KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Pada tahun 2024, Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) kembali dilaksanakan dengan melibatkan seluruh peserta didik, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) Negeri Kupang.
Sebanyak 45 peserta didik terpilih dalam melaksanakan ANBK. ANBK merupakan salah satu instrumen penting dalam mengevaluasi mutu pendidikan di Indonesia, yang diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas pembelajaran di setiap sekolah.
Di sekolah kejuruan pertanian, ANBK tidak hanya sekadar ujian berbasis komputer, tetapi juga menjadi tolak ukur sejauh mana siswa menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan di bidang pertanian.
Siswa di sekolah ini tidak hanya dibekali dengan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang relevan dengan industri pertanian.
ANBK yang dilaksanakan pada tahun ini di sekolah kejuruan pertanian meliputi berbagai aspek, termasuk literasi, numerasi, dan survei karakter. Literasi dan numerasi merupakan dua komponen utama yang diujikan dalam ANBK.
Literasi mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan menggunakan informasi tertulis, sementara numerasi mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua aspek ini sangat penting dalam dunia pertanian, di mana pengambilan keputusan sering kali didasarkan pada data dan informasi yang yg akurat.
Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan) senantiasa mengingatkan bahwa survei karakter yang menjadi bagian dari ANBK juga sangat relevan bagi siswa sekolah kejuruan pertanian.
“Karakter seperti kedisiplinan, tanggung jawab, dan kerja sama tim menjadi modal penting bagi mereka dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, khususnya di sektor pertanian yang membutuhkan tenaga kerja yang kompeten dan profesional,” pungkasnya.
Idha Widi Arsanti, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangna Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) mengemukakan bahwa di era globalisasi dan digitalisasi ini, kompetensi yang diukur melalui ANBK menjadi semakin penting.
“Siswa sekolah kejuruan pertanian tidak hanya dituntut untuk menguasai keterampilan teknis di bidang pertanian, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi yang kuat. Dengan demikian, mereka dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi dan tuntutan pasar yang dinamis.” Ujarnya.
Bogarth Watuwaya, Kepala SMK PP Kupang mengatakan simulasi ANBK ini dapat membantu mereka mempersiapkan diri secara lebih baik.
Simulasi ini memberikan gambaran mengenai jenis soal yang akan dihadapi serta waktu yang tersedia untuk menyelesaikan soal tersebut.
Dengan demikian, siswa dapat lebih percaya diri saat menghadapi ujian yang sesungguhnya.
“Hasil ANBK akan memberikan gambaran mengenai sejauh mana sekolah kejuruan pertanian berhasil dalam membekali siswa dengan kompetensi yang dibutuhkan. Selain itu, hasil ini juga akan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran yang diberikan,” jelasnya.
Pendidikan kejuruan pertanian yang berkualitas dan berorientasi pada kebutuhan industri akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan berdaya saing tinggi.
Melalui ANBK, diharapkan akan lahir generasi muda yang tidak hanya terampil secara teknis, tetapi juga memiliki kemampuan berpikir kritis dan adaptif terhadap perubahan.
Inilah yang menjadi kunci sukses dalam membangun sektor pertanian yang maju dan berkelanjutan di masa depan. (*/Rilis Berita SMK N PP KUPANG- Luluk Juan/ER)