KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Menghadapi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin pesat, seluruh sektor usaha termasuk sektor pertanian ikut berbenah dan beradaptasi dengan perubahan – perubahan yang terjadi.
Upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan secara maksimal perkembangan teknologi dalam dunia pertanian untuk mendorong peningkatan efisiensi dan produktivitas usaha tani.
Selain pemanfaatan teknologi dalam wujud alat dan mesin pertanian serta peralatan – peralatan berbasis teknologi lainnya yang digunakan dalam pengelolaan smart farming, perubahan manajemen pertanian juga menjadi hal penting yang menentukan peningkatan produktivitas sektor pertanian demi terwujudnya tujuan – tujuan pembangunan pertanian yang termasuk didalamnya swasembada pangan dan kesejahteraan masyarakat.
Di era yang semakin modern ini, penataan manajemen pertanian merupakan suatu faktor penting yang menentukan keberhasilan usaha pertanian.
Karena melalui penataan manajemen yang baik, suatu usaha pertanian dapat direncanakan secara efisien dimulai dari perencanaan produksi, pemilihan jenis komoditas yang dikembangkan, pemilihan sistem pertanian, skala usaha hingga perencanaan biaya.
Melalui penataan manajemen pertanian yang baik, usaha pertanian dapat menjadi salah satu pilar perekenomian dalam negeri yang berkontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat karena seluruh aspek dalam proses produksi diperhitungkan secara rinci.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait manajemen pertanian, Kementerian Pertanian mendorong dibentuknya Inkubator Agribisnis yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha setiap pelaku usaha pertanian.
Sehingga pengelolaan sektor pertanian dapat dilakukan secara modern memanfaatkan teknologi pertanian serta dilaksanakan atas dasar perencanaan yang matang melalui penerapan manajemen agribisnis yang tepat serta dikelola oleh pelaku usaha pertanian dengan Sumber Daya Manusia Pertanian yang mumpuni.
Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo kerap menyampaikan bahwa usaha pertanian adalah usaha yang sangat menjanjikan jika dikelola secara baik dan benar.
Terlebih jika yang melakukannya adalah generasi muda yang melek teknologi, sektor pertanian dalam negeri sangat bisa dikembangkan untuk menghasilkan produk – produk yang mampu bersaing di mancanegara.
“Sudah saatnya pertanian Indonesia dikelola oleh generasi milenial yang kreatif dan inovatif sehingga pengelolaan pertanian dapat dilaksanakan secara lebih modern. Saat ini kita sudah memiliki banyak Petani Milenial dan Entrepreneur bidang pertanian yang terus meningkatkan kualitas produk pertanian serta menargetkan peningkatan ekspor produk pertanian ke luar negeri” ujarnya.
Pesan serupa juga kerap diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi.
Dedi menyampaikan bahwa untuk menggenjot produktivitas sektor pertanian, meningkatkan kualitas produk pertanian dan menjadikan pertanian semakin berjaya harus dilakukan melalui pemanfaatan teknologi dan manajemen agribisnis yang baik.
“Saya mengajak seluruh Petani Indonesia, Potan, Gapoktan, KWT, P4S, Petani Milenial dan Petani Andalan agar semua berbisnis alias kita harus bangun agribisnis. Wirausaha pertanian sesungguhnya akan menjamin kebersinambungan pertanian kita” ujar Dedi
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai salah satu UPT Pelatihan dibawah BPPSDM Kementerian Pertanian, menciptakan ekosistem kewirausahaan pertanian dengan membangun Inkubator Agribisnis yang diberi nama “SinggaKo”.
SinggaKo sendiri diambil dari bahasa Kupang yang berarti ajakan untuk singgah ke BBPP Kupang karena BBPP Kupang memiliki inkubator agribisnis yang dapat menjadi media percontohan pengelolaan pertanian secara modern serta agrbisnis yang terencana bagi masyarakat yang kebanyakan masih melakukan pengelolaan lahan pertaniannya secara konvensional dan tanpa perencanaan yang utuh.
Melalui Inkubator Agribisnis SinggaKo, BBPP Kupang mengembangkan setiap lini produksi yang ada di BBPP Kupang meliputi Pengelolaan lahan pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura yang diolah secara organik dalam lahan smart farming memanfaatkan teknologi yang sederhana namun sangat bermanfaat dan mudah diaplikasikan oleh masyarakat.
