KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Manajemen RSUD SK Lerik milik Pemerintah Kota Kupang telah melakukan perubahan pelayanan luar biasa bagi warga (pasien). Ini juga meminimalisir keluhan umum yang selalu disampaikan publik melalui Ombudsman Perwakilan NTT.
Salah satu terobosan yang diapresiasi dan bisa menjadi contoh atau acuan bagi rumah sakit lain adalah layanan pendaftaran secara online melalui WhatsApp yang diterapkan RSUD SK Lerik.
Ketersediaan obat diakui sering terjadi kekosongan stok, namun upaya perbaikan akan terus dilakukan guna mengurangi keluhan dengan menyiapkan stok obat yang menjadi kebutuhan pasien JKN-KIS.
Hal ini disampaikan Kabid Yankes Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Trio Hardhina pada rapat Koordinasi Pelayanan Kesehatan Rujukan Program JKN Melalui Focus Group Discussion antara BPJS Kesehatan, FKRTL, Badan Usaha, PERSI, Ombudsman NTT, Dinas Kesehatan dan Media se-Kota Kupang, di Tilong Oenesu Room, Hotel Kristal Kupang, Selasa (30/8/2022).
Dijelaskan dr Trio bahwa upaya perbaikan lainnya yakni mengurangi antrean pelayanan, ketersediaan ruang inap sesuai kelas peserta JKN-KIS, mempersiapkan sekaligus memanfaatkan sumber daya serta fasilitas yang ada, agar implementasinya di lapangan dapat berjalan lancar.
Juga, mempercepat koordinasi rujukan antar fasilitas kesehatan, mengoptimalkan bridging sistem informasi BPJS Kesehatan dengan layanan fasilitas kesehatan, serta memperkuat upaya edukasi publik mengenai JKN-KIS.
Sementara itu, Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kupang, Ariasto mengatakan, saat ini BPJS Kesehatan terus mendorong ketersediaan stok obat, penerapan digitalisasi pelayanan administrasi di rumah sakit, di antaranya antrean elektronik yang terkoneksi dengan mobile JKN dan display informasi ketersediaan tempat tidur.
“BPJS terus berinovasi dengan berbagai layanan guna mempermudah peserta JKN-KIS,” kata Ariasto.
Adapula keluhan yang perlu dibenahi oleh rumah sakit di antaranya, pemerataan jumlah dan standar tempat tidur perawatan yang belum optimal, baik dari segi jumlah maupun sarana pelengkap lainnya sesuai dengan yang diatur dalam regulasi.
Perlunya peningkatan keterbukaan informasi oleh rumah sakit terkait penyediaan sistem informasi, ketersediaan tempat tidur terkini, display tindakan operasi, obat-obatan dan sistem antrean yang terhubung dengan Mobile JKN untuk meminimalisir keluhan peserta.
Kepala Ombudsman Perwakilan Provinsi NTT, Darius Beda Daton, mereka sangat mengapresiasi terhadap RSUD SK Lerik Kota Kupang, yang telah memberikan pelayanan mendaftar secara online lewat WhatsApp.
Sehingga tidak ada antrean pasien saat mendaftar untuk melakukan rawat jalan.
“Kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi rumah sakit lain di NTT,” kata Darius Beda Daton.
Beda Daton yang membawa materi tentang “Potret Layanan Kesehatan Tingkat Rujukan (RS)” itu menjelaskan, jika ada warga atau pasien yang hendak berobat ke RS SK Lerik, maka bisa melakukan pendaftaran secara onilene via whatsapp.
Meskipun sudah malam pun petugas medis di bagian loket pendaftaran RSUD SK Lerik pasti menjawab.
“Kalau sudah ada jawaban dari petugas, maka keesokan harinya ketika kita datang, tidak perlu lagi antri, tapi langsung ke Poli yang dituju, sesuai penyakitnya, untuk mendapatkan pelayanan,” tegas Beda Daton.
Dia juga mengaku sudah melihat langsung beberapa rumah sakit yang menerapkan hal tersebut, tapi tidak setertib yang dilakukan RSUD Kota Kupang.
“Masih ada juga rumah sakit yang melakukan pendaftaran manual, sehingga jam 6.00 Wita harus daftar ambil nomor antri, setelah itu pulang,” ujar Darius Daton.
Lalu, lanjut dia, sekitar pukul 08.00 kembali lagi ke rumah sakit untuk melakukan pendaftaran, dan menunggu di poli untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dia menambahkan, pemerintah, BPJS Kesehatan, manajemen rumah sakit, tenaga kesehatan, dan stakeholders lainnya, punya andil menyukseskan terbentuknya eksosistem JKN-KIS yang ideal.
Sinergi antara BPJS Kesehatan dengan PERSI terkait perbaikan layanan di rumah sakit adalah upaya pelayanan kesehatan yang mengedepankan mutu bagi peserta JKN-KIS
“Yang sehat saja mungkin lelah dengan pendaftaran seperti itu, apalagi yang sakit atau pasiennya, bukannya tambah sembuh malah tambah sakit,” kritik Beda Daton.
Karena itu, dia menghimbau rumah sakit-rumah sakit yang ada di kabupaten/kota se-Provinsi NTT agar menerapkan sistem online untuk reservasi atau pendaftaran.
“Tidak perlu aplikasi khusus, cuma lewat WA saja beritahu bahwa besok akan berobat di RSUD Kota Kupang, akan langsung dijawab petugas,” kata dia.
Ke depan, sambung, bisa diterapkan di rumah sakit yang lain, sehingga pasien bisa terlayani dengan cepat. “Kalau dari pendaftaran sudah tertib dan nyaman, akan menjadi dorongan bagi pasien untuk sembuh. Kalau untuk pendaftaran saja sudah harus antri, maka pasien bisa stress,” kata Darius Daton.
Di forum itu, BPJS Kesehatan Kota Kupang juga menghadirkan juga Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) NTT, dr Yudith M. Kota.
Dr Yudith mengatakan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan PERSI NTT berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan. Salah satunya ketersediaan obat-obat bagi pasien Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
“Rumah Sakit di NTT terus berupaya berikan pelayanan terbaik, tiap pengaduan kita respon dengan cepat,” kata dr.Yudith.(ER)