ALOR. NUSA FLOBAMORA– Kementerian Pertanian (Kementan) secara masif terus menggalakkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) dan Pompanisasi untuk mengatasi kekeringan lahan dan meningkatkan produksi tanaman pangan.
Salah satunya adalah pompanisasi, yang merupakan upaya Kementan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari yang 0 menjadi 1 atau yang dari 1 menjadi 2 kali tanam dalam setahun serta mempercepat tanam guna mengejar ketertinggalan produksi akibat cuaca buruk el nino yang panjang, tak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Untuk memastikan program PAT berjalan dengan baik di NTT, Kementan melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang melakukan pengawalan/monitoring di Kabupaten Alor, Kamis (19/09/2024).
Kepala BBPP Kupang, Indra Zakaria Rayusman membeberkan, pengawalan program PAT ini harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kegiatan berjalan sesuai dengan perencanaan, serta mengidentifikasi permasalahan dan tantangan di lapangan.
“Kita akui memang, Kabupaten Alor ini masih berada di zona merah, akan tetapi bukan tidak mungkin bisa kita dongkrak ke Zona Hijau. Maka dari itu, kita turun ke lapangan untuk beraudiensi langsung baik bersama Pemda setempat, Penyuluh hingga Petani. Sehingga kita bisa tahu apa saja kendala selama ini dilapangan untuk nantinya kita atasi bersama agar bisa menambah luasan tanam akhir September ini.” terang Indra.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa program PAT salah satunya program pompanisasi bertujuan untuk menyediakan air hingga ke lahan sehingga dapat mewujudkan perluasan areal tanam.
“Kami mendorong sepenuhnya pompanisasi untuk peningkatan produksi dan perluasan areal tanam,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan harapannya semoga Pompanisasi yang dilaksanakan dapat membantu dalam upaya perluasan area tanam yang nantinya akan meningkatkan produksi padi dan menjadi solusi cepat dalam mitigasi kekeringan akibat El Nino.
Pada kesempatan ini, Kepala BBPP Kupang, didampingi oleh Liaison Officer (LO) PAT Kab. Alor, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kab. Alor, Kabid PSP, PPL dan perangkat desa menyembangi beberapa wilayah yang memiliki potensi lahan sawah tadah hujan dan kelompok tani yang sudah mendapatkan penyaluran pompa.
Sebagai informasi, selain Alor, total ada 6 Kabupaten lain yang menjadi wilayah kerja BBPP Kupang dalam Program PAT ini, yaitu Sikka, Ende, Flores Timur, Lembata dan Kota Kupang. Sebagian lagi menjadi wilayah kerja SMK-PPN Kupang dan BSIP Kupang. (*/Rilis Berita BBPP Kupang/TM/ER)