KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menerima kunjungan dari Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, Matamira Bangngu Kale, beserta jajaran di ruang kerja Gubernur NTT, Rabu (12/3/2025).
Hadir mendampingi Gubernur, yakni Kepala Bapperida NTT, Alfonsus Theodorus, Kadis Sosial NTT, Kanisius Mau, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo, Inspektur Daerah NTT, Stefanus Halla dan Plt. Kepala Badan Keuangan Daerah, Benhard Menoh.
Matamira pada kesempatan tersebut menjelaskan terkait berbagai program kerja terkait indikator strategis pembangunan berkualitas berbasis data dari berbagai bidang, baik pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, pertumbuhan ekonomi, stunting, koperasi, dan potensi desa, dimana akan mendukung berbagai pelaksanaan program kerja Gubernur Melki dan Wakil Gubernur Johni.
Gubernur Melki Laka Lena pada kesempatan tersebut menekankan pentingnya data yang akurat terhadap pengambilan suatu kebijakan.
“Data itu sangat penting. Agar setiap keputusan / kebijakan yang kita ambil bagi masyarakat banyak dapat terukur dan tepat sasaran. Oleh karena itu, setiap data yang sifatnya dinamis seperti stunting wajib untuk di-update secara berkala, kalau perlu upadatenya setiap minggu bahkan harian, agar kita tahu betul perkembangan anak-anak kita yang stunting, sehingga penanganan akan optimal dan benar-benar berdampak. Juga data-data pendidikan, potensi desa, dan lainnya tidak boleh sampai berbeda atau salah,” ujar Melki.
Ia juga menginstruksikan Kepala Bapperida, Kepala BPS serta Perangkat Daerah teknis lainnya seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian dan lainnya untuk melakukan konsolidasi, memverifikasi, serta mensinkronkan berbagai data di setiap bidang program sehingga tidak ada perbedaan data dan menjadi rujukan yang kuat bagi pimpinan untuk disampaikan ke tingkat pusat.
“Data kalau sudah berbeda nanti akan susah jika kita mau melakukan komunikasi terkait berbagai program yang ada di pusat untuk turun ke daerah. Oleh karena itu, tolong setelah ini, rapikan data-data sesuai fakta di lapangan. Jangan sampai kita bicara dihadapan para menteri data “A”, tapi yang dilapangan malah “B”, data tidak boleh berbeda dengan yang ada di kertas dan di lapangan. Ini tolong segera dibereskan,” jelas Melki.
“Kita sekarang harus menyesuaikan ritme kerja cepat Presiden Prabowo. Kalau kita lambat, maka kita juga yang susah, program-program strategis susah bahkan tidak turun nanti ke daerah kita. Jadi saya minta, kerja kolaborasi dan bersama untuk perkuat data. Melalui data yang akurat dan cepat, maka pembangunan NTT pun akan dilaksanakan dengan baik,” pungkas Gubernur Melki Laka Lena.(*/ER)