TTS-NUSA FLOBAMORA – Kementerian Pertanian (Kementan) tetap berkomitmen meningkatkan produksi untuk mencegah krisis pangan melalui berbagai langkah strategis, antara lain percepatan budidaya tanam, perluasan areal tanam, dan penguatan cadangan pangan.
Selain itu, pengembangan bahan-bahan lokal semakin memperkuat diversifikasi pangan.
Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman situasi dunia dalam kondisi tidak menentu dengan sekitar 60 negara mengalami krisis pangan, kemudian 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan tersebut.
“Jangan sampai krisis pangan ini singgah di republik yang kita cintai ini,” ujarnya
Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh pertanian adalah aktor utama dalam peningkatan produksi padi nasional dengan cara Perluasan Areal Tanam (PAT) sehingga luasa panen bertambah serta meningkatkan produksi padi.
Kementan terus mendorong peningkatan produksi di berbagai wilayah diantaranya Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mendapat 4 titik PAT yaitu Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara (TTU), dan Malaka
BPPSDMP melalui Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) berperan penting dalam mendukung program PAT yang ada di NTT.
“Kami akan menerjunkan siswa dan mahasiswa untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di lokasi PAT, dengan harapan siswa dan mahasiswa bisa membantu Percetapan tanam maupun perluasan areal tanam” ujar Idha
Senada Kepala BPPSDMP, SMKPP Negeri Kupang yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis BPPSDMP yang ada di NTT juga ikut melaksanakan kegiatan dukungan terhadap program PAT Kementerian Pertanian melalui menempatkan siswa melalui program pendampingan PAT di Kabupaten Kupang.
Kepala SMK PP Negeri Kupang Bogarth K. Watuwaya menyampaikan bahwa bentuk pendampingan ini merupakan peran aktif SMK PP Kupang dalam mendukung PAT sehingga akan teratasinya darurat pangan khususnya di NTT.
“Sebanyak 6 Siswa kelas XI diterjunkan ke Kabupaten Timor Tengah Selatan telah dibekali dengan berbagai keterampilan mulai dari penggunaan pupuk yang tepat untuk padi, penggunaan pompa untuk irigasi lahan, hingga penggunaan alsintan untuk menanam dan memanen padi. Kami harapkan anak-anak kami bisa memberikan hal yang bermanfaat untuk para petani dan penyuluh di lapangan” Jelas Bogarth.
Bogarth berharap nantinya siswa yang melakukan pendampingan di kedua Kabupaten tersebut bisa membantu program percepatan tanam dan PAT untuk memanfaatkan pompanisasi dan meningkatkan produktivitas padi.
“Kami masih akan menerjunkan 8 siswa lagi di Kabupaten Kupang demi suksesnya PAT dan terjaganya Pangan di NTT”, imbuh Bogarth.(*/Rilis Berita SMK N PP Kupang/ER)