KUPANG.NUSA FLOBAMORA- Peristiwa sedih melanda keluarga Almarhumah Marinsiana Vince Niha, S,Pd wisudawan Program Studi Sosiologi Universitas Muhammadyah Kupang (UMK) karena tidak bisa menghadapi acara penting tersebut.
Almarhumah Marinsiana Vince Niha, S,Pd yang merupakan wisudawati asal Sumba Barat Daya (SBD) ini meninggal dunia pada Juni 2023 lalu sehingga praktis ijazahnya tidak dapat diterima.
Namun, kebijaksanaan Rektor UMK, Prof. Dr. Zainur Wula, M.Si memperkenankan perwakilan pihak keluarga almarhumah untuk bisa hadir dan akan diserahkan secara simbolis.
Marlince Dona, S.Pt yang mewakili keluarga almarhum usai menerima ijazah dari Rektor UMK pada wisuda gelombang ketiga, Kamis (9/11/2023) terlihat menampakkan wajah bahagia bercampur sedih.
Diapun menceritrakan bahwa saudarinya itu meninggal pada Juni 2023 seusai ujian akhir di program studi Sosiologi. Karena menderita sakit almarhumah pulang ke SBD sambil menunggu waktu wisuda.
Namun, kata Marlince, takdir berkata lain walaupun keluarga telah berusaha membawahnya ke puskesmas dan rumah sakit umum namun Tuhan berkehendak lain dan almarhumah tidak bisa menerima langsung ijazahnya.
Dikatakan Malince, meskipun almarhumah telah tiada tetapi ijazah ini menjadi kenangan indah buat keluarga sebagai bukti tanggung jawab anak terhadap kedua orangtua yang telah membiayai selama masa kuliah.
Dia melanjutkan, sebenarnya setelah kepergnain almarhumah ini pihak keluarga tidak berharap lagi soal ijazah. Namun, ada keinginan keluarga apakah dimungkinkan ijazah bisa diambil walaupun yang bersangkutan telah tiada.
“Kami sudah tidak berharap lagi untuk ambil ijazah tapi kami tanyakan ke UMK apakah ijazah almarhumah bisa diterima dan dijawab pihak kampus bisa. Makanya saya dipercayakan orangtua kandung kami untuk saya yang terima hari ini.Ini kenangan buat orangtua sebagaia bentuk penghargaan dari kampus,” jelasnya.
Sementara itu Rektor UMK, Prof. Dr. Zainur Wula, M.Si usai acara Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana XXXII Tahun Akademik 2022-2023 kepada kalangan wartawan mengakui jika salah satu wisudawan asal Sumba ijazahnya diberikan secara simbolis kepada perwakilan keluarga.
Ini karena salah satu lulusan yang harusnya ikut diwisuda namun ajal menjemputnya pada Juni 2023 lalu. Sehingga atas kebijaksanannya pihak kampus menghadirkan salah satu perwakilan keluarga untuk mengambil ijazah almarhumah pada momen ini.
“Tidak ada alasan untuk tidak memberikan ijazah karena yang bersangkutan sudah lulus. Setelah judisium itu kan sudah dinyatakan berhak menerima ijazah dan kita berikan di depan para undangan yang hadir’, katanya.
Dirinya atas nama keluarga besar Universitas Muhammadiyah Kupang mengucapkan turut berbelasungkawa terhadap peristiwa yang menimpa salah satu mahasiswa ini semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Zainur Wula juga menyampaikan terima kasih kepada kalangan media yang turut membesarkan lembaga ini dan kedepan akan terus menjalin kemitraan. Juga kepada para orangtua/wali yang telah mempercayakan UMK untuk mendidik anak-anak mereka sebagai investasi SDM masa depan daerah ini.
Dirinya kembali menekankan perihal harapannya terhadap para wisudawan agar setelah ini bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan bangsa dan daerah NTT tercinta.
Ia berpesan kepada alumni agar terus mengembangkan diri dengan bekal pengetahuan yang diperoleh untuk kemajuan bangsa dan lebih khusus buat diri sendiri. Kedepan ini tentu persaingan di dunia kerja semakin sulit sehingga dengan disiplin ilmu yang diperoleh minimal bisa menciptakan lapangan kerja sendiri guna menekan angka pengangguran terbuka.
“Kami tentu masih banyak kekurangan terutama fasilitas juga kualitas tenaga pengajar. Kami terus berbenah apalagi kami punya fakultas yang ada dalam akreditasi baik sekali sehingga ini menjadi motivasi kami untuk terus memberikan yang terbaik untuk daerah ini,” katanya.
Pada hari pertama wisuda para lulusan Rektor UMK, Prof. Dr. Zainur Wula, M.Si, menyampaikan profisiat kepada para wisudawan yang baru mengawali langkah untuk masuk ke kampus lebih luas yakni masyarakat.
“Kalau sudah diwisuda artinya mulai melatih diri untuk mandiri dan tidak berharap lagi biaya dari orangtua/wali. Wisudawan harus mampu menunaikan keterampilan yang dimiliki di tengah perubahan Iptek yang terus berkembang,” katanya.
Tak lupa Zainur Wula memotivasi pada wisudawan untuk terus belajar dan jangan berhenti di Strata Satu (S1) tapi belajar berkesinambungan ke jenjang S2 ataupun S3,” katanya.
Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana XXXII Tahun Akademik 2022-2023 kali ini UMK melepas 956 lulusannya yang dilakukan dalam tiga gelombang dari tanggal 7-9 November 2023 untuk 6 Fakultas dan 16 program studi.(ER)