ALOR. NUSA FLOBAMORA– Kementerian Pertanian (Kementan) secara massif terus menggalakkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi untuk mengatasi kekeringan lahan dan meningkatkan produksi tanaman pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, kerap mengatakan pompanisasi, merupakan bagian penting yang harus terpasang secara cepat dan merata di seluruh Indonesia. Maka itu, tidak ada waktu libur bagi jajaran Kementan yang sampai saat ini terus bergerak di lapangan.
“Sekali lagi teman-teman singsingkan lengan (baju) kita, saatnya kita siaga penuh karena di depan ada di titik yang sangat kritis. Aku minta tolong tidak ada tanggal merah bagi jajaran Kementan. Turun langsung ke lapangan dan tolong pengadaan pompa jangan lewat 2 minggu,” sebut Amran.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan, program pompanisasi diharapkan dapat bermanfaat bagi petani untuk mengairi sawah, sehingga proses pertanaman dapat berjalan lancar.
Harapannya, pompa ini dapat dioptimalkan oleh petani, di wilayah lain yang membutuhkan.
Menindaklanjuti arahan Mentan Amran, selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementan di bawah BPPSDMP, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang turun langsung ke lapangan untuk meninjau irigasi perpompaan yang ada di Kabupaten Alor, tepatnya di Kecamtan Alor Tengah Utara, Desa Mainang, Sabtu (21/9/2024).
Dijumpai di lapangan, Bernadus Makalehe menceritakan dengan adanya Program PAT dan Pompanisasi dari Kementan ini membuat ia dan kawan-kawannya yang tergabung dalam kelompok tani Hafan Mas kembali bersemangat bertani.
Bagaiamana tidak, adanya pompanisasi ini menjadi salah satu jalan keluar bagi lahan pertanian yang mengalami kekeringan.
Bahkan ketika pompa sudah ada, namun instalasi pipanisasinya belum rampung, Bernadus dkk memutar otak agar pompa bisa digunakan sembari menunggu instalasi pipa diselesaikan.
“Kami mengakalinya dengan mengambil air dari sumber air yang ada dan mengalirkan air tersebut ke saluran irigasi tersier yang sudah kering, sehingga kami dapat mengairi sawah kami.” Tutur Bernadus dengan bahasa lokal NTT.
Kepala BBPP Kupang yang dalam hal ini diwakili oleh Liaison Office (LO) Program PAT Kab. Alor, Legowo Budi Rahardjo mengapresiasi inisiatif Bernadus dkk.
Budi mengharapkan apapun kendala yang ditemui di lapangan, jangan pernah sungkan untuk melapor/membicarakannya dengan Penyuluh Pertanian setempat. Sehingga dapat ditemukan jalan keluar bersama.
Selain itu, Budi juga mengharapkan dengan adanya pompanisasi ini, dapat menambah luasan areal tanam dan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari yang 0 menjadi 1 atau dari 1 menjadi 2 kali tanam dalam setahun dan seterusnya.
Selain meninjau lokasi irpom di kecamatan Alor Tengah Utara, BBPP Kupang juga meninjau progres Program PAT di lokasi lainnya seperti desa Tominuku (Alor Tengah Utara), desa Waisika (Alor Timur Laut), dan desa Tanglapui (Alor Timur Laut) dengan didampingi oleh Kabid PSP dan PPL dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Alor. (*/Rilis BBPP Kupang/TM/ER)