KUPANG. NUSA FLOBAMORA—Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari Kupang yang kini memasuki usia ke 34 tahun bukan koperasi bodong, koperasi rentenir, koperasi selamat pagi. Swasti Sari telah dinyatakan sebagai Kopdit Sehat oleh Kementrian Koperasi dan UKM.
Untuk itu anggota yang kini terus mengalami tren naik, tidak perlu ragu berinvestasi. Apalagi dengan pembenahan yang terus dilakukan, kopdit ini telah berekspansi ke beberapa provinsi di Indonesia.
General Manager (GM) Kopdit Swasti Sari Kupang, Yohanes Sason Helan menyampaikan hal ini saat Jumpa Pers dengan wartawan di Kopdit Swasti Sari Cabang Kota Kupang, Rabu (12/1/2022).
Yohanes mencontohkan, di dalam rumah yang sehat, anggota keluarga sehat maka mau merencanakan dan bekerja maka terlaksana. Tapi jika sebaliknya di dalam rumah ada yang tidak sehat pasti semua terbengkalai.
Kondisi ini, katanya, sama dengan lembaga Kopdit Swasti Sari dan dari semua komponen yang dinilai dinyatakan sehat oleh Kementrian Koperasi dan UKM RI. Ini bukan karang-karang tapi ditandatangani oleh Deputi Kementrian Koperasi.
Untuk itu, Yohanes mengajak anggota Kopdit Swasti Sari yang sekarang sudah tembus 150.000an anggota untuk tidak perlu ragu. Pertumbuhan anggota ini bukan sedikit lagi, tidak dihitung dengan jari tetapi sudah banyak karena menghimpun semua dari semua lini lintas etnis, suku, agama dan budaya.
“Di dalam rumah ini yang sudah berusia 34 tahun tentu kita bersyukur menikmati, menjalankan dan melaksanakan produk yang ada di dalam lembaga ini. Karena pendahulu, mereka menanam pohon dari biji sesawi yang kotor tanggal 21 Februari 1988,” tandas Yohanes.
Menurutnya, anggota yang sekarang mulai menikmati apa yang telah ditanam pendahulu sehingga diharapkan anggota tetap menjaga dan mencintai Swasti Sari dengan tidak boleh main-main dan berspekulasi.
“Tidak boleh membagi hatimu 50 persen di SwastiSari dan sekian di tempat lain. Swasti Sari adalah sahabat yang mencintai, melayani anggota sampai mati. Beda dengan lembaga lain mau simpan sampai 100 juta tetapi mati orang tidak dapat,” katanya.
Di Swasti Sari, lanjut Yohanes, hari ini daftar jadi anggota sah lalu meninggal maka tetap mendapatkan dana solidaritas sebesar Rp 8 juta.
“Kita terus benahi Kopdit ini sehingga pertumbuhan lembaga ini sampai 2021 dinyatakan sehat. Dengan tren pertumbuhan yang luar biasa walaupun dilanda bencana dunia covid-19 selama 2 tahun tapi Swasti Sari tetap eksis,” katanya berapi-api.
Dia mengajak semua anggota untuk mari menikmati pertumbuhan ini dan silahkan orang menilai apakah lembaga ini ada cela- cela, rongga atau sakit sakitan. Tetapi dia menegaskan bahwa lembaga ini sehat yang telah diterima dan diakui Menteri Koperasi.
” Ini kita perlu sampaikan kepada anggota supaya tahu karena hati-hati dengan koperasi bodong, rentenir, koperasi selamat pagi. Kita
kerja yang benar kerja, kerja keras seperti seorang kuli. Saya yakin masuk di lembaga ini untuk membantu dan tidak boleh spekulasi karena kami pertahankan lembaga ini untuk diwariskan kepada anak cucu Cece,” tandas Yohanes.
Untuk diketahui KEMENKOP UKM memberikan sertifikat kesehatan Koperasi simpan pinjam Primer tingkat nasional dengan ditetapkan kesehatan “SEHAT” kepada koperasi kredit Swasti Sari berbadan hukum 605/BH/XIV/1990 tanggal 7 April 1990 yang ditandatangani di Jakarta tanggal 4 Desember 2021 dengan skor : 81,83 oleh Deputi Bidang Perkoperasian, Ahmad Zabadi.(ER).