Air dan Tanah Dari Rahim Flobamorata Perkokoh Persatuan Bumi Nusantara

Air dan Tanah Dari Rahim Flobamorata Perkokoh Persatuan Bumi Nusantara

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Pemindahan ibu kota negara yang baru telah resmi ditetapkan DPR RI dan pemerintah pusat tepatnya di Kalimantan Timur.

Terhadap rencana pembangunan pusat pemerintahan tersebut, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan seluruh Gubernur di Indonesia membawa tanah dan air dari daerah masing-masing.

Tanah dan air dari daerah-daerah akan disatukan nanti pada tanggal 14 Maret 2022 di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Khusus di Nusa Tenggara Timur (NTT), Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) telah menerima tanah dan air yang telah dibawa beberapa bupati sebagai perwakilan dari Pulau Flores, Timor, Sumba, Alor, Sabu dan Rote Ndao.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat didampingi Wakil Gubernur Yosef A. Nae Soi pada momen ini menyampaikan beberapa pesan penting pada acara Prosesi adat saat menerima tanah dan air dari rahim bumi Flobamorata di halaman Kantor Gubernur NTT, Jumat (11/3/2022).

Dikatakan Gubernur VBL, pada saat ini, pemerintah NTT bersama pemerintah kabupaten/kota telah melakukan prosesi secara adat penerimaan tanah dan air dari rahim Flobamorata.

Ini sebagai wujud bahwa dari rahim Flobamorata ini akan dibawa tanah dan air untuk disatukan bersama seluruh air dan tanah dari seluruh nusantara untuk menjadikan pembangunan sebagai ibu kota negara baru Nusantara di Kalimantan Timur.

“Oleh karena itu saya memberikan apresiasi dan terima kasih kepada teman-teman Bupati dan seluruh tokoh adat yang terlibat untuk melaksanakan ritualitas ini sehingga berjalan aman dan lancar,” ujar VBL.

Dikatakan Gubernur VBL, setelah menerima tanah dan air yang ada maka dirinya akan membawa langsung ke Kalimantan Timur pada tanggal 13 Maret 2022.

“Saya akan bawa ke Kalimantan Timur dan selanjutnya bersama-sama Bapak Presiden dan seluruh Gubernur pada tanggal 14 Maret nanti akan ada acara khusus di Ibu Kota Nusantara,” tandas Gubernur VBL.

Gubernur berharap, semuanya bisa berjalan lancar dan nantinya, Indonesia akan memiliki sebuah Ibu Kota Negara baru yang di sebut Nusantara.

Pemindahan ini, menurut VBL, sudah direncakan jauh-jauh hari sejak masa pemerintahan Presiden pertama, Bung Karno. Saat itu telah merencanakan untuk memindahkan ibu kota negara tetapi barulah terealisasi pada saat pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dijelaskan VBL, tanah yang sudah diserahkan berasal dari 3 pulau besar di Nusa Tenggara Timur( NTT) dari pulau Flores, Sumba dan Timor serta airnya dari pulau -pulau kecil.

Semua itu menjadi simbol bahwa tanah dan air di NTT itu dianggap cukup untuk menjadi satu kesatuan Flobamorata.

Dari rahim Flobamorata, tanah dan air itu akan di bawa pada tanggal 14 nanti bersama-sama seluruh Gubernur dan Bapak Presiden untuk disatukan dengan seluruh tanah-tanah dan air dari seluruh nusantara di Ibu Kota yang baru yaitu di Kalimantan Timur.

Adapun bupati yang menyerahkan tanah masing-masing di bawa oleh Bupati Belu, Agustinus Taolin mewakili Pulau Timor, Bupati Flores Timur Antonius H.Gege Hadjon mewakili Pulau Flores dan Bupati Sumba Tengah Paulus S.K Linu mewakili Pulau Sumba.

Sedangkan untuk Air, masing -masing di bawa oleh 4 Bupati mewakili 4 penjuru wilayah NTT, yakni Bupati Rote Ndao Paulina Haning-Bullu, Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke, Bupati Lembata Thomas Ola Langoday dan Bupati Alor Amon Djobo.

Setelah menyerahkan tanah dan air kepada Gubernur, selanjutnya disatukan ke dalam 2 kendi. Kendi pertama diisi tanah dan kendi kedua diisi air.

Awal Prosesi adat dilakukan Natoni dan diakhir Prosesi dilakukan Doa oleh 5 tokoh Agama yaitu dari Islam, Kristen Protestan, Katholik, Hindu dan Budha.(ER).

error: Content is protected !!