KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Sekolah Luar Biasa ( SLB) Asuhan Kasih Kota Kupang telah ditetapkan menjadi Sekolah Penggerak sejak tahun 2021 dan merupakan angkatan pertama.
Sebagai Sekolah Penggerak, lembaga ini dituntut untuk terus berinovasi.
Saat ini SLB tersebut tengah giat menyusun modul ajar Profil Pancasila.
Kegiatan yang diselenggarakan ini merupakan kegiatan ke 3 yang dilaksanakan dalam Sekolah Penggerak SLB Asuhan Kasih.
Adapun modul ajar yang akan dihasilkan ada 3 yakni Bidang muatan lokal, Bidang kewirausahaan dan Bidang Kebhinekaan.
Demikian disampaikan Koordinasi Pengawas (KORWAS) Provinsi NTT dan Kota Kupang, Eliazer.Benu, S.Pd, M.Si saat membuka dengan resmi kegiatan Penyusunan modul ajar projek profil pelajar pancasila SLB Asuhan Kasih kota Kupang, Sabtu ( 21/5/2023) di Aula SLB Asuhan Kasih.
Dia mengatakan, Sekolah penggerak ini sudah berjalan 2 tahun.
Namun demikian, masih diharapkan kiat-kiat, kegiatan-kegiatan yang diprogramkan dari pusat.
Sementara dari provinsi belum melakukan sesuatu sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah pusat terkait implementasi kurikulum merdeka belajar.
Menurut Eliazer , kurikulum pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota harus berjalan bersama-sama.
Pemerintah pusat melakukan apa, provinsi harus mengikutinya dan melanjutkan ke kabupaten/ kota sehingga bisa bersama-sama berkolaborasi mensukseskan kurikulum merdeka belajar.
” Kita bersyukur, SLB Asuhan Kasih sudah sampai tahap penyusunan modul. Kemampuan guru-guru itu sangat terbatas, untuk itu saya harapkan guru-guru harus didampingi sehingga mereka bisa jalankan tugas sesuai dengan regulasi yang ada,” ujarnya.
Dikatakannya, untuk penyusunan projek profil pancasila guru menentukan waktu sesuai dengan kebutuhan siswa. Guru juga perlu memperhatikan struktur kurukulum.
Dirinya berharap, guru-guru bisa jalankan kurikulum merdeka belajar dengan sukses dan ia akan melakukan supervisi.
Sementara itu, Kepala Sekolah SLB Asuhan Kasih Kupang, Amini, S.Pd dalam arahannya mengatakan, untuk tahun 2022, SLB Asuhan Kasih sudah menyelesaikan 3 modul, 3 projek. Sebenarnya ada 7 modul dan masih 4 yang belum diselesaikan.
Rencananya yang 4 itu akan diselesaikan pada tahun depan, karena 7 modul itu akan dicapai selama 3 tahun yang akan disusun.
Amini juga mengatakan, ada beberapa sekolah mau mengikuti kurikulum sekolah penggerak dengan SLB Asuhan Kasih yakni SLB Kabupaten Alor.
“Jadi SLB Kabupaten Alor ini, akan mengikuti apa yang sudah disusun oleh SLB Asuhan Kasih kota Kupang dengan menyesuaikan keadaan sekolah tersebut,” jelas Amini.
Amini berharap guru-guru yang menjadi peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan memperhatikan bahwa modul yang disusun itu bukan hanya untuk guru saja, tetapi harus mengikuti kemampuan siswanya.
” Saya juga berharap, teman-teman guru harus selalu jaga kekompakan dan semangat, kerjakan tugas bersama-sama yang sudah terbagi dalam 3 kelompok,” harap Amini.(ER)