KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Sebanyak 82 Siswa Baru yang kini sudah diterima bersekolah di SMKN 8 Kupang untuk disiplin dan merubah sikap yang pernah dilakukan di bangku SLTP dulu.
Para siswa harus taat dan patuh pada tata tertib sekolah karena pada guru yang ada membimbing dan mengajar pada siswa yang ada untuk kelak menjadi manusia yang berguna bagi keluarga dan bangsa ini.
Hal ini disampaikan Kepala SMKN 8 Kupang, Yehezkial Thobias Ledoh saat membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau MPLS pada Kamis 20 Juli 2023.
Turut hadir para staf guru juga para siswa baru yang ditandai dengan penyematan tanda pengenal secara simbolis kepada perwakilan para siswa.
Kegiatan MPLS dilaksanakan selama tiga hari yakni dari tanggal 20-23 Juli ini dengan materi yang akan diberikan berupa pengenalan lingkungan sekolah juga perihal tata tertib dan kedisiplinan.
Yehezkial menjelaskan, kegiatan MPLS itu setiap tahun dilaksakan di sekolah ini dan untuk tahun ajaran 2023/2024 ada 82 siswa yang akan mengikuti rangkaian kegiatan selama tiga hari itu.
Tujuan dari MPLS ini, kata Yehezkial agar para peserta didik baru mengenal lingkungan sekolah termasuk para staf pengajar. Para siswa harus bisa mengenal gurunya soal bidang studi yang dibawakan agar ada kedekatan hati sehingga para siswa bisa berinteraksi secara baik.
“MPLS itu sangat penting buat para peserta didik baru untuk mengenal sosok kepala sekolah, para guru serta fasilitas yang disiapkan di SMKN 8 Kupang,” tandasnya.
Dirinya juga menginformasikan bahwa pada tahun ajaran 2023/2024 ini SMKN 8 Kupang menerima 82 siswa. Mereka saat ini sedang mengikuti MPLS yang dilaksanakan selama tiga hari terhitung dari tanggal 20-23 Juli.
Seperti dipantau media ini, pada acara pembukaan Yehezkial ketika membawakan materi soal pengenalan lingkup sekolah memperkenalkan satu persatu para staf pengajar bersama bidang studi yang akan diasuh.
Tujuannya, supaya para siswa baru bisa kenal secara dekat selama tiga tahun berada di lembaga ini.
“Saya juga sampaikan soal visi dan misi sekolah sehingga mereka bisa tahu. Karena ketika mereka mengambil sikap untuk belajar di sekolah ini maka wajib tahu visi-misi, hak dan kewajiban serta tata tertib di sekolah ini.
Ditandaskan bahwa kehadiran sekolah ini untuk mempersiapkan para siswa sesuai jurusan agar tidak sekedar meraih ijazah lalu tidak bisa berbuat apa-apa.
“Minimal mereka bisa mandiri dan bisa buka usaha secara mandiri. Kedepan ini persaingan makin berat, makanya kita didik mereka dengan baik,” katanya.
Di SMKN 8 Kupang terdapat beberapa jurusan seperti Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Jurusan Agribisnis, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (ATPH), serta Jurusan Penerbangan dalam hal ini line maintenance (LM) dan Base Maintenance.
Pada tahun ajaran 2023/2024 ini ada 9 siswa di jurusan ATPH, ada 14 anak di jurusan penerbangan dan sisanya di jurusan TKJ.
Yehezkial juga merasa bersyukur karena untuk jurusan penerbangan yang dibuka pada tahun 2021 ada peningkatan calon siswa dari sebelumnya 11 orang kini naik menjadi 14 orang. Harapannya kedepan jurusan ini makin banyak peminatnya.
“Saat ini juga kita sedang bangun beberapa ruangan untuk jurusan yang ada termasuk ruangan khusus jurusan penerbangan. Minimal para siswa yang di penerbangan bisa mengenal secara lebih dekat soal pesawat,” katanya.
Mantan guru SMKN 1 Kupang ini mengakui mendidik anak yang rata-rata dari luar daerah butuh pendekatan yang terus menerus. Pasalnya, ada sebagian anak yang keluar setelah beberapa bulan belajar karena dipengaruhi masalah eksternal.
Dia mencontohi, ada anak yang ijin karena orantua sakit atau keluarga meninggal lalu tidak pulang lagi. Ini tentu sangat memprihatinkan sehingga dengan MPLS ini mereka lebih mengenal sekolah dan menekuni ilmu yang ada pada jurusannya sebagai bekal masa depan mereka.(ER)