KUPANG. NUSA FLOBAMORA— Upaya peningkatan produktivitas ternak sapi dihadapkan pada keterbatasan jumlah hijauan pakan ternak khususnya di musim kemarau. sehingga perlu dicarikan pakan alternatif untuk mensubstitusi rumput lapangan/HMT.
Salah satu alternatif untuk penyediaan pakan yang murah dan kompetitif adalah melalui pemanfaatan limbah pertanian terutama jerami padi.
Panen padi yang dilakukan oleh para petani di Desa Noelbaki Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang beberapa hari terakhir dan juga panen di sawah milik BBPP Kupang sendiri membawa berkah bagi Instalasi Ternak Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang.
Pasalnya sisa batang padi atau jerami yang telah dipanen bisa dimanfaatkan BBPP Kupang untuk pakan ternak, Peluang ini di sambut Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang dengan membuat pakan ternak alternative yaitu dengan fermentasi pakan, Jerami juga dapat disimpan hingga berbulan-bulan untuk pakan ternak setelah dikeringkan atau difermentasikan.
Alhasil usaha penggemukan sapi milik BBPP Kupang terus bertahan bahkan berkembang
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan penggunaan kompos dengan memanfaatkan jerami padi bisa mengurangi biaya produksi petani di tengah makin mahalnya pupuk anorganik seperti Ure, SP36, KCI, dan ZA.
“Pemanfaatan berbagai jenis pupuk organik pada tanaman perlu dikaji sebagai salah satu alternatif substitusi atau pengurangan penggunaan pupuk kimia sekaligus sebagai upaya mengonservasi hara tanah melalui pendauran ulang,” kata Amran
Di kesempatan yang berbeda Kepala Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan pemanfaatan limbah pertanian seperti Jerami sangat baik untuk di jadikan alternatif pakan.
“Memanfaatkan jerami padi untuk diolah menjadi kompos. Pengomposan jerami padi bertujuan untuk meningkatkan unsur hara tanah serta dapat mengurangi biaya produksi petani dalam pembelian pupuk” pungkas Dedi.
Jerami padi tidak sepatutnya lagi dipandang hanya sebagai limbah. melainkan perlu dipahami sebagai bagian hasil panen padi yang kaya manfaat ekonomi. di antaranya bisa dijadikan pupuk organik. pembenah tanah. mulsa. media tumbuh jamur. dan pakan ternak.
Masih banyak petani yang membakar jerami padinya setelah padi dipanen. Tindakan ini bukan hanya menimbulkan asap yang dapat mencemari lingkungan. tetapi juga mereka kehilangan nilai ekonomi jerami yang besar.
Memang para petani padi di Indonesia belum memperlakukan jerami sebagai bagian yang menyatu dari usahatani padi. Sekitar 75% petani membakar jerami padinya di sawah.
Dari hasil penelitian Badan Litbang Pertanian diketahui dari satu hektar lahan sawah dihasilkan 5 /8 ton jerami padi. Bila pada hamparan 100 ha pertanaman padi berarti dihasilkan 500- 800 ton jerami padi yang dibakar.
Dengan membakar jerami padi. mikroba yang berguna dalam proses biologis. seperti perombak bahan organik. pengikat nitrogen. dan mikroba yang memiliki fungsi biologis lain akan ikut mati dan sukar tergantikan keberadaannya.
Namun tidak semua hama tanaman akan mati pada saat jerami dibakar karena hama dewasa. seperti tikus akan berpindah tempat.
Dengan banyaknya jerami hasil panen sawah Kepala BBPP Kupang Dr. Ir. Yulia Asni Kuniawati, M.Si mengeluarkan instruksikan kepada devisi pakan BBPP Kupang untuk memanfaatkan dan mengumpulkan jerami-jerami tersebut di gunakan sebagai pakan ternak milik BBPP Kupang.
Jerami tersebut di buat pakan alternatif baik di fermentasikan atau di Hay press atau di padatkan sehingga dapat di pakai dalam jangka waktu yang lama untuk menghidari kelangkaan pakan akibat kondisi iklim yang di dominasi musim panas atau kemarau.
“Saya punya istilah kuasai hulunya kembangkan prosesnya dan bangun hilirnya. kita siapkan dulu produksi pakan ternak berbahan dasar jerami. kerjsama dengan para petani kita ambil jeraminya dengan menyewakan mesin-mesin perontok padai punya balai. tukar menukarnya di situ” ujar Yulia
Lanjut Yulia, kalau pakan sudah tersedia maka upaya berikutnya adalah pola penggemukan ternak sapi. kambing dan ayam. lalu kita kembangkan pengolahan bahan asal ternak dan hasil pertanian lahan kering.
Divisi Pakan sebagai divisi yang menyediakan pakan dengan sigap mengolah limbah Jerami menjadi pakan bernutrisi dan menyetok pakan untuk solusi pakan di musim kemarau, divisi pakan dalam pembuatan pakan alternatif di bantu oleh anak-anak PKL dan magang yang sedang melakukan Praktek kerja lapangan di BBPP Kupang.
Pakan Ternak
Jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia. terutama untuk sumber serat. Ketersediaan jerami padi di berbagai daerah cukup banyak. bahkan melimpah pada musim panen padi.
Akan tetapi. kualitas gizi jerami rendah. yang ditandai oleh rendahnya kandungan protein dan tingginya kandungan silika dan lignin. sehingga kecernaan jerami padi rendah.
Karena itu pemberian jerami padi mentah kurang menguntungkan dari aspek kesehatan ternak. Jerami merupakan salah satu bahan pakan ternak yang kurang bermutu.
Zat- zat yang terkandung di dalamnya. seperti selulosa yang sebenarnya masih bisa dimanfaatkan oleh sapi terselubung oleh dinding keras. yakni silica dan lignin. sehingga selulosa sulit dicerna oleh sapi.
Daya cerna jerami padi rendah disebabkan karena struktur jerami yang sudah tua dan jaringan-jaringan pada jerami telah mengalami proses pengerasan. Akan tetapi manfaat jerami padi dapat ditingkatkan melalui proses fermentasi.
Proses fermentasi jerami berbeda dengan amoniasi yang merupakan proses perombakan dari struktur keras menjadi struktur yang lebih lunak.
Dengan demikian yang berubah dalam proses amoniasi hanyalah struktur fisiknya saja dan penambahan unsur N.
Sedangkan fermentasi jerami merupakan proses perombakan struktur keras secara fisik. kimia dan biologi. sehingga struktur yang kompleks tadi akan berubah menjadi lebih sederhana dan daya cerna ternak menjadi lebih efisien.(*/Rilis Berita BBPP Kupang-Ami Daiman/ER)