Sipil Beraroma Militer Semangat Generasi Z Terjun ke Pertanian PKL Mahasiswa Unhas di BBPP Kementan
Oleh : Hendro Cahyono & Ami Daiman
KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) Pertanian yang berkualitas. Regenerasi petani di Indonesia menjadi suatu upaya memastikan ketahanan pangan dan berkelanjutannya sektor pertanian.
Ini merupakan salah satu upaya konkret yang dilakukan Kementerian Pertanian dalam mendorong generasi muda untuk terlibat dalam pertanian.
Termasuk penyediaan akses yang lebih baik terhadap pendidikan pertanian, teknologi modern, serta pembiayaan yang terjangkau, sehingga para petani muda dapat melihat pertanian bukan hanya sebagai mata pencaharian, tetapi juga sebagai peluang bisnis yang menjanjikan.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman selalu menyampaikan bahwa dirinya menaruh harapan besar pada generasi penerus bangsa yaitu generasi Z.
Menurutnya, kedepan generasi Z akan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kemajuan pembangunan pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam setiap kesempatannya mengingatkan bahwa kondisi dunia saat ini membutuhkan tangan-tangan kreatif anak muda dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Apalagi Indonesia sebagai negara besar memiliki tanah yang subur dan bisa ditanami apa saja yang dibutuhkan masyarakat dunia.
“Dunia mengharapkan kita dan pangan Indonesia harus menjadi sesuatu yang berarti. Karena itu yang pertama mitigasi tantanganmu, kedua adaptasi dan yang ketiga adalah hadapi tantangan ini secara bersama-sama,” kata Andi.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, di tangan milenial dan generasi Z pembangunan pertanian akan dijalankan.
“Generasi muda siswa, mahasiswa dan melenial lainnya adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasai pendahulu yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” kata Dedi.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai UPT di bawah naungan BPPSDMP Kementan turut berkontribusi dalam peningkatan SDM Pertanian, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada siswa/siswi untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di BBPP Kupang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah bentuk penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan bekerja secara langsung, secara sistematik dan terarah dengan supervisi yang kompeten. PKL dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang profesional dan diharapkan akan menerapkan ilmu yang diperoleh, sekaligus dapat dipraktekkan oleh peserta PKL pada dunia kerja.
PKL dapat dilakukan oleh siswa, mahasiswa dan tenaga kerja baru. Di tingkat mahasiswa, PKL diimplementasi secara sistematis dengan cara mensinkronisasikan antara program pendidikan di universitas dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja.
Untuk mencapai tingkat keahlian tertentu itulah, dilaksanakannya PKL yang dalam bahasa kemahasiswaannya biasa disebut magang.
Hal ini sama yang dilakukan Mahasiswa Universitas Pertahanan “Ben Mboi” Belu memprogramkan PKL bagi mahasiswanya dalam rangka mempraktekkan teori yang sudah didapat selama kuliah.
Adapun mahasiswa yang PKL di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang kali ini sejumlah 15 orang dari Fakultas Logistik Militer dengan Program Studi Budidaya Ternak.
Dipilihnya BBPP Kupang sebagai tempat PKL merupakan bagian dari kerja sama yang telah terjalin selama ini.
Bahkan sudah tersedia aplikasi informasi yang bisa dimanfaatkan masyarakat luas dalam SAPIKU yaitu Sistem Aplikasi Pelayanan Informasi BBPP Kupang
Praktek Kerja Lapang (PKL), Pemagangan dan Penelitian.
Dalam aplikasi ini meliputi mendaftar secara online. segala terkait dengan proses registrasi dan pelaporan kegiatan akhir akan didokumentasi dalam aplikasi ini.
Dalam kegiatan PKL mahasiswa Unhan kali ini akan mempraktekkan 5 bidang ditambah 2 keahlian sebagai tambahan, adapun ke 5 bidang itu meliputi : Budidaya Ternak Sapi, Budidaya Ternak Kambing, Budidaya Ternak Unggas (ayam broiler dan ayam KUB), Budidaya Hijaun Pakan Ternak dan Pengolahan Limbah Peternakan (Kompos), adapun 2 keahlian tambahan adalah Bahasa Jepang dan Penyembelihan Ternak.
Setiap mahasiswa wajib belajar ke 5 bidang diatas dengan sistem setiap 3 hari rooling. Adapun sistem rooling ini diatur dengan cara mahasswa di bagi menjadi 5 kelompok kecil (masing-masing 3 orang), setiap kelompok kecil akan praktek di setiap bidang selama 3 hari, setelah itu berpindah ke bidang lain begitu seterusnya.
Sedangkan untuk keahlian tambahan yaitu pengenalan bahasa jepang diberikan setiap hari jumat selama 4 jam dan keahlian penyembelihan teori diberikan setiap hari sabtu selama 4 jam dan prakteknya langsung ke Rumah Potong Hewan (RPH) Bimoku setiap hari tergantung kesiapan para mahasiswa yang tertarik untuk belajar penyembelihan hewan ternak.
Selain itu dalam kegiatan PKL ini juga ada tambahan belajar teori yang terjadwal setiap hari pada siang hari pukul 13.00 – 15.00. belajar teori ini diberikan dalam rangka teori tambahan selain dari teori dari kampus, tetapi sesungguhnya waktu pembelajaran kelas ini lebih dimanfaatkan dalam rangka review hasil PKL di kandang.
Hal ini bertujuan untuk menjawab jika kondisi lapangan jauh berbeda dari teori yang selama ini mereka pahami dan dapatkan di kampus. Kadangkala sering terjadi kesenjangan yang cukup jauh antara teori dan praktek, maka dengan adanya pembelajaran dikelas akan menjadi solusi untuk menjawab permasalahan tersebut.
Untuk memantau kemajuan pembelajaran mahasiswa PKL di BBPP Kupang ini maka disusun pula evaluasinya, meliputi progress peningkatan kemampuan akademik dan sikap prilaku.
Adapun peningkatan kemampuan akademik akan dilakukan tes akademik dalam sebuah pre tes, middle tes dan post tes. Sedangkan sikap perilaku meliputi : disiplin, motivasi, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan.
Dengan evaluasi ini akan mendapatkan gambaran sejauh mana perkembangan peserta PKL ini. Selain itu evaluasi juga ditujukan untuk komponen BBPP Kupang untuk perbaikan layanan di masa yang akan datang, adapun evaluasi tersebut meliputi : kepuasan peserta terhadap pelayanan administrasi, pelayanan sarana dan prasarana, daily mood sampai dengan performa para widyaiswara yang memfasilitasi para mahasiswa.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Kupang, Dr. Ir. Yulia Asni Kurniawati menyatakan kesiapan BBPP Kupang dalam mendorong pertumbuhan petani milenial.
” BBPP Kupang selalu siap berkontribusi dan mendorong petani melenial atau kaum Z melalui berbagai pelatihan dan pendidikan di BBPP Kupang. Dengan demikian, regenerasi petani tidak hanya akan memperkuat sektor pertanian, tetapi juga mendukung pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan Indonesia ke depan” ujar Yulia.
Dalam Praktek Kerja Lapangan ini mahaiswa PKL Dibimbing oleh Widyaiswara yang profesional dan berkompeten dibidangnya masing – masing dan Praktik Kerja Lapangan bagi Mahasiswa/i Universitas Pertahanan RI ini dapat menjadi sumber pembelajaran yang baik sebagai bekal bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja dan dunia industri serta menginisiasi peserta PKL untuk semakin aktif berperan dan berkontribusi dalam mewujudkan cita – cita dan tujuan pembangunan pertanian dalam negeri.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)