KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang pada 31 Januari 2022, telah melakukan pembukaan Pelatihan Dasar Bagi Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli yang ada di NTT.
Saat ini BBPP Kupang kembali menggelar kegiatan Pelatihan yang berlangsung selama 3 minggu mulai dari tanggal 31 Januari sampai 20 Februari 2022.
Masih dalam rangkaian kegiatan yang sama, sebanyak 30 orang peserta Pelatihan Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli yang telah menerima materi selama 2 minggu di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang selanjutnya menjalani sesi praktik kompetensi di penghujung pelatihan sebagai salah satu komponen penilaian kelulusan.
Kegiatan Praktek Kompetensi Dasar Fungsional Penyuluh Pertanian Ahli bertujuan untuk menyamakan persepsi terhadap tugas dan fungsi, organisasi, tata kerja dan tata hubungan kerja Penyuluh Pertanian.
Selain itu, memberikan wawasan berpikir secara komprehensif bagi Penyuluh Pertanian; meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai Penyuluh Pertanian; dan meningkatkan profesionalisme Penyuluh Pertanian.
Tujuan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang mengatakan bahwa pada era 4.0, di mana pertanian semakin berkembang pesat, maka kualitas SDM insan pertanian pun harus terus menyesuaikan diri.
Untuk mencapai tujuan pembangunan pertanian nasional, Mentan SYL menilai salah satu faktor utamanya adalah SDM.
“Tidak ada kata lain, SDM pertanian ini harus mumpuni. Kita mau sektor pertanian kita maju, mandiri dan modern. Hanya dengan kualitas SDM andal hal itu dapat tercapat,” kata Mentan SYL.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
“Kemajuan pertanian salah satu tandanya dibuktikan dengan meningkatnya produktivitas. Dan hal tersebut harus didukung dengan SDM berkualitas,” katanya.
Praktik kompetensi yang dilaksanakan selama 1 minggu ini mulai dari tanggal 10 – 16 Februari 2022.
Peserta berjumlah 30 orang masing-masing dibagi ke dalam 3 kelompok yang terdiri dari 10 orang/kelompok. Kegiatan praktik dilakukan di tiga P4S yang berlokasi di Kabupaten Kupang, yaitu P4S Tungbers, P4S Abdi Laboratus dan P4S Damai.
Kegiatan praktik kompetensi ini dipandu langsung oleh Widyaiswara BBPP Kupang.
Adapun kegiatan yang dilakukan berupa peta wilayah, transek, membuat bagan kecenderungan, menginventarisir masalah yang bersumber dari data primer dan sekunder.
Juga mengindentifikasi dan merekapitulasi faktor penyebab masalah (perilaku dan non perilaku), uji prioritas masalah, penerapan metode GMP (Gawat, Mendesak, dan Penyebarannya).
Membuat impact point, matrix programma, LPM (Lembarang Persiapan Menyuluh), dan Sinopsis.
Setelah melakukan praktik kompetensi, peserta pelatihan akan melakukan presentasi hasil praktik kompetensi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas praktik kompetensi yang telah dilakukan.
drh. Bambang Haryanto, MM selaku Kepala BBPP Kupang senantiasa memantau jalannya pelatihan.
Dirinya juga menyampaikan arahannya agar para peserta dapat lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
“Saya berharap dengan dilakukannya praktik kompetensi bagi penyuluh pertanian yang sedang mengikuti diklat dapat menjadi sarana pembaharuan ilmu dan juga keterampilan agar penyuluh menjadi lebih berkompeten sehingga kedepannya kinerja penyuluh menjadi lebih baik.” ujar Bambang.
Salah satu peserta yang ditemui disela-sela praktik juga menyampaikan kesannya selama mengikuti pelatihan.
Menurutnya, selaku penyuluh tentunya sudah sering melakukan penyuluhan namun banyak hal yang tentunya memerlukan pembaharuan agar kualitas penyuluhan lebih baik lagi sehingga petanipun dapat meningkat dari segi kompetensi maupun kesejahteraannya.
“Oleh karena itu, dengan adanya praktik kompetensi ini dapat membuka wawasan, menambah pengetahuan, dan meningkatkan keterampilan yang pastinya akan sangat bermanfaat dikemudian hari,” ujar Nofiance Mantolas.(*/ER/Rilis Berita BBPP Kupang).