BOGOR. NUSA FLOBAMORA – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kupang mengikuti Rapat Koordinasi mengenai Penyusunan Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S).
Acara yang diadakan di Hotel Permata, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 11-13 September 2024.
Tujuan dilaksanakan Rakor ini adalah untuk merumuskan kebijakan dan strategi yang akan memandu pengembangan P4S di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menegaskan, fokus Kementerian Pertanian (Kementan) diantaranya adalah menggerakan SDM pertanian untuk mendongkrak produktivitas dan menjaga ketersediaan pangan di Indonesia.
“Kita harus mampu Swasembada pangan. Namun, ini membutuhkan kerja keras kita semua, dan kolaborasi dari semua pihak di sektor pertanian,” ujar Andi Amran Sulaiman.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti mengatakan P4S memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan pertanian di Indonesia, khususnya dalam meningkatkan kualitas SDM pertanian yang berkualitas.
“P4S tidak hanya berfungsi sebagai pusat pelatihan, tetapi juga penggerak utama dalam pemberdayaan masyarakat perdesaan melalui kegiatan pelatihan berbasis komunitas. Dengan dukungan P4S, kami yakin pertanian Indonesia akan semakin maju dan berkelanjutan, menciptakan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat perdesaan,” kata Santi
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan), Muhammad Amin dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa P4S diharapkan menjadi pusat pelatihan yang memiliki kualitas yang baik guna membantu membangun SDM Pertanian. P4S diharapkan juga menjadi pusat pembelajaran bagi para petani.
Sehingga ke depan P4S diharapkan bisa pilar dan berkontribusi yang lebih banyak terhadap pembangunan pertanian di Indonesia.
Untuk mewujutkan hal tersebut maka diperlukan kebijakan dan strategi yang baik dalam pengembangan P4S di Indonesia.
“Sebagai salah satu pilar utama pertanian, P4S harus menjadi pembaharu di bidang pertanian yang dapat menghadirkan inovasi-inovasi yang dibutuhkan sektor pertanian. P4S merupakan garda terdepan yang menjadi pelopor, motivator dan motor penggerak utama dalam pembangunan pertanian. Pengelola P4S adalah petani yang maju, agresif dan adaptif dalam perubahan, karena satu frekuensi dengan petani, sehingga transfer pengalaman dan semangat lebih mudah dari penyuluh,” kata Amin.
Ketua Kelompok Substansi Program dan Evaluasi BBPP Kupang, Bayu Ariwan yang hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi kepada Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) Kementan yang telah menyelenggarakan rapat koordinasi ini.
“Kami sebagai salah satu Unit pelaksana Teknis (UPT) BPPSDMP Pembina P4S menyampaikan apresiasi dan berharap melalui melalui rapat koordinasi ini mampu merumuskan kebijakan dan startegi yang tepat dalam pengembangan P4S di Indonesia,” kata Bayu.
Kegiatan tersebut di hadiri oleh Puslatan, perwakilan dari Forum Komunikasi P4S Nasional dan perwakilan dari 10 UPT BPPSDMP Pembina P4S beserta perwakilan pengelola P4S binaannya.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)