KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Penggunaan alat dan mesin pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi usaha tani. Karena saat ini sudah bukan zamannya kita menggunakan cara tradisional atau tenaga manusia.
Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) tentunya dapat meningkatkan mutu dan nilai tambah produk, serta menggenjot produktivitas pertanian terutama dalam menghadapi El Nino.
Teknik dalam penggunaan alsintan harus dikuasai oleh para petani untuk menghadapi berbagai tantangan. Salah satu caranya adalah dengan membaca buku untuk mengetahui teori bagaimana cara menggunakan alat dan mesin pertanian.
Modul ajar merupakan media pembelajaran bagi peserta didik SMK Pertanian dan pengetahuan bagi masyarakat umum terkait penggunaan Alat dan Mesin Produksi Pertanian.
Peran modul dalam memberikan pemahaman dan informasi terkait alat dan mesin pertanian (alsintan) bukanlah hal yang bisa dianggap remeh. Saat ini modul elektronik yang bisa kita dapatkan secara gratis banyak tersebar di dunia maya.
Tidak terkecuali modul yang disusun oleh salah satu guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang, yaitu Pedro D.S Martins, guru pertanian yang berdedikasi untuk memajukan sumber daya manusia khususnya generasi petani milenial di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Penggunaan modul elektronik ini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas sejak bulan Maret 2023.
Tentunya hal ini dapat menjadi sumber ilmu bagi tenaga kerja yang berada di daerah seperti NTT dalam meningkatkan kapasitas kerja,meningkatkan kualutas produksi, serta menjadikan proses kerja lebih efektif dan efisien.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mendorong perluasan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) di seluruh Indonesia.
Perluasan penggunaan Alsintan dilakukan untuk menghadapi potensi krisis pangan global.
“Intervensi teknologi mekanisasi sangat penting dalam meningkatkan produksi pangan nasional,” sebut Menteri Syahrul
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) menegaskan banyak cara untuk mendapatkan suatu informasi, dapat dengan mengikuti webinar atau diklat.
“Kemampuan membaca itu penting untuk mengetahui bukan hanya praktik. Karena sesungguhnya praktik diketahui setelah kita membaca teori. Dan membaca bisa kita dapatkan melalui buku,” kata Dedi.
Peran buku dalam memberikan pemahaman dan informasi terkait alsintan (alat dan mesin pertanian) bukanlah hal yang bisa dianggap remeh.
Saat ini buku elektronik yang bisa kita dapatkan secara gratis banyak tersebar di dunia maya. Tidak terkecuali buku yang disusun oleh salah satu guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang, yaitu Pedro D.S Martins.
Beliau merupakan seorang guru pertanian yang telah mengabdi sangat lama demi mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperkuat sumber daya manusia khususnya generasi petani milenial di wilayah Nusa Tenggara Timur.
Stepanus Bulu, Kepala SMK PP Kupang mengatakan, Pemanfaatan buku yang di gunakan bukan hanya di lingkungan sekolah, tetapi oleh masyarakat luar merupakan hal yang sangat luar biasa.
“Karena ini berarti buku tersebut sangat berguna dan layak untuk menjadi konsumsi pembaca. Dengan hal ini kemampuan literasi membaca semakin meningkat, jelas Stepanus.
Dalam buku ini banyak dibahas terkait teori, jenis alat dan mesin yang bekerja, serta mekanisme dalam penggunaan mesin tersebut.
Buku alsintan ini banyak diunduh oleh masyarakat luas seperti Malaysian dan Nigeria, khususnya masyarakat Indonesia.(*/Rilis Berita SMK PP N Kupang- Luluk Juan/ER)