KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT memastikan bahwa persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2024 sebesar 8,11 persen, menurun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 8,57 persen.

Sementara itu, persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2024 sebesar 23,02 persen, menurun dibandingkan Maret 2024 yang sebesar 23,41 persen.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik( BPS) Provinsi NTT, Matamira B. Kale saat merilis berita BPS secara online streaming pada Rabu 15 Januari 2025

Dikatakan Mira, dibanding Maret 2024, jumlah penduduk miskin September 2024 perkotaan menurun sebanyak 4,70 ribu orang (dari 131,61 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 126,91 ribu orang pada September 2024).

Sementara itu, pada periode yang sama, jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebanyak 14,94 ribu orang (dari 995,96 ribu orang pada Maret 2024 menjadi 981,02 ribu orang pada September 2024).

Dijelaskannya, garis kemiskinan pada September 2024 tercatat sebesar Rp533.944,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp407.240,-  (76,27 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp126.704,- (23,73 persen).

Pada September 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi NTT memiliki 5,81 orang anggota rumah tangga.

Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp3.102.215,-/rumah tangga miskin/bulan.(*/ER)

 

error: Content is protected !!