Dosen dan Mahasiswa IAKN Berbagi Kasih Dengan Anak Panti Asuhan Syalom Kupang

Dosen dan Mahasiswa IAKN Berbagi Kasih Dengan Anak Panti Asuhan Syalom Kupang

Dosen Ilmu Sosial Buaya Dasar IAKN Febriana Fransiska Manubulu, S.Pd., M.Pd secara simbolis memberikan bantuan Kasih yang di terima Ketua Yayasan Panti Asuhan Syalom, Yuli Welabulu.

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Penghuni Panti Asuhan Syalom ( PAS) yang terletak di Jalan H.R Koroh Kelurahan Sikumana Kecamatan Maulafa Kupang dikunjungi Dosen dan Mahasiswa Institut Agama Kristen Negeri ( IAKN) Kupang untuk berbagi Kasih.

Apa yang dilakukan dosen dan mahasiswa ini guna meringankan beban kehidupan 73 anak panti asuhan tersebut.

Dosen Pembimbing Ilmu Sosial Budaya Dasar, Frebriana Fransiska. Manubulu, S.Pd., M.Pd saat ditemui di sela-sela kegiatan Sabtu ( 10/12/2022) mengatakan, kegiatan berbagi kasih di Panti Asuhan Syalom ini juga merupakan salah satu mata kuliah yang di ajarkan yaitu Ilmu Sosial Budaya Dasar.

Dimana mahasiswanya di tuntut untuk bisa langsung terjun ke masyarakat mempraktekan ilmu yang sudah di dapat.

“Sebagai Dosen Ilmu Sosial Budaya Dasar, percuma kalau saya hanya terapkan teori kosong tapi akhirnya tidak ada praktek. Sehingga saya membuat satu program, bagaimana kita turun bersosial, berbudaya dengan lingkungan sekitar kita,” tandasnya

Dosen cantik dan ramah ini memberi kebebasan dan kepada mahasiswanya untuk bisa bersosialisasi berbudaya dengan ilmu yang sudah didapatnya.

Proses untuk mencapai Panti Asuhan Syalom ini jelas Siska, mahasiswa berjumlah 27 orang ini turun survey, kemudian mengadakan konseling pribadi.

Iapun sempat turun sebanyak 2 kali untuk mendampingi mahasiswanya dan turun langsung dan berhadapan dengan anak-anak panti.

“Ada beberapa anak yang langsung saya hadapi dan di peroleh keterangan, anak -anak panti ini berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda- beda, punya masalah keluarga yang berbeda-beda karena memang yang ada di panti ini tidak semua anak yatim,” jelas Fransiska.

Ketika mengadakan konseling, dirinya sebagai dosen dan Mahasiswanya sangat tersentuh, bahkan ada yang menangis setelah mendengar langsung isi hati dari anak-anak yang berada di panti ini.

Siska berharap dengan bantuan yang berasal dari donasi dirinya sebagai dosen dan mahasiswanya lewat kerja tim, setidaknya bisa membantu anak -anak panti di sini. Apa bila kegiatan ini sukses tidak menutup kemungkinan kedepannya akan di laksanakan lagi.

Dosen dan Mahasiswa IAKN serta Ketua Yayasan dan pengurus panti Asuhan Syalom foto bersama anak-anak Panti.

Kepala Panti Asuhan Syalom, Yuli Yana.Welabulu, saat di temui bercerita, ia menjadi kepala panti asuhan ini sejak 1997 saat berusia 21 tahun. Seiring berjalannya waktu tahun 2012 ia di angkat menjadi Ketua Yayasan Bina Kasih Bukit Sion NTT hingga saat ini.

“Mungkin bisa kita lihat dari kondisi bangunan yang rasanya sudah tidak layak, kalau kita mau membangun sudah dari tahun 2013. Tapi karena tanah ini belum jelas kepemilikannya, surat-suratnya juga tidak ada, maka kami biarkan saja bangunannya seperti ini,” jelasnya

Yuli juga mengatakan saat ini Yayasan sementara membangun panti yang layak , berlokasi sekitar Kelurahan Sikumana namun cuma beda RT saja.

Ditanya Soal latar belakang anak-anak Panti Asuhan Syalom ini, Yuli yang pembawaannya tenang ini mengatakan, anak -anak yang berada di panti ini berjumlah 73 orang terdiri dari laki-laki 37 orang dan selebihnya perempuan. Ada yang berasal dari Sumba, Alor, Rote, Sabu.

Mereka bersekolah dari SD, SMP, SMA bahkan ada yang Mahasiswa. Latar belakang berbeda ada anak yang orang tuanya tidak mampu, dan Ada juga anak Yatim.

Keluarga mereka sendiri yang mengantarkan untuk menitipkan anaknya ke panti. Kelurganya juga berkunjung setahun 3 kali dan yang jaraknya antar pulau, anak anak berjumpa orang tuanya setahun sekali.

“Untuk kelangsungan hidup anak-anak ini, kami dapat bantuan dari simpatisan yang berdomisili di Kupang, ada juga dari Pulau Jawa. Sedangkan dari pemerintah Kota Kupang, Bapak Walikota selama 3 tahun kami sudah terima bantuan” ungkapnya

Soal biaya sekolah dan biaya transportasi anak-anak , panti yang menanggungnya. Khusus untuk mahasiswa yang kebanyakan kuliah di kesehatan yaitu di Stikes Maranatha, mereka di tanggung oleh sekolah yang bersangkutan dalam hal ini Stikes Maranatha.

“Atas kunjungan Ibu Dosen dan anak-anak mahasiswa IAKN, mewakili anak panti dan juga pengurus saya sangat bersyukur dan mengucapkan terimah kasih atas kepeduliannya di tempat ini untuk berbagi kasih,” pungkasnya ( ER)

error: Content is protected !!