KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Pihak SMKN 8 kota Kupang selama 2 tahun ini telah menghadirkan Jurusan Penerbangan khususnya Air plane dan power plane. Sejak 2021 itu kegiatan belajar mengajar tetap berjalan walaupun panduan informasi juga melalui google.
Meski dengan minim fasilitas pendukung namun lembaga ini tetap tancap gas dan alhasil pada tahun pelajaran 2023/2024 ini bakal menghasilkan lulusan perdana jurusan penerbangan.
Kepala SMKN 8 Kupang, Yehezkial Thobias Ledoh menyampaikan ini kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat 5 April 2024.
Dijelaskan Thobias, jurusan penerbangan di
SMKN 8 Kota Kupang di buka tahun 2021 atas gagasan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT.
Dengan argumen bahwa SMAN 8 Kupang dekat dengan kawasan TNI Angkatan Udara Kupang dan dekat dengan Angkasa Pura yang berhubungan degan penerbangan.
Terhadap argumen itu, lanjut Thobias, sebagai Kepala Sekolah yang bertanggung jawab kepada Dinas maka suka tidak suka dirinya melaksanakan tugas itu walaupun sedikit keberatan.
Alasannya karena fisik gedung sekolah yang belum memadai untuk ruang belajar dan juga ruang praktik juga alat untuk praktik. Apalagi sumber daya manusia atau guru yang berhubungan dengan jurusan penerbangan belum ada.
Menurutnya, apa yang menjadi cita-cita Dinas Pendidikan lewat Kabid Dikmen itu harus di mulai walaupun harus tertatih-tatih.
Karena atas perintah atasan maka dilakukan rapat dewan guru karena bertepatan dengan penerimaan siswa baru. Rapat perihal menentukan jurusan baru ini atau jurusan penerbangan.
Maka dipromosikan melalui spanduk baliho sekaligus berkomunikasi dengan rekan-rekan alumni dan memberi motivasi untuk membuka jurusan ini.
“Angkatan perdana 21 orang yang punya minat tanpa memikirkan risiko kedepannya. Proses KBM berjalan apa adanya karena guru minim wawasan soal penerbangan. Maka kami studi banding ke SMKN 29 Jakarta Selatan sesuai ijin kadis Dikbud NTT pada September 2021 sekitar 5 hari,” terang Thobias.
Pada kegiatan studi banding ini, lanjutnya, mereka diberi kesempatan memantau semua titik bahkan bersedia memberikan kesempatan untuk anak-anak magang praktik lapangan kedepannya.
“Jurusan sudah ada tapi ruangannya belum ada dengan panduan pada google. Dalam perjalanan ada dua teknisi dari TransNusa yang dirumahkan dan bersedia membantu walaupun dari segi tunjangan masih minim tapi mereka mau mengajar,” tambahnya.
Berkat dukungan dan motivasi semua pihak, kata Thobias, dibangun lah gedung praktik selama 6-8 bulan.
“Dalam rentang waktu 2 tahun melalui DAK mulai ada pembangunan gedung praktik dan pengadaan alat praktik berupa simulator pesawat. Ini terus memacu lembaga untuk promosikan melalui media,” jelasnya.
Tentang jumlah angkatan pertama, Thobias mengatakan, lulusan perdana akan dipanen pada tahun 2024 karena sebentar lagi ujian akhir yang akan dimulai 16 April.
“Total siswa angkatan pertama 16 orang urusan penerbangan dan jurusan TKJ 40 orang. Untuk penerimaan siswa baru dimulai akhir Juni – awal Juli,” kata Thobias.
Ditanya soal output lulusan akan dikemanakan, Thobias menjelaskan, setelah tamat mereka masuk golongan C dan bisa bekerja di maskapai sambil terus memperdalam ilmu pengetahuannya untuk jurusan teknik mesin.
“Harapan kami kepada pemerintah NTT agar jurusan ini mendapat perhatian dengan membantu fasilitas karena dibutuhkan pesawat riil di hanggar karena yang ada cuma simulator sehingga jadi tempat praktik,” pungkasnya.(ER)