Hai Guys, Buruan Nikmati Salome Sri Laras Racikan tangan Drh. Budi Kusworo di Alun-Alun Kota Kupang

Hai Guys, Buruan Nikmati Salome Sri Laras Racikan tangan Drh. Budi Kusworo di Alun-Alun Kota Kupang

KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Hai guys penikmat Salome di Kota Kupang, satu lagi usaha Salome berlokasi di Alun-Alun Kota Kupang yang beroperasi dari Pukul 17.00 Wita sampai Pukul 24.00 Wita.

Usaha Salome yang diberi nama Salome Sri Laras ini baru dirintis pemilik Drh. Budi Kusworo terhitung Maret 2020 ditengah pandemi Covid-19 itu menyediakan aneka sajian yang tentu memanjakan lidah warga Kupang.

Drh. Budi Kusworo kepada media yang ditemui di tempat usahanya pekan lalu itu menceritrakan awal mula merintis usaha Salome ini.

Bermula dari ajakan teman yang menawarkan menjual Salome walaupun menggunakan kereta sederhana. Berkat kesabaran dan ketabahan dari usaha itu memberi hasil yang lumayan untuk menambah ekonomi keluarga.

“Tahun 2020 masih covid tapi kami jualan di Alun-Alun Kota Kupang. Memang suasana kala itu gelap dan hanya menggunakan penerangan seadanya karena belum ada listrik. Tapi peminatnya cukup ramai,” kenang Budi.

Adapun jenis menu jualan selain Salome kuah juga Salome gorengan seperti bahan naget ayam, tahu. Seiring perjalanan waktu terus dikenal dan mulai ramai pengunjungnya.

Perihal lahan yang digunakan, Budi menuturkan diberikan gratis oleh Dinas Pertamanan Kota Kupang dengan syarat pemilik lapak wajib menjaga kebersihan.

“Saat ini sudah dipasang lostrik tapi kami patungan 10 lapak untuk beli pulsa. Paling ramai pembeli pada malam Minggu,” tutur Budi yang didampingi istrinya.

Dirinya mengakui membuka lapak jualan Salome ini dijajaki sejak tahun 1998 ketika ia baru tiba di Kota Kupang. Saat itu ia penasaran sebutan Salome karena di Jawa biasa disebut Cilok.

“Saya survei teman-teman dari Jawa jualan Salome di Taman Nostalgia juga yang jualan menggunakan kendaraan keliling dan hasilnya lumayan. Penggemar Salome di Kota Kupang juga banyak makanya saya buka usaha ini sampai sekarang,” kata Budi.

Soal menu racikan, Budi menegaskan ia yang meracik sendiri dan rata-rata pembeli untuk semua kelompok umur. Rata-rata harga terendah 1.000 rupiah untuk pentolan saja namun jika ditambah telur harga 5000 rupiah. Ada juga dengan kuah dengan melihat dari selera pemesan.(ER)

 

error: Content is protected !!