KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Kementerian Pertanian terus menggalakan program untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Program ini akan fokus pada peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan, diversifikasi pangan, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Pertanian.
Menteri Pertanian mengatakan bahwa program ini diluncurkan untuk menjawab tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks.
“Perubahan iklim, alih fungsi lahan, dan peningkatan jumlah penduduk adalah beberapa faktor yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional,”
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menegaskan komitmen BPPSDMP dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Hal ini disampaikannya dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BPPSDMP yang mengusung tema “Memperkuat SDM Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional”.
“BPPSDMP sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam pengembangan SDM pertanian, siap mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” kata Dedi.
Sejalan dengan hal tersebut Ketahanan pangan merupakan salah satu isu penting di Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk memperkuat ketahanan pangan di wilayah ini Satuan Tugas (Satgas) Antisipasi Rawan Pangan di Nusa Tenggara Timur meningkatkan kemampuan dalam pendataan luas lahan, mekanisasi pertanian, dan masa panen melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diselenggarakan di Kantor Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang.
Bimtek ini dilakukan pada minggu ke II April 2024 diikuti oleh 15 peserta terdiri dari perwakilan BBPP Kupang, Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) NTT, dan SMKPP Negeri Kupang.
Narasumber dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Pusat dihadirkan untuk memberikan materi tentang sistem pendataan yang akurat dan terkini terkait luas lahan, mekanisasi pertanian, dan masa panen.
Kepala BBPP Kupang dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Umum Sitti Kamalia Kamal dalam sambutannya menyampaikan bahwa Bimtek ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas data dan informasi terkait kerawanan pangan di NTT.
“Data dan informasi yang akurat sangat penting untuk pengambilan kebijakan yang tepat dalam mencegah dan mengatasi krisis pangan,” ujar Sitti.
Materi yang disampaikan dalam Bimtek ini meliputi:
Pendataan luas lahan pertanian
Pendataan dan identifikasi alat dan mesin pertanian
Pendataan masa panen dan prakiraan produksi
Sistem pelaporan data dan informasi
Koordinasi dan komunikasi antar pemangku kepentingan
Bimtek ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan di NTT.
Dengan data yang akurat dan terkini tentang luas lahan, mekanisasi pertanian, dan masa panen, diharapkan pemerintah dapat merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendukung peningkatan produksi pertanian, mengoptimalkan masa panen, dan mewujudkan ketahanan pangan di NTT.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)