KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Hasil kerjasama antara BPC HIPMI Kota Kupang dan BPC Sabu Raijua dalam hal penjualan garam premiim hasil produksi di Sabu Raijua kini menampakan geliat yang cukup menggembirakan.
Dimotori Yusak Benu sebagai Ketua Umum BPC HIPMI Kota Kupang dan Martin Tanone Sebagai Ketua Umum HIPMI Sabu Raijua, mereka terpanggil untuk menjawabi keresahan warga Sabu Raijua atas garam yang dihasilkan.
Mereka melihat hasil Garam Premium Sabu Raijua yang terkenal dengan kualitas premiumnya begitu berlimpah, tetapi tidak dapat di pasarkan secara baik di pasar Lokal maupun pasar Nasional, karena begitu banyak kendala di lapangan dan Pasar Nasional.
Usaha bersama ini telah di lakukan sejak 4 bulan yang lalu untuk mencari solusi terkait beberapa kendala antara lain, kekurangan SDM, Harga Transportasi yang tinggi di Sabu dan persaingan harga nasional yang kompetitif sehingga sulitnya Garam dari Sabu bersaing dalam pasar Nasional.
Karena Secara Nasional harga Garam kurang lebih sama tapi untuk Garam di Sabu harus mengeluarkan ongkos lebih untuk transportasi agar Garamnya bisa sampai ke Jawa.
Sejauh ini tidak begitu banyak Pembeli yang ada di Sabu sehingga akses masuknya pun tidak begitu mudah untuk pembeli yang baru.
“Saya berupaya mencari Investor dari Luar yang mampu dan mau bekerjasama dengan saya untuk berinvestasi di Sabu Raijua untuk membeli hasil Garam Premium dari Sabu dan Puji Tuhan ada orang baik yang tergerak hatinya,” katanya.
Saat ini, lanjut Yusak, sudah ada investor yang membuka PO pembelian Garam 1.000 Ton dan saat ini mereka telah melakukan pembelian perdana 200 Ton Garam dari Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua.
“Nanti garamnya akan di angkut oleh Tol Laut Menuju Surabaya. Besok 30 Juni 2022 sebanyak 6 Kontainer,” ungkap Yusak.
Pada bagian lain Martin Tanone mengatakan bahwa sebagai Putra Daerah dirinya mencari solusi akan tingginya harga transportasi di Sabu dan mendapatkan jalan baik ketika ada kerja sama yang baik dengan Pemkab Sabu Raijua.
Memang masih cukup tinggi tapi setidaknya sudah masuk dengan harga jual di pasar Nasional dan akan terus dibenahi kedepan.
“Saya berharap dengan adanya kerja sama antara HIPMI Kota Kupang dan HIPMI Sabu Raijua, bisa mendorong Perekonomian daerah kami sendiri Sabu Raijua agar Perekonomian bisa bangkit kembali setelah badai seroja kemarin dan Mampu Menyerap tenaga kerja yang banyak. Agar terbuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal yang berada di daerah kami,” kata Martin.
Martin dalam kerjanya dibantu oleh Bendahara Umum BPC Sabu Raijua yang juga Anggota DPRD Sabu Raijua, Anindha Maharani dalam berkoordinasi dengan Dinas Perindag mengenai harga jual Garam di Sabu.
“Saya selaku Bendahara BPC HIPMI Sabu Raijua sekaligus DPRD Kabupaten Sabu Raijua, sangat berterima kasih kepada ketum Yusak Benu karena sudah membeli Garam Industri Sabu Raijua sebanyak 200 ton,” kata Anindha.
Menurutnya, kualitas Garam Industri Sabu Raijua sangat bagus, dengan kadar NaCl 98%.
Beberapa tahun belakangan ini penjualan garam menurun. Ini terkendala dari segi pemasaran, harga dan biaya kirim.
“Maka besar harapan saya semoga ketum Yusak Benu dapat membeli garam Industri Sabu Raijua secara berkelanjutan. Sehingga para petani tambak makin semangat dan ikut senang melihat hasil keringat mereka terjual. PAD pun otomatis meningkat, sehingga masyarakat Kab. Sabu Raijua secara keseluruhan bisa sejahtera,” katanya.
Dirinya berharap kerja keras dan cerdas dari pengusaha Muda NTT dalam melihat problematika di setiap daerah masing- masing dan mencari solusi, sehingga bisa memajukan daerah dan menjadi berkat bagi masyarakat.
“Inilah kami Pengusaha pejuang dan penjuang pengusaha,” tutup Yusak.(*/ER).