KAPUAS. NUSA FLOBAMORA – Dukung peningkatan produktifitas padi Para Petani Kab. Kapuas Prov Kalteng sebagai peserta pelatihan Rabu 5 Desember 2024 turun langsung ke sawah lokasi adanya pompa irigasi sebagai bukti penguasaan materi pelatihan pompanisasi.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang membekali para petani di Kabupaten Kapuas dengan Pelatihan Tematik Pompanisai selama 3 (tiga) hari yang berlangsung sejak tanggal 3 – 5 Desember 2024 bertempat di aula Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Dadahup, Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas Prov. Kalimantan Tengah, yang dihadiri oleh 37 orang peserta pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi dan pemahaman, baik teknis maupun manajemen.
Praktek Lapangan ini berlangsung di Lokasi persawahan di Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah, para peserta dengan antusias mempraktekkan bagaimana cara pengoperasian pompa irigasi baik dari cara menyalakannya, mengairinya serta menunjukkan spertpart atau bagian atau komponen pompa itu sendiri dengan diselingi dengan diskusi -diskusi pendek namun sangat berarti.
Haidar Muhamad salah satu peserta pelatihan tematik pompanisasi mengatakan sangat senang dengan pelatihan ini selain dapat berkumpul dengan petani lainnya bisa juga saling bertukar informasi serta menambah ilmu di bidang alsintan khususnya pompa irigasi
‘Saya sangat senang dengan pelatihan yang diadakan selama tiga hari ini, pelatihan ini membuka wawasan kami mengenai pompanisasi serta menjaring relasi serta menambah pengalaman’ ujar Haidar
Lanjut Haidar “ Pompanisasi diharapkan dapat bermanfaat bagi petani untuk mengairi sawah, sehingga proses pertanaman dapat berjalan lancar. Harapannya, pompa ini dapat dioptimalkan oleh petani, di wilayah kab. Kapuas dan wilayah lainnya yang membutuhkan’ ungkapnya
Pelatihan ini difasilitatori oleh Widyaiswara BBPP Kupang Manix Manafe dengan mengajarkan 4 (empat) materi pompanisasi yaitu Pengenalan Pompanisasi, Pengoperasian Pompanisasi, Perawatan dan pemeliharaan Pompa Irigadi, Perbaikan Pompa Irigasi dan dilanjutkan dengan praktek pompanisasi di area persawahan.
Program pompanisasi ini untuk mendukung PAT (Perluasan Areal Tanam) melalui pemberian bantuan pompa kepada petani untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari yang 0 menjadi 1 atau yang dari 1 menjadi 2 kali tanam dalam setahun.
Hal tersebut dapat mempercepat tanam guna mengejar ketertinggalan produksi akibat cuaca buruk el nino yang panjang.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Menteri Amran.
Senada dengan Mentan. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa dengan mengadakan pelatihan terkait pompanisasi merupakan langkah strategis untiuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengairan di lahan pertanian, terutama di daerah-daerah yang rawan kekeringan.
“Dengan pelatihan para petani akan siang menghadapi tantangan iklim dan keterbatasan sumber daya air. Dengan menguasai teknologi pompanisasi, para petani akan mampu menjaga kontinuitas produksi pangan, bahkan saat musim kemarau,” ucap Santi.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)