KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berkomitmen mewujudkan peningkatan kapasitas SDM Pertanian masyarakat khususnya bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) serta Petani.
Langkahnya melalui pelaksanaan berbagai jenis program salah satunya adalah program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI).
READSI adalah program yang berada di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian yang memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan keluarga tani miskin di wilayah sasaran program.
Provinsi NTT memiliki 2 wilayah pelaksanaan program READSI yakni Kabupaten Belu dan Kabupaten Kupang.
Demi mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh program READSI, BPPSDMP Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) menggelar Pelatihan Peningkatan Kapaistas Petani di wilayah READSI.
Kegiatan Pelatihan ini dilaksanakan di 2 Provinsi yakni Provinsi Kalimantan Selatan dengan Penyelenggara Pelatihan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Binuang dan di Provinsi NTT dengan Penyelenggara Pelatihan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang
Adapun peserta pelatihan berjumlah 90 orang Petani dan Petani Milenal yang berasal dari wilayah Kabupaten Kupang dan Kabupaten Belu.
Mengusung 3 tema pelatihan sekaligus yakni Pelatihan Integrated Farming Berbasis Jagung diwilayah Food Estate, Pelatihan Teknis Budidaya Jagung bagi Petani di Lokasi Program READSI serta Pelatihan Smart Farming Bagi Petani Milenial Program READSI.
Diharapkan setiap peserta yang mengikuti pelatihan dapat memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya yang dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam pengelolaan pertanian di wilayah masing-masing.
Pemilihan tema pelatihan terkait budidaya jagung didasarkan pada potensi Sumber Daya Alam lokal di NTT yang sangat sesuai untuk pengembangan budidaya tanaman jagung.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menjelaskan program READSI memberikan kesempatan kepada setiap petani untuk terus maju dan berkembang dalam meningkatkan kesejahteraannya.
“Kementerian Pertanian teurs berupaya meningkatkan kompetensi dan kapasitas SDM pertanian melalui pelatihan yang terstruktur, sistematis dan masif, karena perkembangan pertanian sangat dinamis. SDM pertanian adalah penentu peningkatan produktivitas, kontribusinya 50%. Sementara inovasi teknologi dan regulasi masing-masing 25%,” jelasnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi yang berkesempatan membuka kegiatan pelatihan secara virtual.
Dedi menyampaikan pentingnya SDMP Pertanian sebagai modal utama dalam melakukan pengelolaan wilayah pertanian terlebih jika dikelola secara modern, memanfaatkan semaksimal mungkin perkembangan teknologi pertanian melalui penerapan smart farming.
Sehingga peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri dapat tercapai dan mampu menjadi sumber peningkatan kesejahteraan masyarakat tani.
“Melalui penerapan smart farming memanfaatkan perkembangan teknologi dan kecanggihan alat mesin pertanian, didukung dengan permodalan yang didaptkan dari Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah disubsidi oleh pemerintah diharapkan setiap usaha pertanian baik kecil maupun menengah dapat dikembangkan semaksimal mungkin dan berkontribusi dalam mewujudkan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat” ungkapnya.
Dalam kegiatan Pembukaan Pelatihan ini juga hadir secara virtual Ivan Cossio, perwakilan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang merupakan Badan Internasional yang bergerak di bidang peningkatan sektor pertanian serta rutin mendukung program-program unggulan Kementerian Pertanian termasuk Program READSI.
Dalam sambutannya Ivan menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan program READSI serta kegiatan pelatihan yang dilaksanakan ini.
Menurutnya kegiatan pelatihan demi peningkatan kapasitas SDM merupakan hal terpenting yang harus dilakukan sebagai modal utama dalam melakukan pengelolaan lahan pertanian.
Turut hadir dalam kegiatan pembukaan pelatihan ini Kepala BBPP Kupang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kupang, Perwakilan tim READSI dari Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP Kementerian Pertanian, Pejabat Struktural dan Fungsional serta Widyaiswara BBPP Kupang yang akan menjadi Fasilitator dalam kegiatan pelatihan yang direncanakan untuk dilaksanakan selama 6 hari di BBPP Kupang dimulai sejak 20 April hingga 26 April mendatang.(*/ER/Rilis Berita BBPP Kupang).