KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memfasilitasi generasi muda agar dapat terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian sehingga mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern mulai dari hulu hingga hilir.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pertanian maju tersebut Kementan mengupayakan Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian atau yang lebih dikenal dengan PWMP.
Sebanyak 14 alumni dan peserta didik serta pembimbing dan pendamping Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP) Negeri Kupang mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian [PWMP] dengan tema “Menuju Bisnis yang Berdaya Saing : Keuangan, Strategi, dan Legalitas Usaha”.
Kegiatan Bimtek PWMP yang berlangsung pada tanggal 13 November 2024 ini, dibuka oleh Kepala SMK PP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya dan dihadiri secara daring dan luring oleh seluruh peserta PWMP, guru pembimbing, dan pendamping kegiatan.
Bimtek PWMP ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang masing-masing di antaranya dari Kemenkumham NTT membawakan materi tentang Pentingnya Legalitas Usaha bagi Wirausaha Muda Pertanian, narasumber dari Bank BRI dengan materi Strategi Pengembangan Usaha melalui Pemanfaatan Kredit Usaha, dan dari P4S GS Organik terkait Strategi Pengembangan Usaha Hortikultura di Nusa Tenggara Timur.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman bahwa generasi milenial adalah penentu kemajuan pertanian Indonesia. Pasalnya, tongkat estafet pembangunan pertanian berada di pundak generasi muda.
Menurutnya, PWMP yang dihadirkan Kementan diharapkan dapat mencetak generasi milenial menjadi seorang petani atau mendirikan start up di bidang pertanian.
’Hal itu bukanlah sesuatu yang mustahil , karena generasi milenial saat ini mulai sadar bahwa pertanian adalah ‘ tambang emas’ tanpa batas waktu,’’ kata Mentan Amran.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Idha Widi Arsanti bahwa PWMP diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda disekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mendukung pembangunan pertanian maju ,mandiri, dan modern.
’Program PWMP merupakan salah satu upaya untuk menepis stigma negatif tentang dunia pertanian khususnya dilevel generasi muda melenial,’’ katanya.
Bogarth K. Watuwaya selaku Kepala SMK PP Negeri Kupang menyatakan perlunya peserta didik dan alumni SMK PP Negeri Kupang memiliki pola pikir, dengan lebih mengedepankan upayanya menjadi job creator.
‘Hingga saat ini penumbuhan puluhan kelompok PWMP binaan SMK PP Negeri Kupang menunjukkan trend positif dengan menguasai bidang pertanian, hortikultura maupun peternakan baik dari hulu maupun hilir,’’ katanya.
Bogarth berharap bawa kelompok PWMP tetap semangat mengembangkan usahanya dan memaksimalkan teknologi yang ada.(*/Rilis Berita SMKN PP Kupang/ER)