KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Provinsi NTT pada tahun 2024 ini telah mengalami lima kali deflasi dan dua kali inflasi.
Berdasarkan data yang disiarkan BPS NTT, pada bulan Juli 2024, Provinsi NTT mengalami deflasi secara month to month ( m-o-m) sebesar 0, 32 persen.
Deflasi pada bulan Juli ini merupakan deflasi kelima selama tahun 2024. Sementara pada bulan tepatnya Januari dan April NTT inflasi selain dari itu mengalami deflasi.
Demikian dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik( BPS) NTT, Matamira B. Kale, saat jumpa pers di Aula BPS NTT, Kamis 1 Agustus 2024.
Dikatakan Mira, kalau dilihat dari kelompok pengeluaran, penyebab deflasi mtm yaitu makanan dan minuman dan tembakau yang mengalami deflasi 1, 11 persen.
Kelompok rekreasi, olah raga dan budaya sebesar 0, 21 persen.
Jika melihat andilnya terhadap kelompok pengeluaran ini jelasnya, kelompok pendorong deflasi yaitu kelompok yang komuditasnya turun, terbesar berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau andilnya 0, 41 persen.
Sedangkan beberapa kelompok pengeluaran lainnya andilnya sangat kecil atau mendekati nol seperti kelompok rekreasi, olah raga dan budaya, kelompok pakaian dan alas kaki, kelompok kesehatan, kelompok penyedian makanan dan minuman ( restoran), kesehatan, transportasi dan perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Pada bulan Juli dilihat inflasi tahun kalender atau inflasi komulatif dari Januari sampai Juni untuk Provinsi NTT sebesar 0, 19 persen.
Sementara itu, Pemerintah Provinsi NTT menargetkan inflasi dalam 1 tahun, 2024 yaitu 2, 5 persen plus minus 1 persen.
“Sampai bulan Juli 2024, kita baru capai 0,19 persen, artinya target untuk tahun 2024 ini masih terkendali untuk di capai,” ungkapnya.(ER)