KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Integrated Farming merupakan sistem pertanian dengan memanfaatkan keterkaitan antara tanaman perkebunan/pangan/hortikultura) serta ternak dan perikanan untuk mendapatkan agroekosistem yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumberdaya alam.
Integrated Farming System atau sistem pertanian terpadu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan kegiatan sub sektor pertanian, tanaman, ternak, ikan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber daya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lainnya), yang mendukung produksi pertanian, peningkatan ekonomi dan pelestarian sumberdaya alam, serta kemandirian dan kesejahtraan petani secara berkelanjutan.
Penerapan pertanian terpadu pada dasarnya adalah mengoptimalkan pemanfaatan seluruh potensi sumber daya yang ada sehingga, terjadi hubungan timbal balik secara langsung antara lingkungan biotik dan abiotik dalam ekosistem lahan pertanian dimana output dari salah satu budidaya menjadi input kultur lainnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan integrated farming adalah konsep pertanian masa depan yang berkelanjutan.
Menurutnya, Konsep ini bahkan terbukti menguntungkan, karena semua proses bertaninya saling berkaitan baik tanaman pangan maupun peternakan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi dalam acara Mentan Sapa Petani beberapa waktu lalu juga mengatakan Integrated farming merupakan integrasi beberapa komoditas di dalam beberapa komoditas pertanian.
Menurutnya, Integrated farming ditujukan untuk memaksimalkan keuntungan agribisnis dan optimalisasi lahan. Karena integrated farming akan memelihara siklus yang bisa dimanfaatkan dari masing-masing komoditas sehingga terciptanya zero waste.
Sistem integrated farming inilah yang diterapkan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Kampung Daun Ad Mahow yang menggabungkan usaha peternakan dan pertanian dalam satu lokasi terpadu yang diiisi dengan berbagai lini produksi seperti ikan air tawar, ternak kambing, hortikultura, tanaman obat, tanaman hias serta biofarmaka atau produksi obat-obatan herbal menggunakan potensi alam lokal.
Berlokasi di Desa Baumata Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, P4S Kampung Daun berinovasi memanfaatkan secara maksimal potensi alam lokal baik sumber daya air sebagai komponen utama dan esensial untuk pengembangan peternakan kambing dan ikan air tawar maupun tanaman hias, tanaman obat dan hortikultura yang berpotensi untuk dikembangkan di NTT dengan iklim tropis khas lahan kering.
Dikelola dalam lahan yang tidak terlalu luas, setiap lini produksi dilaksanakan secara maksimal dan efisien menerapkan konsep zero waste sehingga hasil sisa produksi dapat dimanfaatkan kembali seperti penggunaan limbah peternakan sebagai pupuk dan pengelolaan biogas, sisa hasil produksi holtikultura dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan pemanfaatan tanaman obat menjadi biofarmaka yang dapat dipergunakan bagi ternak-ternak yang ada dalam lahan produksi.
Selain kegiatan rutin di lahan produksi, P4S Kampung Daun Ad Mahow juga menerima setiap orang yang ingin melihat dan belajar tata cara pengelolaan integrated farming berbasis lahan kering dengan luas lahan yang terbatas.
Namun dapat dimanfaatkan secara maksimal menggunakan perkembangan teknologi informasi demi keberhasilan setiap lini produksi dan menjadi sumber pendapatan yang sangat menjanjikan.
P4S Kampung Daun Ad Mahow juga secara aktif terus berkontribusi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat baik melalui diskusi, pelatihan dan lain sebagainya.
Menerapkan sistem integrated farming berbasis teknologi, sistem pengelolaan pertanian di P4S Kampung Daun Ad Mahow menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat muda untuk dapat meniru dan ikut terjun melakukan pengelolaan pertanian dan memajukan sektor pertanian di NTT.
Melihat begitu besarnya potensi pengembangan pertanian dan pengaruh yang ditimbulkan oleh keberadaan P4S Kampung Daun Ad Mahow Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembanan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) memberikan sejumlah bantuan sarana dan prasarana (Sarpen) guna mendukung kegiatan operasional yang berjalan di P4S Kampung Daun Ad Mahow.
Diwakili oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, drh Bambang Haryanto, sejumlah bantuan berupa Laptop, Printer, Projector, Layar Projector Mouse, Pointer, Lemari, Kursi, Meja, Papan Whiteboard hngga dinamo air diserahkan langsung dan diterima oleh pembina dan ketua P4S Kampung Daun Ad Mahow.
Dalam kesempatan ini Bambang menyampaikan harapannya agar P4S Kampung Daun Ad Mahow dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar khususnya dalam hal pengembangan SDM Pertanian.
Beliau juga berharap dengan adanya dukungan sarana dan prasarana dari Kementerian Pertanian ini mampu meningkatkan produktivitas kegiatan produksi dan pemasaran produk yang ada di P4S Kampung Daun Ad Mahow.
Ketua P4S Kampung Daun Ad Mahow, Fidelis Faik saat menerima penyerahan bantuan juga menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan yang telah diberikan oleh Kementerian Pertanian melalui BPPSDMP dan BBPP Kupang dalam mendukung setiap kegiatan di P4S Ad Kampung Daun Ad Mahow.
Selanjutnya beliau menambahkan akan memanfaatkan semaksimal mungkin sarana dan prasarana yang telah diberikan demi peningkatan produktifitas setiap lini produksi dan mampu memberikan semakin banyak manfaat bagi masyarakat sekitar untuk bertumbuh dan sejahtera bersama pertanian.(*/ER/Rilis Berita BBPP Kupang).