Polemik Calon Ketua BPD HIPMI NTT tunggal, 11 BPC bersurat Ke Gubernur NTT dan Ketum BPP HIMPI

Polemik Calon Ketua BPD HIPMI NTT tunggal, 11 BPC bersurat Ke Gubernur NTT dan Ketum BPP HIMPI

 

KUPANG. NUSA FLOBAMORA—Salah satu bakal calon Ketua DPD HIMPI NTT, Yusak Benu menegaskan kalau dalam proses Musdalub HIMPI NTT untuk memilih ketua dikondisikan untuk aklamasi satu calon. Terhadap dinamika ini, 11 BPC dari total 19 BPC telah melayangkan surat kepada Gubernur NTT dan Ketua BPP HIMPI Pusat.

Inti permintaan para pengurus BPC ini adalah proses pencalonan tidak cuma 1 calon tetapi dua calon yang telah mendaftarkan diri di Pimpinan Careter dan OC untuk diakomodir. Ini agar kedua calon memaparkan Visi misi dan program kerja untuk tiga tahun kedepan membangun NTT.

Yusak Benu dalam jumpa pers dengan para wartawan di Kupang, Selasa (4/2/2022) mengatakan, sesuai dengan dinamika yang terjadi sekarang dalam pencalonan ketua umum DPD HIMPI NTT dirinya ingin menyampaikan tentang dinamika yang berlangsung.

Pertama, kata Yusak, dirinya harus memberi apresiasi dan terima kasih kepada tim caretacer dan Sterriing Commite (SC) yang walaupun datang dari berbagai daerah tapi datang membangun BPC yang ada di daerah.

” Mereka telah bekerja keras soal bagaimana untuk Musda SE NTT dan Musdalub DPD HIMPI NTT akan berjalan dengan baik,” jelas Yusak.

Menurut Yusak, dalam dinamika yang terjadi harus disampaikan bahwa pada tanggal 5 Januari 2022 adalah penutupan verifikasi berkas dari dua bakal calon yang telah mendaftar.

Dari dua bakal calon ini, diakui Yusak, satu persyaratan tidak dipenuhi yaitu SK kepengurusan untuk tiga tahun. SK itu bukan tidak dimiliki walau sudah empat tahun masuk di HIMPI.

“Tapi saya mau bilang selama tiga tahun organisasi ini tidak jalan termasuk untuk keluarkan KTA baru sehingga saya sendiri tidak tahu SK itu entah dimana. Itu kesalahan saya,” diakui Yusak.

Tapi saat ini dirinya memegang surat mewakili 11 BPC dari 19 BPC yang ada di NTT. Total 11 BPC ini mengajukan surat ke Gubernur NTT dan Ketua Umun BPP HIMPI yang menyatakan mereka tidak mau terkait dalam polemik sekarang ini.

Mereka tidak mau diantara pengurus HIMPI saling bemusuhan yang akan merusak organisasi ini. Mereka menginginkan agar syarat administrasi pencalonan tidak mengganjal salah satu calon.

Ada dua calon yang maju di Musdalub untuk bertarung. Visi misi ide gagasan dan kerja kerja disampaikan sehingga 19 BPC dapat memilih mana yang terbaik dan layak menjadi ketua.

“Ini pertarungan mirip sekali dengan yang terjadi pada tanggal 20 Desember. Kami dari 5 calon hanya ada 1 calon memenuhi kriteria dan membayar uang pendaftaran. Empat calon lain walau tidak bayar pendaftaran, tidak ada KTA sebagai syarat administrasi dan oleh gubrnur menyampaikan tidak mau soal siapa pun yang terpilih tapi calon terbaik yang bisa kerja,” jelasnya.

Dikatakan Yusak, Gubernur meminta dibuka agar semua calon disampaikan ke floor untuk dipilih apakah aklamasi atau pilih tergantung floor. Tapi setidaknya di floor para calon menyampaikan Visi misi sehingga BPC memilih secara objektif mana yang layak dipilih.

