KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia( MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. H Muhammad S. Wongso mengukuhkan dan ta’aruf 176 orang pengurus Komisi-komisi yang ada di MUI NTT masa khidmat 2021-2026.
Komisi-komisi harus diperkuat perannya karena merupakan ujung tombak instrumen terpenting dari MUI NTT, dalam rangka mewujudkan program-progam dan kebijakan dari organisasi ini.
Komisi -komisi yang berjumlah 15 ini, adalah badan atau perangkat sendiri dengan Ketua bidangnya yang punya independensi mengadakan rapat dan memberikan rekomendasi.
Hal ini disampaikan Ketua Panitia yang sekaligus Ketua Bidang Hukum dan Perundang-undangan MUI NTT, H. Anwar Pua Geno SH saat memberikan sekapur sirih pada acara pengukuhan dan Ta’aruf 15 komisi yang ada di MUI NTT pada acara di Aula Asrama Haji Kupang, Ahad atau Minggu ( 23/1/2022).
Dikatakan Anwar, dirinya memilih 4 Ayat yang dibacakan Sari Tilawah pada saat pengukuhan saat ini. Ayat tersebut diambil dari buku wawasan Majelis Ulama, karena menurutnya, itu menjadi dasar untuk para pengurus berkiprah dalam kerja-kerja di MUI dalam rangka ibadah kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala
“Kalau kita diberi kepercayaan, kita harus sungguh-sungguh bekerja dan serius karena dalam Islam, bekerja adalah ibadah kepada Allah Subhanahu Wa ta’ ala. Setelah pengukuhan ini, komisi akan langsung bekerja dengan rapat koordinasi,” tandas politisi Golkar ini.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pertimbangan MUI NTT, Drs H. Abdul Kadir Makarim merasa bersyukur karena saudara-saudaraku bersedia menjadi pengurus komisi. Untuk itu dirinya berpesan bekerjalah dengan iklas, adil dan bertanggung jawab dan MUI NTT akan bisa lebih baik lagi kedepannya.
“Untuk Ketua MUI NTT, saya ucapkan selamat bertugas dan saya harapkan bahtera MUI bisa dikayuh terus sampai ketujuan yang dicapai. Kepada Pengurus di Komisi-komisi yang baru saja dikukuhkan, bisa dan mampu membantu Ketua MUI NTT karena tanpa bantuan para pengurus Komisi apalah artinya Ketua,” pesan Makarim.
Mantan Ketua Mui NTT ini, menitip hal terpenting adalah, hubungan internal Islam sendiri dan hubungan antar umat beragama dan pemerintah terus dipupuk dan dijaga.
Sementara itu Ketua Umum MUI NTT, Drs H. Muhammad S. Wongso dalam sambutannya mengatakan, bahwa menjadi Ketua MUI NTT tidak serta merta datang dari dirinya sendiri. Tetapi dukungan dari teman-teman yang mensuportnya dan meminta untuk menjadi Ketua MUI NTT.
“Saya merasa bersyukur karena saudara-saudaraku sekalian bersedia menjadi pengurus komisi. Semuanya hadir oleh karena itu, bersama Ketua MUI, kita bekerja dengan hati, kita takar, kita dukung dan kita urus MUI ini kedepannya,” kata pensiunan ASN Lingkup Pemprov NTT ini.
Setelah menerima ikrar, dirinya berpesan, iklaskan, wafatkan emosional, kesampingkan semuanya dan persembahkan diri untuk Agama Allah melalui MUI NTT.
“Mudah-mudahan MUI bisa berkiprah lebih baik lagi kedepannya,” tandas mantan Kadis Nakretrans NTT ini.
Pada kegiatan ini mengambil Tema : Ulama Berkinerja dan Bermarwah “Wujudkan Umat Daerah dan Bangsa Bermaslahat”.
Turut hadir Kepala BKKBN Provinsi NTT, Marianus Mau Kuru, SE yang siap menjajaki kerjasama dengan MUI NTT dalam rangka mengatasi Stunting dan pengentasan kemiskinan di NTT.
Hadir juga Majelis Pertimbangan, Ketua MUI NTT dan Pengurus para Majelis Ta’alim sekota Kupang, komisi-komisi, Banser dan undangan lainnya.
Momen inipun dimeriahkan oleh Group Gambus Maramis Asyabul Kahfi pimpinan Hasyim Mustafa dari Kelurahan Bonipoi Kupang.(ER).