KUPANG. NUSA FLOBAMORA—Yusak Benu mendapatkan Mandat sebagai Ketua ADKI NTT. Atas mandat ini Yusak menyampaikan terima kasih atas kerja sama antara Kemenparekraf dan ADKI dalam membangun desa.
Tentu NTT akan menyambut baik dan jajaran ADKI NTT bersama anggota akan membangun Desa-desa di NTT dengan menjadikan Pilot Project yang telah dikerjakan di 150 Desa se-Indonesia.
“Saya beterima kasih dan memberikan apresiasi atas kerja sama antara Kemenparekraf dan ADKI dalam membangun desa,” kata Yusak.
Dirinya menegaskan, banyak PR yang akan mereka selesaikan di NTT. ADKI NTT punya konsentrasi untuk UMKM.
“Dengan hadirnya saya dalam event ini bisa bertukar pikiran dan mendapatkan banyak link. Salah satunya dari Blibli.com yang berkomitmen untuk mengupgrade product UMKM dan memasarkannya. Hal ini adalah berita baik bagi UMKM di NTT karena mendapatkan kesempatan yang lebih baik dalam jangkauan pasar dan mendapatkan wadah untuk mempromosikan productnya,” tandas Yusak.
Sementara Ketua Umum Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) Fikri El Aziz menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno dalam Peluncuran Keputusan Menteri Parekraf RI Tentang Pedoman Desa Kreatif.
Sebagai Tuan Rumah yang menyelenggarakan acara tersebut ADKI merasa terhormat diberikan kepercayaan untuk melaunching Kepmen Menparekraf RI.
“Mewakili 125 Kepala Desa yang telah bergabung di Asosiasi Desa Kreatif Indonesia saya mengucapkan apresiasi kepada Menparekraf Sandiaga Uno, ini lebarannya Masyarakat Desa Kreatif,” kata Fikri.
Program Desa Kreatif yang diinisiasi bersama ADKI, Kemenparekraf, & Kemendes PDTT RI, adalah Gerak Bersama dalam meningkatkan Ekonomi, khususnya bagi masyarakat desa.
“Hari ini, Minggu 12 Desember 2021, Desa Kreatif secara legitimasi sudah menjadi ketetapan yang legal, Menparekraf telah dengan baik menjalankan amanat presiden untuk membangun Ekonomi Indonesia dari Desa!” tambah Fikri.
Dalam Kepmen yang ditanda tangani Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu, Desa Kreatif memiliki definisi sebuah kawasan yang terletak di wilayah administratif desa/ kelurahan yang masyarakatnya telah mengembangkan produk unggulan.
Melalui satu atau lebih dari 17 subsektor ekonomi kreatif yang memberikan nilai tambah dan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi desa/ kelurahan.
Berdasarkan level pengembangannya, desa kreatif dibagi menjadi empat kategori yaitu inisiatif, produktif, inovatif dan berkelanjutan.
Adapun peluncuran Desa Kreatif yang dilakukan di Condet, Jakarta Timur ini karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengapresiasi Condet sebagai salah satu wilayah yang masih kental terhadap keasriannya mempertahankan budaya Betawi meski berada di tengah-tengah metropolitan.
“Condet ini spesial banget. Ini adalah satu kawasan yang betul-betul melestarikan budaya dan mendorong produk ekonomi kreatif walaupun mereka ada di tengah-tengah kota metropolitan,” kata Sandiaga dalam Sosialisasi Nasional Kepmen Desa Kreatif di Gedung Kesenian Condet, Minggu (12/12/2021).
Dengan terpilihnya Condet sebagai Tempat diluncurkannya Program Desa Kreatif, Sandiaga berharap hal ini mampu menjadi penggerak kebangkitan ekonomi bagi warga sekitar. Terlebih di sana masih banyak produksi makanan dan kriya khas Betawi yang sudah mulai jarang ditemui.
“Ini adalah awal kebangkitan Ekonomi di desa, seperti tema acara sosialisasi ini, Bersama Desa Kreatif kita akan hadirkan lapangan kerja baru & produk kreatif berkelanjutan,” tegas Sandiaga.(*/ER).