KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari Kupang kini memasuki usia ke 34 tahun. Mensyukuri keberadaan KSP ini, keluarga besar lembaga koperasi ini menggelarnya dalam suasana sederhana.
Pada pengucapan syukur ini, penekanan tokoh agama agar Kopdit Swasti Sari tetap memegang teguh motto “Melayani yang Benar”.
Dalam rilis berita yang dikirim ke Media ini dituliskan bahwa kegiatan syukuran digelar pada Selasa (1/2/2022).
Pengucapan syukur 34 Tahun berdirinya KSP Kopdit Swasti Sari, lewat Ibadat Oekumene yang dipimpin Romo Hironimus Nitsae Pr, Wakil Ketua MUI NTT Drs. Abas Kasim, MSi dan Pendeta Ronny Stefen Runtu, MTh.
Pada momen inipun dilangsungkan pemberian cindera mata Kepada 3 Pendiri yang masih hidup dan penyerahan Klaim Daperma Kepada 10 Alih Waris di halaman Kantor Koperasi Swasti Sari Cabang Kupang Kota.
Dalam Kotbahnya yang bersumber dari Kitab Imamat, Pendeta Ronny Runtu menyatakan, sebagai orang beriman tentu selalu bersyukur atas anugerah Tuhan, sama halnya Lembaga Koperasi Swasti Sari yang sudah 34 tahun mengalami anugerah dan berkat dari Tuhan.
Mengutip ayat Kitab Imamat yang berbunyi ketika menuai jangan kau sabit semuanya, Pendeta Ronny berpesan agar Koperasi Swasti Sari selalu menerapkan motto Melayani Yang Benar.
Menurutnya, ada 2 hal pada manusia yakni selalu memiliki (to have) dan selalu memberi (to give).
Merujuk tema HUT ke 34 KSP Kopdit Swasti Sari “Kemandirian KSP Kopdit Swastisari Sebagai Jalan Kebenaran Mengangkat Derajad Hidup Anggota” maka semua dipanggil untuk mewartakan Tahun Rahmat Tuhan.
“Belajar dari Semut kerja, kerja, dan kerja keras dengan melayani setiap org miskin atau siapa, niscaya koperasi Swasti Sari akan maju terus,” pesannya.
Sementara itu, GM Koperasi Swasti Sari Yohanes Sason Helan melaporkan, sebagai ungkapan syukur atas HUT ke 34, selain ibadat syukur oekumene, ada donor darah di kantor cabang Kupang Kota sebanyak 86 kantong darah, pengobatan gratis bagi warga pendalaman di Mangili Sumba Timur, penyerahan cindramata bagi pendiri dan penyerahan Daperma.
Menurut John Helan, KSP KSS selalu menerapkan prinsip swadaya/mandiri, pinjaman sudah beredar Rp 3 triliun lebih dari aset Rp 1 triliun, dan semuanya dilakukan secara benar.
“Kami adalah kumpulan orang-orang yang tidak bersendal, pakai sarung, makan siri pinang dan sederhana namun kami tidak pernah pinjam uang dari lembaga manapun untuk menambah modal kami,” tandas John
Helan penuh semangat.
Kepada 3 Pendiri Bapak Yosef Lau, Mama Dolorosa Bunga dan Mama Savriana Maru yang hadir pada kesempatan itu, GM John Helan menyatakan, selalu mengingat pesan para pendiri agar merawat dan mengembangkan koperasi Swasti Sari demi kesejahteraan anggota.
Sedangkan Ketua Puskopdit BK3D Timor, Vinsensius Rebu SE, MSi berharap prinsip kemitraan dan kesetaraan menjadi spirit dalam mengembangkan koperasi khususnya menyukseskan Kupang sebagai tuan rumah RATNAS Inkopdit.
“Mari kita bersama-sama yang tergabung dalam Puskopdit BK3D Timor dan Flores sukseskan RATNAS yang sampai saat ini belum berubah dan kepada KSP KSS majulah terus dan sejahterakan setiap anggotanya,” pesan Vinsen Rebu.
Pendiri Nyonya Savriana Maru dalam nada terpatah-patah berpesan agar pengurus, manajemen dan anggota bersatu padu memajukan koperasi Swasti Sari.
“Kami bertiga yang hadir di sini dan Suster Karolin CB yang sudah tua renta di Jogya berharap koperasi ini bertumbuh besar dan pesat hingga ke segala pelosok. Kami juga masih anggota sehingga kami ajak mari bersama kita majukan koperasi kita,” pesan Nyonya Saver.
Ketua KSP KSS, Drs. Lambertus Ara Tukan, MM menjelaskan, Koperasi Swasti Sari akan senantiasa tumbuh dan berkembang demi meningkatkan kesejahteraan anggota.
Dalam pertumbuhannya, urai Lambert, kini beranggota 141.325 anggota, mempekerjakan 430 karyawan dan berada di NTT, NTB, Bali, Jatim dan rencananya, tahun ini kami akan buka di Batam dan Kaltim.
Di hadapan tamu undangan, Lambert mengakui, dalam tahun buku 2021, KSP KSS meraih Nilai Sehat dari Kemenkop RI dan satu Pendiri Suster Karolin CB mendapat penghargaan dari Kemenkop Dan UMKM RI.
Sementara, Kadiskopnaketrans NTT, Ir Sylvia Pekujawang, MSi mengemukakan, butuh kerjasama dan upaya bersama-sama untuk memajukan koperasi di NTT dan menjaga struktur ekomomi di NTT agar tetap tumbuh.
Dia menyebutkan, sampai saat ini ada 4.230 koperasi di NTT dan di masa pendemi covid-19 ada penambahan 100 koperasi di NTT.
Dirinya berharap, gerakkan koperasi di NTT mentaati regulasi dan melakukan perlindungan terhadap tenaga kerja melalui BPJS.
“Saya yakin koperasi Swasti Sari akan tumbuh dan menjadi besar serta terus menjadikan anggotanya sejahtera,” pungkasnya.(*/ER).