Selain itu BBPP Kupang juga memiliki unit budidaya ternak sapi, kambing, ayam KUB dan ayam pedaging serta Pengembangan Satwa Rusa Timor yang dilaksanakan dengan manajemen agribisnis peternakan yang terencana meliputi manajemen perkandangan, manajemen pemeliharaan, manajemen pakan, manajemen reproduksi hingga manajemen kesehatan hewan sehingga produktivitas setiap lini ini terus terjaga dan ditingkatkan.
Dalam Inkubator Agribisnis SinggaKo, BBPP Kupang juga mengembangkan Unit Pengelola Hijauan Pakan Ternak yang bertanggung jawab dalam membudidayakan Hijauan Pakan Ternak, menentukan jumlah dan jenis pakan yang diberikan serta melakukan pengawetan pakan untuk cadangan pada masa kemarau.
Selain manajemen agribisnis yang baik pada lini produksi, dalam Inkubator Agribisnis SinggaKo BBPP Kupang juga memaksimalkan unit Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Peternakan sebagai unit yang bertugas dalam melakukan pengelolaan terhadap produk mentahan menjadi produk olahan yang bernilai gizi dan ekonomi lebih tinggi, berkualitas lebih baik serta memiliki masa simpan yang lebih lama sehingga tidak mudah rusak dan dapat bertahan lebih lama di pasaran.
Unit lain yang juga dikembangkan secara maksimal dalam Inkubator Agribisnis SinggaKo adalah Unit Pengolahan Limbah yang berfungsi dalam melakukan pengelolaan limbah peternakan seperti kotoran ternak menjadi Pupuk organik yang dapat dimanfaatkan pada lahan pengembangan Tanaman Pangan dan Hortikultura serta Lahan Pengembangan Hijauan Pakan Ternak milik BBPP Kupang sendiri serta dipasarkan juga kepada masyarakat sebagai salah satu Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi BBPP Kupang.
Pengelolaan limbah ini juga dilaksanakan secara maksimal sehingga pengelolaan pertanian dan peternakan di BBPP Kupang berkonsep Zero Waste atau tidak menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan.
Untuk melengkapi Ekosistem Kewirausahaan Pertanian di BBPP Kupang, melalui Inkubator Agribisnis SinggaKo BBPP Kupang mengembangkan sarana pemasaran produk dengan pembangunan Koperasi dan SinggaKo Mart & Cafe yang didalamnya memasarkan seluruh produk hasil produksi pertanian dan peternakan dari BBPP Kupang serta bahan – bahan pokok lainnya.
Dalam lingkungan ini dibangun pula klinik hewan yang dibuka secara umum bagi masyarakat, taman interaksi dengan Satwa Rusa Timor, Panggung dan Lopo Outdoor yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan serta dilengkapi dengan fasilitas gedung olahraga.
Dibangun dalam konsep Agroeduwisata, Inkubator Agribisnis SinggaKo milik BBPP Kupang menawarkan sejumlah media pembelajaran serta hiburan edukatif dalam satu lokasi terpadu yang mudah diadaptasi oleh masyarakat baik per lini produksi maupun satu kesatuan ekosistem.
Kepala BBPP Kupang Yulia Asni Kurniawati menyampaikan bahwa sebagai lembaga pelatihan di bawah BPPSDM Kementerian Pertanian, BBPP Kupang harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur yang melaksanakan usaha pertanian dan peternakan dengan tantangan iklim yang kering.
Melalui Inkubator Agribisnis SinggaKo BBPP Kupang berhasil melakukan pengembangan usaha pertanian dan peternakan secara baik dengan memanfaatkan teknologi sederhana dan manajemen yang baik dan terencana sehingga mudah untuk diadaptasi oleh masyarakat.
Lebih lanjut beliau juga menyampaikan bahwa BBPP Kupang selalu terbuka bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi dan berdiskusi terkait pengelolaan pertanian dan peternakan yang dilaksanakan di Balai karena sejumlah Widyaiswara dan Petugas Lapangan yang berpengalaman dan berkompeten dibidangnya masing- masing selalu siap membantu masyarakat dalam memberikan pendampingan pengelolaan lahan pertanian dan peternakannya masing-masing.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)