FLORES TIMUR. NUSA FLOBAMORA– Menghadapi fluktuasi cuaca yang semakin ekstrim tentu turut berdampak pada sektor pertanian di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia.
Untuk menghadapi kondisi tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan upaya khusus untuk memitigasi kemungkinan yang terjadi guna tetap memenuhi pangan masyarakat Indonesia.
Di Kabupaten Flores Timur (Flotim) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga sedang menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang mengancam hasil panen.
Namun, seberkas harapan muncul dengan adanya program pompanisasi yang digagas Kementan. Program ini di harapkan menjadi solusi jitu dalam mengatasi permasalahan irigasi yang kerap menjadi kendala utama dalam sektor pertanian di daerah.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa program pompanisasi merupakan solusi cepat untuk meningkatkan produksi pertanian, terutama dalam menghadapi kekeringan panjang.
“Pompanisasi bertujuan untuk memastikan ketersediaan air bagi lahan pertanian, di wilayah-wilayah yang rawan kekeringan. Sehingga kami langsung memberikan arahan untuk dilakukan pemasangan pompa air di seluruh Indonesia untuk menjaga lahan petanian tetap produktif untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi 280 juta jiwa penduduk Indonesia,” ungkap Amran.
Program ini juga melibatkan kolaborasi antara kementan demgan pihak-pihak lain seperti TNI, Kementerian PUPR dan lembaga terkait lainnya.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan Kementan terus memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri
“Saat ini fokus Kementan mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada” terang Santi
Untuk memastikan program berjalan dengan baik, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Indra Zakariya Rayusman, sebagai penanggung jawab program PAT di Kabupaten Flotim melakukan kunjungan ke wilayah penerima manfaat pompanisasi.
Salah satunya di Kecamatan Tanjung Bunga, Desa Aransina.
Pompanisasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah.
“Kami berharap program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi para petani. Dan harapan terbesar kami adalah pompa yang sudah di pasang dapat dimanfaatkan secara optimal dan dilakukan pemeliharaan secara berkala,” kata Idra.
Ignasius Kakelen, Ketua Kelompok Tani Kaba Kaba Waymatan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah melakukan program PAT dan memberikan bantuan sarana kepada kelompok tani Kaba Kaba Waymatan.
“Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada pak Menteri Pertanian atas dukungan sarana pompa air, mudah-mudahan Ip satu ini bisa memberikan kami lebih besar lagi untuk ke IP duanya,” ucap Igansius. (*/Rilis Berita BBPP Kupang/SW/ER)