Figur Ibu adalah Guru yang Jadi Panutan Buat Anak-anak

Figur Ibu adalah Guru yang Jadi Panutan Buat Anak-anak

KUPANG. NUSA FLOBAMORA—Bagi seorang Sarifatom R. Sukadi, S.Sos , Kepala Cabang Pegadaian Syariah Kupang , figur seorang ibu itu adalah Guru. Baginya ibu kandungnya adalah Guru untuk anak-anaknya terutama dia secara pribadi. Ibu juga sebagai panutan.

Alasannya, dari seorang ibulah pertama kali mulai belajar berbicara, belajar mengenal segala sesuatunya, belajar memahami.

Untuk didikan di sekolah itu hanyalah tambahan saja, yang paling utama itu didikan di rumah. Di rumah kita belajar etika, sosial. Mungkin disekolah hanya pengetahuan saja, tapi ibu itu mengajarkan semuanya yang kita tidak dapat di sekolah.

Sarifatom R. Sukadi, S.Sos ketika ditemui di ruang kerjanya, Rabu (15/12/2021) banyak berbicara soal figur seorang ibu khusus ibu kandungnya.

Dikatakan Sarifatom, berkenaan dengan hari Ibu pada tahun 2021 ini dirinya menilai sosok seorang itu sungguh luar biasa. Ibu mengajarkan soal tatakrama harga menghargai.

Bagaimana kita bergaul dengan orang, bisa bertanggung jawab memegang amanah yang diberikan kepada kita itu semuanya dari seorang ibu. Jadi ibu adalah Guru yang baik dan panutan untuk pribadinya.

Menurutnya, Ibunya sangat-sangat dekat dengan mereka empat bersaudara dan sebagai anak kedua sangat merasakan itu.

“Selain sebagai teman, ketika ada masalah kita curhat kepada ibu. Ibu saya memang Profesinya sebagai Guru. Yang menjadi istimewa dan luar biasa untuk saya itu, ibu tidak pernah ikut campur permasalahan yang dihadapi anak-anaknya, tapi beliau selalu memberikan solusi maupun pandangannya,” katanya mengenang.

Ifa— panggilan akrabnya yang bekerja di Pegadaian sudah 21 tahun ini mengatakan, setiap hari itu adalah hari ibu. Jadi kita memperingatinya secara nasional itu setiap tanggal 22 Desember.

“Saya adalah ada kedua dari 4 bersaudara, dan Ibu saya sudah meninggal 3 tahun yang lalu,” jelasnya.

Ditanya soal apa yang belum kesampaian diberikan kepada Alm ibu, Ifa panggilan akrabnya, dengan penuh kesedihan dirinya menjawab, ada niatnya yang belum kesampaian kepada Alm ibunya.

Dia berniat menhajikan ibunya, dan niat itu masih terbawa sampai sekarang. Tapi dirinya tahu bahwa Alm ibunya, ingin melihat anak-anaknya bahagia dan sukses dan selalu menjalankan apa yang sudah menjadi petuah dari ibu serta Doa yang tulus, hanya itulah yang diberikan untuk alm ibunya.

Menjadi seorang Pimpinan kepala Cabang, lanjutnya, tidak terlepas dari didikan seorang ibu, untuk selalu amanah untuk menjalankan tugas, selalu bekerja keras dan pantang mengeluh, ada masalah harus bisa diselesaikan dengan baik.

Ifa sebagai seorang ibu yang berputra satu orang ini, menanamkan didikan agama sebagai pondasi utama untuk anaknya karena dirinya semasa kecil, orang tuanya mengajarkan dan mendidik bahwa agama itu yang paling utama.

Dirinya juga mengajarkan kepada anaknya dalam hal tanggung jawab, belajar untuk menghormati orang lain terutama orang tua serta saudara-saudaranya.

Serta menghargai orang yang berbeda dan itu harus dipahamai oleh anaknya. Semua itu adalah didikan orang tuanya, dan ifa turunkan kepada anaknya.

” Jangan melihat orang dari penampilannya atau dari segi materinya, tapi bagaimana orang itu memberikan manfaat bagi orang banyak dan saling menghargai,” pesan Ifa.

Dihari Ibu tanggal 22 Desember, Ifa berpesan pada kaum ibu, bahwa jadilah ibu yang luar biasa bagi keluarganya. Karena menjadi seorang ibu itu bukanlah suatu yang bisa di pelajari, tapi itu adalah kodrat dan hadiah terindah dari Tuhan untuk seorang wanita.

” Karena menjadi seorang ibu, itulah kebanggaan, karena bisa menjadi ibu, menjadi seorang istri dan Guru bagi anak-anaknya,” pungkas Ifa.( ER).

error: Content is protected !!