SURABAYA – NUSA FLOBAMORA- Mengawali rangkaian kunjungan kerja di Jawa Timur, Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi berkesempatan memberikan motivasi kepada peserta Workshop Pemantauan dan Persiapan Advance Training, Senin (25/09) di Hotel Royal Tulip Surabaya.
Workshop diinisiasi oleh Provincial Project Implementation Unit (PPIU) provinsi Jawa Timur, Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS), dengan peserta yang berasal dari District Implementation Team (DIT) lingkup Jawa Timur. DIT merupakan unit yang bertugas mengimplementasikan program di tingkat kabupaten.
Program YESS ditujukan bagi para pemuda, khususnya di wilayah pedesaan, untuk mengembangkan perekonomian melalui kewirausahaan dan menambah peluang kerja.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kembali mengajak generasi muda untuk mau terjun menjadi petani milenial. Ia meyakini, kemampuan generasi muda dalam mengembangkan bisnis jauh lebih modern dan efisien dibandingkan generasi tua yang mendominasi profesi petani saat ini.
“Menjadi petani milenial pasti hebat, pasti keren, pastik tidak miskin. Itu karena anak muda punya kelebihan dari yang tua,” sebut Syahrul.
Syahrul juga mengatakan, generasi muda yang saat ini menjadi petani milenial jauh lebih bisa mengelola usaha pertanian dalam skala bisnis dan menghasilkan profit. Berbeda jauh dari generasi tua yang masih sangat tradisional.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian, Dedi Nursyamsi mengajak seluruh Petani Muda atau yang lebih dikenal dengan Petani Millenial, untuk jangan pernah takut untuk memulai.
“Program YESS selalu siap mengawal dan mendampingi proses penumbuhan regenerasi petani di Indonesia yang merupakan salah satu tujuan utama kementerian pertanian, dan sebagai generasi muda penerus pembangunan pertanian harus berani memulai (berwirausaha)”. ujar Dedi.
Dedi melanjutkan tugas pokok dan fungsi program YESS disini sudah sangat visioner dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian, pendampingan dan pelatihan yang ditujukan mengarah ke Smart Farming, Literasi keuangan, dan manajemen agribisnis tentu akan sangat bermanfaat untuk regenerasi pertanian kita.
Dedi berharap penumbuhan petani muda di indonesia dapat memastikan proses ketersediaan pangan tercukupi secara merata, Dedi menekankan sekali lagi tidak perlu khawatir untuk memulai.
“Selalu ada resiko gagal (dalam berwirausaha), namun semua dapat diantisipasi itulah peran pendampingan dan pengawalan dari kita, agar program dapat berjalan dengan baik. ujar Dedi.
Dedi juga mengapresiasi provinsi Jawa timur terkait pembangunan pertanian karena telah melakukan tugas nya dengan baik sehingga selaras dengan slogan BPPSDMP yaitu Professional, mandiri, dan ber jiwa wirausaha.
“Pelan tapi pasti, kita tumbuhkan petani muda sebagai motor penggerak agribisnis” tandas Dedi.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)