KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Perkembangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Harmoni Jaya, Kota Kupang, walaupun tertatih-tatih namun tetap eksis sampai saat ini telah memasuki Rapat Anggota Tahunan (RAT) XXI tahun buku 2021.
Sejak didirikan pada September 2000 dengan 20 Anggota di lingkungan keluarga para guru Madrasyah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kupang,
saat ini pertumbuhan anggota KSP Kopdit Harmoni Jaya sudah 1.805 orang dan aset Rp 13.330.000.000.
Pembina Kopdit Harmoni Jaya, Drs. Gasim menyampaikan pada kegiatan RAT XXI di Celebes, Kupang, Minggu (6/2/ 2022).
Dijelaskan Gasim, pendirian Kopdit ini diawali dari MIN Kupang. Hal ini setelah melihat realitas bahwa para guru sering menggadaikan SK-nya di Bank untuk meminjam uang. Untuk itu, dirinya mencoba mendekati para guru dan keluarganya soal perlu dibangun sebuah koperasi.
Dari sini, kata Gasim, disambut baik walaupun modalnya belum banyak tetapi mereka harus mencoba karena tidak bisa para guru harus menggadaikan SK di bank-bank.
“Jadi saya yang pertama gagas ini. Kemudian saya sampaikan ke General Manager sekarang kebetulan punya keahlian di bidang ekonomi,” kenang Gasim.
Dilanjutkan Gasim, para guru dan keluarga dengan jumlah pertama 20 orang bersedia dan mulailah dibentuk dengan modal keberanian. Intinya koperasi ini berlandaskan kebersamaan dan berjalan harmonis.
“Walau berjalan dengan kesederhanaan tapi akhirnya berjalan sampai kini sudah memasuki RAT XXI. Ini karena modal saling percaya dan harmonis. Makanya kami namanyakan KSP Harmoni Jaya,” kata Gasim.
Gasim menambahkan, berkat kerja sama yang harmonis antar pembina, pengurus dan manajemen termasuk anggota saat ini total pinjaman yang diberikan kepada anggota bisa Rp 300 juta per sekali pinjam.
Dirinya mendorong anggota dan manajemen untuk mencari terobosan dengan menciptakan jaringan baik di anggota juga ke kalangan Media.
“Kita harus berani mencari inovasi baik kepada media cetak, media elektronik maupun media online termasuk media sosial. Kopdit Harmoni Jaya harus membuka diri kedepannya agar bisa meningkatkan anggota minimal di tahun 2022 ini bisa mencapai diatas 2.000,” tambah Gasim.
General Manager KSP Kopdit Harmoni Jaya Kupang, Drs. Ardona menyampaikan sejak pembentukan Kopdit ini memang bermula di lingkungan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Kupang, keanggotaannya merupakan para guru dan keluarganya.
Namun dalam perjalanan, katanya, dibutuhkan waktu selama 8 tahun untuk keluar dari lingkup MIN ke masyarakat umum. Perlahan namun pasti, Kopdit ini bergerak mencari jaringan sehingga tidak dinilai sangat eksklusif.
Menurutnya, kini Kopdit Harmoni sudah membuka diri menerima anggota lintas etnis. Mereka menerima dari agama apa saja, suku manapun. Prinsipnya kehadiran Kopdit ini untuk membantu kaum lemah termasuk membuka jaringan dengan Puskopdit.
Ditanya soal pertumbuhan anggota, Ardona menjelaskan, sampai pelaksanaan RAT XXI Tahun Buku 2021 ini, total anggota 1.805 orang dengan aset Rp 13.330.000.000.
Dirinya mengaku Kopdit ini baru membuka cabang di Alor dengan aset Rp 2,5 miliar dan anggota 680 orang. Kedepan direncanakan membuka cabang di Flores dan Sumba.
“Kami punya karyawan 14 orang. Kita juga sudah menggunakan pola pelayanan Sistem online seperti kopdit lain dengan produk andalan berupa usaha ultra mikro umum dan pinjaman harian. Jadi pelan-pelan kami harus mensosialisasikan ke masyarakat umum keberadaan kopdit ini,” katanya.
Jenis produk di Kopdit ini, dia menyebut, ada tabungan simponi, deposito, dana pendidikan, simpanan masa depan juga ada asuransi Gaperma. Keunggulan di kopdit ini pelayanan pinjaman harian tanpa potongan dengan bunga yang sangat rendah.
“Kalau Anggota tetap mau mencari calon anggota maka kita beri semacam reward bonus Rp 30.000 per orang. Kita harus terus menambah anggota sehingga diharapkan pada akhir tahun 2022 bisa mencapai 2.000-an anggota.
Kadis Koperasi Tenaga kerja dan Transmigrasi NTT, Selvi Pekudjawang menegaskan, dirinya akan terus mengikuti proses jalannya koperasi-koperasi di NTT.
Pemerintah dalam tugasnya melakukan fungsi pembinaan dan ini komitmen apalagi disuport Puskopdit untuk keberadaan koperasi di NTT.
Untuk membesarkan koperasi, kata Selvi, kuncinya pada kerja bersama mencari anggota dan manajemen harus kuat.
” Koperasi dengan kategori tidak sehat cukup banyak. Tapi di Kopdit Harmoni Jaya penilaian kami berjalan baik dimana MLP nol persen. Makanya saya katakan kepada anggota jangan ragu soal keberadaan kopdit ini,” tegas Selvi.
Diakui Selvi, Kopdit Harmoni Jaya cukup sehat dengan angka penilaian 70. Namun ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan soal ratio modal sendiri juga kewajiban anggota menaati aturan, angusan pinjaman tepat waktu dan pinjam sesuai kemampuan sehingga tidak sulit dalam mengembalikan pinjaman.
Ketua Puskopdit Wilayah Timor, Vinsen Repu mengajak pengurus, manajemen dan anggota Kopdit ini untuk bergandengan tangan membesarkan koperasi ini.
Pihaknya akan selalu membuka diri bagi pengurus dan manajemen Kopdit Harmoni Jaya dalam upaya membesarkan koperasi ini. Intinya adalah bersama mencari anggota dengan membangun jaringan.
Pengawas Kopdit Harmoni Jaya, Jelaeni menyampaikan, tugas pengawas adalah melakukan pemeriksaan pengelolaan manajemen setiap bulan.
“Kita cek administrasi dan anggota. Jika ada permasalahan mengenai pinjaman maka kita Carikan solusi. Kita minta diselesaikan secara kekeluargaan karena kopdit ini hadir dalam kebersamaan,” katanya.
Kegiatan RAT ini dibuka Kepala Dinas Koperasi, Tenaga kerja dan Transmigrasi NTT, Selvi Pekudjawang dihadiri Pembina, Drs. Gasim, Ketua Puskopdit Wilayah Timor, Vinsen Repu, Pengawas KSP Kopdit, Jelaeni,
dan Ketua Pengurus KSP Harmoni, Ambiya juga anggota yang mengikuti kegiatan secara daring maupun offline.(ER).