KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Antusias generasi muda di Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam mengikuti lomba Kompetisi Film Pendek Islami 2022 sangat luar biasa.
Penyelenggaraan kegiatan ini untuk tahun kedua setelah sebelumnya di tahun 2021 digelar kegiatan ini yang digagas Kementrian Agama (Kemenag) Republik Indonesia Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT.
Dari 12 judul Film yang mengikuti kompetisi ini, Abubakar Arfat Akbar, S.Pd menyabet dua trofi dengan dua judul Film berbeda.
Adapun tema kegiatan ini yakni “Ku Syar Islam Dengan Caraku”. Para pesertanya tersebar di seluruh Kabupaten/kota di NTT.
Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam pada Kemenag RI Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi NTT, Drs. Husein Anwar dalam sambutannya, Jumat (9/6/2022) menyampaikan, Animo orang- orang muda NTT cukup luar biasa.
“Bagi kami tentu ini harapan besar meskipun kalau saya coba untuk menarik benang merah dari rasio peserta yang ikut lomba dan kita bandingkan 22 Kabupaten/Kota yang ada di NTT tentu sangat jauh,” ujar Husein.
Karena itu, Husein menekankan beberapa poin yang disampaikan oleh Juri pusat menjadi perhatian serius. Karena bagaimanapun film pendek ini menjadi alternatif dari alternatif lainnya dalam rangka syar strategi Islam ini.
Menurut Husein, momen yang paling pas sekarang ini adalah penguatan murasi agama. Karena itu, kesempatan ini menjadi sangat strategis untuk dikembangkan lebih lanjut.
Dirinya berharap, bidang teknis yang menangani terkhusus sub koordinator teknis bidang ini, menjadi catatan untuk mengakomodir usulan-usulan dari juri pusat.
Yaitu perlu adanya bimtek, orientasi pelatihan- pelatihan khusus untuk mengembangkan bakat dan minat para pemuda, mahasiswa, pelajar yang mungkin selama ini belum banyak disentuh dengan kemajuan teknologi digital tentang perfilman.
“Kita optimis. Walaupun peserta dikategorikan belum memadai, Insya Allah dikemudian hari dengan hasil kampanye kita, orientasi kita atau sosialisasi kita tentang lomba film pendek ini, bisa ramai dan menambah peserta lebih banyak lagi,” katanya optimis.
Sementara itu dewan Juri dari Kementrian Agama RI, Sastro Al Ngatawi menyampaikan beberapa catatan penting tentang kompetisi lomba film pendek Islami tingkat Provinsi NTT.
Sastro yang biasa disapa Gus ini mengatakan, bahwa animo untuk mengikuti kompetisi film pendek islami ini khusus dikalangan pemuda, pelajar, mahasiswa dan generasi muda NTT sangat tinggi.
Hal ini dibuktikan dengan jumlah total peserta yang mengikuti dalam kompetisi ini.
Namun menjadi catatan yang menarik baginya, lanjut Gus, para stakeholder terutama Kementrian Agama untuk memfollow up semangat ini, dengan melakukan tindak lanjut kegiatan dimaksud.
Gus Satro juga menyampaikan untuk mendukung Kegiatan ini perlu adanya workshop, pelatihan – pelatihan untuk pembuatan film penggunaan medsos, teknik-teknik editing, audio fisual dan lainnya.
Tujuannya adalah untuk menampung semangat orang muda yang sudah tumbuh ini.
Sebagaimana diketahui kata Gus, media sosial terutama film, ini menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan ide atau gagasan.
Peran film sangat penting untuk menyampaikan narasi, menyampaikan wacana, menyampaikan suatu nilai lewat ruang publik melalui medsos melalui film yang melahirkan yang disebut hyperrileality.
Menurut Gus, bahwa kontestasi menjadi sangat penting dan instrumennya konstestasi ini adalah IT dan salah satu wujudnya adalah film.
Film menjadi instrumen yang strategis dalam melakukan sosialisasi, narasi dalam melakukan kontestasi wacana ditengah masyarakat.
“Khusus untuk Kemenag Kanwil Provinsi NTT terkait dengan upaya moderasi beragama. Moderasi agama saya pikir tidak hanya cukup dengan seminar, diskusi tetapi juga melalui penyebaran wacana diruang publik, kontestasi masih diruang publik, salah satu instrumennya adalah film,” pungkasnya.
Adapun Juara Kompetisi Film Pendek Islami 2022 Kemenag RI Kanwil Kementria Agama Provinsi NTT dengan merebut hadiah total sebesar Rp 26.000.000, yang disampaikan oleh Ketua dewan juri, Dr Ir H. Mustafa Abdurahman .MP sebagai berikut.
Juara 1, dengan judul karya “Al’Quran penerang hati” (NTT 003) pemenangnya atas nama Abubakar Arfat Akbar, S.Pd
Juara 2, dengan judul karya “Hikmah dibalik cadar dan Syariat” (NTT 006) pemenangnya atas nama Abubakar Arafat Akbar, S.pd
Juara 3, dengan judul karya “Hijabku” (NTT 004) pemenangnya atas nama Fauzi Rahmawati.
Juara runner up 1, dengan judul karya “Al’Quran membawa syafaat” (NTT 001) pemenang atas nama Esti Novitarini.
Juara runner up 2, dengan judul karya “Fastabiqul khoirot” (NTT 012) pemenangnya atas nama Sitti Khalifah.
Juara runner up 3 Dengan judul karya “Tobatnya anak durhaka” (NTT 002) pemenangnya adalah Hanafi.
Adapun Tim Dewan juri pada perlombaan ini yakni, Dr Ir H. Mustafa Abdurahman, MP (Ketua).
Sastro Al Ngatawi (anggota), Taufan Arimansyah Mochtar, S.Kom (anggota), H. Makruf Peni, S.Pd (anggota), Erni Amperawati, A.Md (anggota) dan Hikmatullah Arman Pua Upa, S.IP (anggota).(ER).