KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H didampingi Kabiddokkes Kombes Pol dr. Sudaryono dan Kabid TIK Kombes Pol I Made Rasma Jemy Karang, S.I.K., M.Si meninjau vaksinasi serentak bagi masyarakat di wilayah Kabupaten Kupang.
Pelaksanaan Vaksinasi yang difasilitasi Polda NTT dan Polres Kupang ini untuk mahasiswa dan warga umum. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Maranatha Kupang, Desa Baumata Barat, Kecamatan Taibenu, Kabupaten Kupang menjadi tuan rumah.
Pelaksanaan vaksinasi dengan tajuk “Vaksinasi Serentak Indonesia” pada Jumat (11/3/2022) ini terkoneksi secara virtual dengan kegiatan yang sama di seluruh Indonesia yang diikuti oleh Kapolri Jendral Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si dari lokasi vaksinasi di wilayah Polda DIY.
Adapun vaksinasi serentak ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi kepada masyarakat terutama di kalangan pendidikan atau kampus.
Seperti dipantau Media ini, Kapolda bersama jajarannya tiba di STIKES Maranatha sekitar Pukul 11.30 Wita disambut oleh Ketua Pembina Yayasan Stikes Maranatha Kupang Drs. Semuel Sellan, Ketua Yayasan Steven Mendes Kiik dan Wakapolres Kupang Kompol Djemi Gaelomi serta para perwira lainnya.
Selanjutnya Kapolda NTT memantau pelaksanaan vaksinasi sembari berdialog sejenak dengan para Tenaga Vaksinator dari Urkes Polres Kupang dan para peserta vaksin terdiri dari para Mahasiswa dan masyarakat di sekitar Kampus Stikes Maranatha Kupang.
Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, masyarakat dan mahasiswa dilayani dengan vaksin jenis Aztraseneca dan pfizer untuk dosis pertama kedua maupun ketiga atau boster.
Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi, Kapolda NTT bersama para pajabat terkait mengikuti dialog interaktif dengan Kapolri secara virtual tentang laporan perkembangan dan progres vaksinasi di seluruh Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Kapolri menyapa secara virtual pada Provinsi Sumatra Selatan dan Polres Lampung Selatan serta Kalimatan Timur.
Kapolda NTT Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi serentak ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden melalui Kapolri guna mendukung terbentuknya Herd Immunity Nasional dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Hari ini saya bersama Kabiddokes meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi serentak yang diselenggarakan di Stikes Maranatha Kupang dengan sasaran para para Mahasiswa dan masyarakat sekitar”, ujar Irjen Pol Drs. Setyo Budiyanto, S.H., M.H.
Ia menambahkan, kegiatan vaksinasi ini yakni vaksin yang diberikan vaksin pertama, vaksin kedua dan vaksin ketiga, sedangkan vaksin yang disiapkan vaksin Astraseneca dan pfizer.
“Harapannya setelah divaksin dosis pertama, kedua dan vaksin ketiga atau booster ini para mahasiswa maupun masyarakat lebih siap dan kebal untuk menghadapi situasi pandemi Covid-19 dan semoga dapat mencegah terjadinya cluster Covid-19 baru di lingkungan kampus,” harap Kapolda NTT.
Jenderal Bintang Dua ini pun menegaskan, Polri (jajaran Polda NTT) bersama TNI, Pemerintah daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota serta stakeholder terkait akan terus menggencarkan gelaran vaksinasi.
Ditambahkannya, jajarannya bersama Stakeholder terkait baik TNI, Pemerintah Provinsi, Kabupaten maupun Kota Madya di wilayah Nusa Tenggara Timur akan terus menggencarkan vaksinasi bagi masyarakat baik itu dosis pertama, kemudian dosis kedua dan dosis ketiga atau Boster.
Sebelumnya Ketua Pembina Yayasan Maranatha, Drs. Semuel Selan menyampaikan bahwa pihaknya diminta Polda NTT menyiapkan lokasi untuk kegiatan vaksinasi.
“Kami selama ini telah melaksanakan vaksinasi untuk mahasiswa dan warga sekitar. Tapi untuk kegiatan yang difasilitasi Polda baru pertama ini,” jelas Semuel.
Pihaknya hanya diminta untuk menyiapkan tempat untuk pelayanan vaksinasi semua jenis bagi mahasiswa dan warga sekitar yang ditargetkan 120-150 orang.
Menurut Semuel, mereka menyambut dengan baik kepercayaan yang diberikan oleh Polda NTT dan Polres Kupang ini. Dia berharap masyarakat bisa memanfaatkan kesempatan ini bilamana ada yang belum menerima vaksin 1,2 dan 3.
Bagi STIKES Maranatha, lanjut Semuel, rata-rata semua mahasiswa, pegawai dan dosen telah mengikuti vaksinasi. Dengan begitu kegiatan perkuliahan bisa dilaksanakan secara offline karena lembaganya ini menyiapkan calon tenaga kesehatan yang akan terjun langsung berhadapan dengan pasien.(ER).