KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, pemerintah pusat lewat organisasi perempuan peduli terhadap 5 Provinsi di Indonesia, salah satunya Provinsi NTT.
Lewat Kementrian Perindustrian dan Perdagangan RI atau Kemendag RI yang memfasilitasi organisasi perempuan ini untuk melaksanakan ujian kompetensi bagi calon-calon pengusaha muda UMKM.
Ketua Panitia Kegiatan Bimtek dan ujian Kompetensi penata rias wajah pengantin/ MUA level III, Dra Eveline Mau boy Faah saat di temui di sela-sela sela kegiatan, Senin 11 Maret 2024 mengatakan, kegiatan ini dalam rangka memperingati hari perempuan Internasional dan difasilitasi oleh pemerintah pusat dalam hal ini Kementrian Perdagangan dan Industri.
Dikatakan Evi panggilan akrabnya, sekian lama pengeluhan kita terhadap pemerintah pusat itu adalah bagaimana mereka yang sudah mengikuti kursus tapi belum memiliki sertifikat sebagai dasar legalitas, karena itu adalah syarat utama.
Setelah itu dari pusat menjawab persoalan ini dengan memberikan jatah 400 peserta dari seluruh NTT untuk mengikuti uji kompetensi.
Oleh karena itu ini menjadi perhatian bagi pemerintah daerah, mereka – mereka yang dari lembaga kursus dan mereka sudah melatih calon-calon pengusaha, calon tenaga kerja itu harus diperhatikan. Supaya mereka itu juga difasilitasi dengan bantuan seperti ini.
” Kita jangan mengharapkan bantuan pemerintah pusat saja tetapi bagaimana peduli dengan pengusaha-pengusaha di NTT ini. Apalah artinya memberikan bantuan makan minum dan sebagainya, tetapi masih banyak tenaga kerja yang terlantar karena keterbatasan kemampuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat” tandasnya
Dirinya berharap dengan adanya sertifikasi ini, mereka mendapatkan sertifikat kompetensi dan mereka di perhatikan serta punya nilai.
Sementara itu ditempat yang sama Ketua Biro MUA DPD PAPPRI NTT, Dewi Lamabelawa, SH saat di temui, mengucapkan terimakasih kepada organisasi perempuan HARFPI, KATALIA yang sudah mengajak kerja sama dengan MUA di DPD PAPPRI NTT untuk mengikuti ujian Kompetensi dan sertifikasi MUA ini.
Untuk itu dirinya mendorong teman-teman yang berada di biro MUA DPD PAPPRI mengikuti hal seperti ini karena, untuk MUA atau Make Up Artis di NTT ini masih kurang dihargai profesinya.
Melihat hal ini, Dewi selalu mendatangkan narasumber dari luar untuk menaikkan kualitas perias-perias di NTT.
” Di Jawa Profesi MUA ini dijadikan sebagai mata pencaharian, untuk meningkatkan ekonomi atau taraf hidup. Tapi kalau di NTT belum mengarah kesitu. Karena MUA di NTT dihargai masih sangat- sangat kecil” ungkap Dewi.
Untuk itu Dewi sll memberikan suport kepada teman-teman untuk mengikuti kegiatan ini.
Karena menurutnya, semua itu dimulai dari diri kita sendiri. Bagaimana menghargai profesi kita, mencintai profesi kita dalam hal-hal seperti ini.
Dengan mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi, ada nilai tambah dan semakin percaya diri dan orang akan menghargai profesi ini ketika sudah memiliki legalitas.
” Dengan sendirinya kualitas kita naik pasti harga pun akan mengikuti” pungkasnya
Dirinya berharap, para MUA yang di NTT jangan hanya puas dengan ilmu yang ada, harus terus belajar. Jangan buang kesempatan apa bila ada kegiatan-kegiatan seperti ini, apa lagi giat ini gratis. Ini akan menjadi nilai tambah supaya profesi MUA bisa dihargai.(ER)