Dukung Program Makan Bergizi Cegah Stunting di Kupang, Kementan Bersinergi Bersama Pemda dan P4S

Dukung Program Makan Bergizi Cegah Stunting di Kupang, Kementan Bersinergi Bersama Pemda dan P4S

KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Kementerian Pertanian (Kementan) Menunjukan komitmen kuat dalam upaya pencegahan stunting di Kota Kupang. Melalui sinergi yang solid dengan Pemerintah Daerah dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).

Kementan gencar mendorong program makanan bergizi untuk anak-anak usia dini.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sebelumnya menyatakan dukungannya terhadap salah satu program unggulan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029 yaitu makan bergizi gratis dalam berbagai kesempatan.

Pemerintah akan fokus untuk mendorong pertanian pangan, baik tanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, hingga perikanan untuk menyukseskan program makanan bergizi.

Kementan siap memberikan dukungan penuh terhadap makan bergizi gratis yang direncanakan oleh Pemerintahan baru.

“Kami akan mendukung program Pemerintah baru, mencakup upaya peningkatan produksi daging dan kerjasama dengan pengusaha besar untuk hilirisasi,” kata Amran.

Dukungan ini ditunjukakan oleh Staf Khusus Menteri (SKM) Pertanian bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian saat berkunjung ke salah satu P4S binaan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang di P4S Kampung Daun AD Mahow Baumata, Kabupaten Kupang, sabtu (09/11/2024) lalu.

Sam menyampaikan bahwa tingkat stunting di NTT sangat penting, sehingga program makan bergizi gratis menjadi fokus utama.

Kita bikin percontohan modelnya dan kita ajukan kepada Kepala Badan Gizi untuk bersama-sama membangun model percontohan di Kupang.

Idha Widi Arsanti selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengatakan program makan berigizi akan diujicobakan dan dipersiapkan dengan matang.

“Hadirnya kebijakan pemerintah yang terkait dengan penyerapan produk pertanian dapat memotivisasi para petani untuk lebih produktif dan secara langsung mampu meningkatkan skala usaha mereka. Selain itu, regulasi ini juga pasti akan memberikan kontribusi dalam mempercepat dan meningkatakna perputaran perekonomian,” ujar Santi.

Dalam kunjungannya, Staf Khusus Menteri bidang Kebiajakan Pertanian menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam pencegahan stunting.

“Kementan berperan memastikan ketersediaan pangan bergizi melalui penguatan produksi lokal. Dengan melibatkan P4S, kami memberikan pelatihan kepada petani untuk menghasilkan bahan pangan berkualitas tinggi,” ujarnya.

Sam menambahkan telah berdiskusi bersama Kepala BBPP Kupang, Kepala SMK PP Negeri Kupang, BSIP dan juga dinas untuk segera dibuatkan percontohan modelnya sekarang sehingga kita bisa segera diskusikan dengan Kepala Badan Gizi sehingga tahun depan sudah dapat berjalan programnya di Kupang.

“Segera dibuatkan contohnya seperti dapur bergizinya di mana, anaknya dimana dan tentu wajib memperhatikan syarat-syarat higenis bahan pangannya,” tambahnya.

Kementan berperan aktif dalam menyediakan berbagai jenis pangan lokal yang kaya nutrisi, seperti sayuran organik, buah-buahan segar dan produk olahan pangan bergizi.

P4S sebagai ujung tombak penyuluhan pertanian di tingkat desa, berperan penting dalam memberikan pendampingan kepada masyarakat dalam menerapkan pola hidup sehat dan memanfaatkan potensim lokal untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Indra Zakariya Rayusman pada saat mendampingi SKM mengatakan dalam upaya mendorong pencegahan stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) tentu melibatkan berbagai pihak, sinergi ini melibatkan pemerinta daerah, P4S dan juga stakeholder.

“Kita harus bergerak bersama. Kolaborasi ini penting agar target pengurangan stunting di Kupang dapat tercapai,” imbuhnya

Dengan kerja sama yang solid antara Kementan, Pemda dan P4S dapat menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.(*/Rilis BBPP Kupang/SW/ER)

error: Content is protected !!