BBPP Kementan Gelar Bertani On Cloud Volume 260: Persiapan Akseptor dan Pejantan Serta Pemanfaatan Limbah Ternak

BBPP Kementan Gelar Bertani On Cloud Volume 260: Persiapan Akseptor dan Pejantan Serta Pemanfaatan Limbah Ternak

KUPANG. NUSA FLOBAMORA– Beternak babi merupakan salah satu komoditi peternakan yang potensial untuk dikembangkan karena ternak babi dapat mengkonsumsi makanan dengan efisien serta mampu beranak lima kali dalam dua tahun dan menghasilkan 10-14 ekor anak babi.

Selain itu, jarak kelahiran pertama dengan kelahiran berikutnya pendek, sehingga memungkinkan untuk menjual ternak dalam jumlah besar dan bisa mendapatkan keuntungan yang besar pula.

Ketersediaan pejantan unggul yang terbatas menjadi tidak efisien jika hanya dimanfaatkan dengan kawin alam karena kemampuan pejantan yang melayani betina hanya sekitar 1 : 20, sehingga IB menjadi pilihan yang baik karena semen yang dihasilkan oleh pejantan dapat digunakan untuk IB pada banyak betina.

Keberhasilan IB dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : keterampilan petugas, kualitas semen, kemampuan peternak mendeteksi birahi, dan tidak kalah pentingnya adalah persiapan pejantan serta ternak babi induk yang hendak di IB (Aksepteor IB).

Menyadari akan pentingnya mempersiapkan Akseptor dan Pejantan maka Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang menggelar Kegiatan Bertani On Cloud (BOC) Vol. 260 pada Kamis, 17 April 2024.

Kegiatan BOC dilakukan di dua lokasi sekaligus, yaitu di BBPP Kupang dan Peternakan Inerie yang berlokasi di Kabupaten Kupang Tengah.

BOC Vol. 260 menghadirkan Narasumber Widyaiswara BBPP Kupang, yaitu Manix Etwan Manafe, S.Pt, M.Si dan Longginus Lengi, SP, MP serta Ketua Kelompok Tani Daun Muda, Mahendra Adiputra Bela dari Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Badan PPSDMP Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr yang membuka acara secara resmi dan memberikan arahan.

Dalam arahannya, Kepala Badan menyampaikan pentingnya penggunaan bibit/benih yang berkualitas agar dapat menghasilkan produksi tinggi .

“Peningkatan produktivitas dan produksi pertanian yang pertama harus diawali dari penggunaan bibit atau benih yang berkualitas dan berpotensi produksi tinggi. Jangan mimpi untuk produktivitas dan produksi tinggi kalau benih yang kita gunakan tidak bermutu atau ala kadarnya. Kalau benih yang dipakai ala kadarnya maka hasilnya pun akan ala kadarnya dan tidak bermutu. Apalagi di sektor peternakan, bibi ternak yang digunakan harus betul-betul bermutu dan berpotensi hasil tinggi, harus tahan terhadap serangan hama penyakit. Mau beternak apapun termasuk beternak babi maka kita harus menggunakan bibit yang unggul dan berkualitas.” ujar Dedi

Ditambahkannya bahwa IB merupakan teknologi reproduksi yang menguntungkan.

“Inseminasi Buatan untuk sektor peternakan merupakan teknologi yang sangat luar biasa, teknologi IB bisa mendongkrak produktivitas dan produksi peternakan. Berbicara mengenai peternakan tentunya yang penting untuk diperhatikan adalah benih/bibit, asupan nutrisi (pakan ternak) dan hama penyakit. Hama penyakit yang menyerang babi yang baru-baru ini membuat penurunan populasi ternak babi secara signifikan adalah ASF, namun dengan adanya teknologi IB ini diharapkan mampu menaikkan populasi ternak babi yang sempat turun akibat ASF.” ungkap Dedi

Ditemui usai BOC, Kepala BBPP Kupang Dr. Ir. Yulia Asni Kurniawati, M.Si menegaskan pentingnya menyeleksi dan mempersiapkan Aksepto dan Pejantan.

“Akseptor ternak seringkali dianggap sebagai salah satu faktor penentu dalam keberhasilan produksi ternak. Sebagai individu yang akan diternakkan, akseptor ternak harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu yang menandakan bahwa ternak tersebut layak untuk menjadi akseptor. Salah satu kriteria yang harus diperhatikan adalah ternak harus berada dalam keadaan yang sehat secara keseluruhan. Ternak yang sehat dan bebas dari penyakit akan berdampak pada kualitas produksi yang lebih baik dan menghindarkan risiko penularan penyakit kepada ternak lainnya.” ujar Yulia.

“Selain itu, pejantan juga memiliki peranan penting karena bisa sebagai penentu untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan berkualitas. Oleh karena itu, pemilihan pejantan ternak yang tepat sangatlah penting. Maka dari itu pada BOC Vol. 260 ini kami mengangkat tema tentang Persiapan Akseptor dan Pejantan guna memberikan edukasi kepada sobat tani agar dapat menghasilkan ternak dengan kualitas unggul,” pungkasnya.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)

 

error: Content is protected !!