KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di setiap kesempatan selalu menegaskan pentingnya pemenuhan pangan bagi 280 juta penduduk Indonesia melalui langkah strategis yang mencakup Perluasan Areal Tanam (PAT) dengan optimasi lahan, pompanisasi dan penanaman padi gogo di lahan perkebunan.
“Sekali lagi teman-teman singsingkan lengan kita, saatnya kita siaga penuh karena di depan ada di titik yang sangat kritis. Aku minta tolong tidak ada tanggal merah bagi jajaran Kementan,” ujar Amran.
Amran mengatakan krisis pangan yang sedang di hadapi dunia harus segera ditangani dengan sungguh-sungguh, salah satu langkah yang diambil pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian adalah dengan optimalisasi lahan yang ada dengan PAT hal ini bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan nasional.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa PAT dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang kedepannya akan semakin meningkat.
“PAT ini bisa difokuskan karena kebutuhan kedepan akan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia,” terang Arsanti.
Pada Selasa, (13/08/2024) Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Perluasan Areal Tanam (PAT) Pompanisasi dan Padi gogo yang dilaksanakan di aula BBPP Kupang.
Rakor dihadiri langsung oleh Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Tata Kelola dan Pengembangan Lahan Pertanian, Sukriansyah S. Latief, Kepala Pusat Standarisasi Instrumen Tanaman Pangan, Kepala BBPP Kupang, Kepala BSIP NTT, Kepala SMKPP Kupang beserta LO dari masing-masing daerah penanggung jawab.
Sukriansyah dalam arahannya menekankan pentingnya kolaborasi antara Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian di seluruh Indonesia.
Sukriansyah menyampaikan bahwa perluasan areal tanam merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan produksi pangan. Namun, upaya ini tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan seluruh stakeholder terkait, termasuk pemerintah daerah maupun petani.
“Kolaborasi yang kuat antar UPT menjadi sangat penting untuk memastikan program PAT berjalan efektif dan efisien. Dengan sinergi yang baik, kita dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada dan mencapai target produksi pangan yang telah ditetapkan demi mewujudkan swasembada pangan,” kata Sukriansyah.
Kepala BBPP Kupang mengatakan pada saat ini kita dihadapkan pada situasi yang tidak menguntungkan seperti perubahan iklim, El Nino dan musim kering.
“Kita mengalami agikimologi, jumlah penduduk meningkat, otomatis jumlah ketersediaan pangan meningkat, lapangan kerja juga ikut meningkat. Sehingga program PAT dan Pompanisasi ini sangat penting dan harus kita genjot peningkatannya dan BBPP Kupang siap berkontribusi serta mengawal program PAT di wilayah yang menjadi tanggung jawab Balai,” kata Kepala BBPP Kupang.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)