” Permintaan yang sama terutama dari 11 BPC untuk membuka ruang dua calon bisa bertarung di floor. Ketika saya diganjal untuk tidak masuk dalam Musdalub ini saya tidak tahu dan tidak menyalahkan siapapun ada agenda apa dibalik ini. Ini bukan soal siapa terpilih tapi soal kebangkitan ekonomi. Kami minta ketua umum dan gubernur NTT dengarkan aspirasi ini. Ini aspirasi mayoritas BPC yang ada di NTT,” tegas Yusak.

Dirinya berharap dengan memberi ruang para calon dibuka maka BPC akan melihat secara jernih siapa yang mereka inginkan. Dan ketua yang mereka pilih akan membawa HIMPI NTT jauh lebih baik.

“Kalau cuma satu calon dan secara aklamasi bagaimana dia menbawa NTT ini lebih baik. Saya juga sudah sampaikan di caretaker dan OC bahwa esok ada debat Visi misi di Pos Kupang agar semua orang tahu mana yang layak Kenapa ada putra daerah yang maju dan siap visi misi ternyata tidak lolos. HIMPI ini bukan lintas kelurahan dengan janji tapi harus lari kejar gubernur bekerja bersama membangun NTT,” pungkas Yusak.

Ketua BPC Manggarai Timur yang kebetulan juga hadir dalam acara Jumpa Pers di Kantor Sekretariat PT Alpha Bangkit Sejahtera, Jefer mengatakan, dinamika ini terjadi berawal dari tim careteker hadir di BPD NTT. Itu dikarenakan roda organisasi HIPMI NTT pada masa periode 2019-2021 itu Vakum makanya dihadirkan tim careteker untuk menghidupkan kembali HIPMI NTT.

Menurut Jefer, untuk di BPC sedaratan Flores Lembata, beberapa waktu lalu itu mengadakan pelantikan dan pengukuhan bersama diadakan di Ruteng pada tanggal 12 Desember 2021. Pada saat itu yang hadir itu tim caretaker dengan beberapa SC dan SC.

Setelah pelantikan kemarin katanya, salah satu bakal calon DPD HIPMI NTT itu datang dan memgumpulkan beberapa Ketua BPC yang hadir pada saat itu, untuk menandatangani surat dukungan terkait dengan pencalonan BPD HIPMI NTT yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2022 yang akan datang.

Dalam pengakuannya, Jefer mengatakan, bahwa pada saat penandatanganan itu yang dipanggil secara sepihak yaitu Ketua-ketua BPC nya saja, padahal yang dilantik pada saat itu adalah Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

Pada saat itu dari BPC merasa, bahwa dinamika ini arahnya ke Aklamasi nantinya. Dan dari BPC tidak melihat bahwa keputusan yang di ambil bukan secara kelembagaan, tetapi mengambil keputusan kemarin itu secara pribadi atas nama Ketua Hipmi BPC. Jadi kami bubuhkan tanda tangan diatas surat untuk dukungan salah satu calon ini.

“Tapi saya melihat dukungan kemarin itu tidak sah dimana surat yang dilampirkan Ketua itu hanya tanda tangan tanpa landasan yang kuat, karena tidak ada kop surat dan tidak bermaterai” ujarnya

Dan setelah hadirnya lagi salah satu bakal calon pada pendaftaran tanggal 22 Desember 2021 itu, dia adalah sosokYusak Benu ini yang ikut mendaftarkan dirinya untuk jadi Calon Ketua DPD HIMPI NTT.

Disitulah awal mulanya terjadi beberapa hal dinamika yang berubah dan dirinya berpikir itu hal yang wajar, ketika BPC yang lainnya mengambil keputusan dan beralih arah ketika dinamika itu terjadi.

Tetapi ada segelintir orang yang mau menghalangi calon Ketua dari Yusak ini untuk mengambil bagian dalam pencalonan ini.

Adapun 11 Badan Pimpinan Cabang (BPC) yang mengajukan surat yakni Kota Kupang, Sumba Tengah, Sumba Timur, Sumba Barat, Sabu Raijua, Alor, Malaka, Manggarai Timur, Nagekeo, Ende.(ER).

error: Content is protected !!