KUPANG.NUSA FLOBAMORA– Setelah menjalani masa diklat selama 21 hari, 30 penyuluh pertanian resmi lulus dan siap kembali terjun ke tempat tugasnya masing-masing.
Diklat Dasar Fungsional Penyuluh pertanian yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang resmi ditutup pada Minggu (15/09/2024).
Para peserta yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan para peserta terpilih yang sebelumnya melakukan serangkaian ujian hingga akhirnya dinyatakan lolos terpilih mengikuti diklat dasar di BBPP Kupang.
Peserta sebelumnya telah dibekali ilmu dan keterampilan yang memadai untuk menjadi penyuluh pertanian yang profesional. Selama diklat, peserta tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga praktik langsung di lapangan.
Mulai dari teknik penyampaian materi, pengelolaan kelompok tani, hingga pengembangan inovasi pertanian.
Widyaiswara BBPP Kupang turut mendampingi para peserta selama diklat dan juga pada saat turun lokasi praktik.
Kepala BBPP Kupang, yang di wakili Kabag Umum, Siti Kamalia Kamal pada penutupan menyampaikan harapan agar peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang di perolah dalam meningkatkan kualitas penyuluhan pertanian di daerah masing-masing.
“Penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan sektor pertanian. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang baru, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan di masyarakat,” harapnya.
Selain itu Siti juga mengatakan peserta yang terpilih saat ini merupakan penyuluh muda yang harapannya bisa menarik minat anak-anak muda di daerah masing-masing agar mau menjadi petani muda.
Inovasi teknologi saat ini bisa juga dimanfaatkan para penyuluh untuk menarik kaum-kamu muda.
“Berhubungan dengan pertanian maka berhubungan dengan pengembangan ekonomi bangsa di dunia, PR kita saat ini adalah bagaimana agar para anak muda di daerah mau terjun langsung ke dalam dunia pertanian. Dan PR ini tentu harus di kerjakan oleh kalian para penyuluh di lapangan,” tambah Siti
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman sering menekankan pentingnya peran penyuluh pertanian sebagai pahlawan pangan dan ujung tombak dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia.
“Penyuluh harus terus berinovasi dan bergerak cepat untuk meningkatkan produksi pangan nasioal, penyuluh juga memilki peran dalam mendampingi petani, khususnya dalam mencapai swasembada pangan,”
Serupa dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan pentingnya peningkatan kualitas SDM Pertanian, mengingat peran penting penyuluh pertanian dalam mendampingi petani dalam menjaga stabilitas produk pertanian serta memberikan solusi terbaik bagi permasalahan yang dialami oleh petani di lapangan.
“SDM pertanian merupakan faktor utama dalam mendukung peningkatan produksi karena dari hasil penelitian. Kontribusi mencapai 50% terhadap peningkatan produktivitas. Sedangkan hasil inovasi teknologi dan sarana kontribusinya sebesar 25%,” kata Santi.
Dengan semangat membara, para lulusan siap menjadi garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani di daerahnya masing-masing.
Penyuluh pertanian adalah pahlawan pangan yang mampu menjawab tantangan ketahanan pangan di masa depan.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/SW-ER)