KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Dalam upaya meningkatan kualitas produksi peternakan di wilayah Kupang, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang bersama Promoting Rural Incomes Trough Support For Markets In Agriculture (PRISMA) menggelar acara pelatihan Inseminasi ternak babi di BBPP Kupang.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan bahwa bahan pangan asal hewan untuk kebutuhan 270 juta penduduk Indonesia tidak hanya berasal dari daging ayam atau sapi.
Namun banyak pilihan produk peternakan lainnya dan bagaimana pemerintah Indonesia membuat langkah strategis untuk produksi daging mudah di dapatkan masyarakat serta harga murah sehingga terjangkau untuk semua kalangan.
Dikatakan Amran Sulaiman, untuk pemenuhan hak atas pangan bagi masyarakat yang berkualitas gizi dapat dilakukan dengan produksi menggunakan sistem pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sehingga, lanjutnya, perlu diperhatikan tata kelola peternakan yang sinergi mulai dari aspek hulu, off farm, hilir sampai dengan pemanfaatan produk untuk masyarakat.
“Dan juga pemerintah harus mulai mengambil langkah strategis guna pemenuhan daging untuk masyarakat, daging yang murah namun berkualitas,” sebut Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan Kementan melalui BPPSDMP terus konsisten memperhatikan dan mendorong usaha peternakan rakyat serta memprioritaskan keberadaan ternak lokal dalam pemenuhan pangan asal ternak dalam negeri.
“Kami terus berupaya dan konsisten memperhatikan dan mendorong usaha peternakan khususnya ternak lokal dalam pemenuhan pangan ternak dalam negeri salah satunya dengan melalui berbagai pelatihan kami terus berkomitmen,” ujar Dedi.
Acara pelatihan inseminasi buatan ternak babi secara resmi di buka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin pada hari ini, Selasa (5/12/2023) dan di hadiri oleh berbagai pihak terkait dibidang peternakan yang sudah terlebih dahulu dilakukan berbagai tes hingga di dapat 40 peserta Inseminator yang berkompeten untuk mengikuti pelatihan IB ternak Babi.
Acara pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada peternak tentang teknik inseminasi ternak terkhususnya babi yang efektif dan efisien.
Inseminasi ternak babi dipandang sebagai salah satu kunci keberhasilan dalam peningkatan produksi dan kualitas ternak sehingga memiliki dampak positif pada ekonomi peternak dan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Muhammad Amin dalam arahan singkatnya mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan langkah kongkret dalam mendukung pengembangan sektor peternakan di wilayah NTT.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap peternak di NTT dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam melalukan inseminasi ternak babi. Diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ternak dan kesejahteraan peternak,” ungkap Amin.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang, Yulia Asni Kurniawati mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk kerjasama serta dukungan BBPP Kupang dalam kemajuan peternakan di NTT terkhususnya Ternak Babi.
“Kami BBPP Kupang sangat senang bisa ikut berkontribusi dalam pelatihan Inseminator ini, ini merupakan bentuk kerjasama kami bersama PRISMA dan Dinas Peternakan Provinsi untuk meningkatkan produksi hewan ternak, bukan cuman sapi namun juga Babi,” kata Yulia
Acara pelatihan inseminasi ternak babi di BBPP Kupang di jadwalkan berlangsung selama enam hari, dengan berbagai sesi presentasi penyajian materi oleh narasumber, diskusi hingga praktik langsung di lapangan.
Diharapkan melalui pelatihan ini, Para Inseminator dapat menerapkan praktik secara mandiri, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada peningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternakan di wilayah NTT.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)