KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Demi mendukung ketahanan pangan dalam negeri, Kementerian Pertanian melaksanakan berbagai program strategis demi meningkatkan kualitas dan produktivitas sektor pertanian.
Pembangunan sektor pertanian Indonesai tidak saja dilakukan melalui upaya penambahan jumlah wilayah tanam dan ragam varietas yang dikembangkan.
Namun juga dilaksanakan melalui peningkatan Sumber Daya Manusia Pertanian setiap individu masyarakat yang melaksanakan pengelolaan pertanian.
Sehingga pelaksanaan pengelolaan pertanian dilakukan secara cermat dan efektif memanfaatkan sebesar-besarnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk berinovasi melakukan perubahan – perubahan yang berimbas positif terhadap upaya – upaya peningkatan produktifitas sektor pertanian di Indonesia.
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Peningkatan SDM Pertanian masyarakat dilaksanakan melalui berbagai program.
Salah satunya melalui program Pelatihan yang dilaksanakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP dan Unit Pelaksana Teknis di bawahnya baik pelaksanaan pelatihan secara langsung maupun secara daring.
Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo kerap menyampaikan bahwa perubahan pembangunan pertanian dalam negeri diinisiasi oleh individu dengan SDM Pertanian yang mumpuni.
Sehingga mampu melaksanakan pengelolaan pertanian secara efektif dan kreatif serta berkemampuan untuk menjadi inovator di lapangan.
Lebih lanjut Beliau mengungkapkan bahwa untuk mencapai pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern harus ditempuh melalui pembelajaran tanpa henti dan adaptasi peneggunaan teknologi dalam menggenjot produktivitas sektor pertanian.
“Bagaimana caranya produktivitas meningkat, sistem pengolahannya maju. Pertanian harus maju, mandiri, modern menggunakan riset, sains dan teknologi,” Ujar Syahrul
Melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian yang terus diupayakan melalui pelaksanaan berbagai program ditambah dengan dukungan berbagai pihak dalam mengupayakan pertanian Indonesia maju, mandiri dan modern, ketahanan pangan dalam negeri bagi 273 juta penduduk Indonesia akan terjaga.
Pesan serupa disampaikan pula oleh Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi yang mengatakan bahwa melalui BPPSDMP Kementerian Pertanian, upaya menjaga ketahanan pangan dalam negeri dilaksanakan melalui peningkatan kualitas dan produktivita SDM Pertanian masyarakat terlebih bagi Petani, Penyuluh Pertanian serta Insan Pertanian lainnya.
“Melalui berbagai Program Peningkatan SDM Pertanian yang dilaksanakan oleh BPPSDMP diharapkan pengelolaan pertanian yang dilaksanakan oleh Petani dilapangan dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan terencana serta inovatif dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Dilapangan Petani akan didampingi pula oleh Penyuluh Pertanian Lapangan yang profesional dan terlatih sehingga mampu menjadi pemecah masalah dan secara langsung membantu Petani di Lapangan” Ujarnya.
Dengan pelaksanaan pengelolaan pertanian oleh Petani dan didampingi oleh Penyuluh yang memiliki kualitas SDM Pertanian yang baik, diharapkan produktifitas lahan dapat terus ditingkatkan dan berimbas pada jumlah produksi yang berkualitas dan mampu mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis Bidang Pelatihan di bawah BPPSDMP Kemeterian Pertanian meneruskan amanat Menteri Pertanian dan Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian.
Dengan melaksanakan Tugas dan fungsinya sebagai UPT Pelatihan yang melaksanakan berbagai Program Pelatihan baik secara offline maupun online dan dilaksanakan di berbagai daerah yang termasuk dalam wilayah kerja BBPP Kupang.
Di wilayah Nusa Tenggara Timur sendiri, BBPP Kupang aktif melaksanakan program – program pelatihan dan tidak berhenti disitu saja.
BBPP Kupang juga aktif terlibat dalam berbagai kegiatan yang mendukung peningkatan SDM Pertanian masyarakat demi tercipatanya peningkatan produktifitas sektor pertanian dan terjaganya ketahanan pangan dalam negeri.
Salah satu kegiatan yang diikuti oleh BBPP Kupang adalah aktif berkontribusi dalam kunjungan Kerja Kepala Badan Pangan Nasional ke Wilayah Nusa Tenggara Timur dan melaksanakan Kegiatan Gerakan Pangan Lokal bersama 15 ribu warga dari berbagai daerah di Nusa Tenggara Timur.
Acara yang digelar di Halaman Kantor Gubernur Provinsi NTT ini diisi dengan pameran pangan lokal oleh Kelompok Tani dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) yang ada diwilayah NTT.
Berbagai varietas dan produk olahan berbahan dasar tanaman lokal dipamerkan dalam kegiatan ini. BBPP Kupang yang turut mengambil bagian dalam kegiatan ini juga memamerkan berbagai produk pengolahan pertanian dan peternakan diantaranya se’i dan abon daging sapi.
Juga berbagai olahan berbahan dasar pisang sebagai bahan pangan yang tumbuh subur diseluruh wilayah NTT. Selain produk bahan pangan, BBPP Kupang juga memamerkan produk pupuk organik serta bahan pakan bagi ternak ayam berbahan dasar tanaman lokal lamtoro yang juga banyak dijumpai diseluruh wilayah NTT.
Bersama – sama dengan P4S binaan BBPP Kupang, dalam kegiatan ini dipamerkan juga berbagai produk sayuran organik yang dikembangkan secara mandiri oleh P4S.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dalam sambutannya saat membuka kegiatan yang digelar bertepatan dengan Hari Pangan Nasional ini menyampaikan bahwa di Wilayah Nusa Tenggara Timur ini sangat banyak pangan lokal yang dapat terus dikembangkan.
Berbagai sumber karbohidrat seperti jagung dan ubi – ubian dapat tumbuh subur sepanjang tahun diwilayah NTT ini, sumber protein juga snagat melimpah baik daging sapi, babi, kambing dan ayam maupun yang bersumber dari hasil laut seperti ikan dan udang.
Dengan potensi yang sangat besar ini, ketahanan pangan di Provinsi NTT dapat terus dipertahankan dan terus berkelanjutan mengingat kelengkapan gizi yang dapat diperoleh dari berbagai bahan pangan lokal yang tersedia di wilayah NTT Ini.
Tidak saja mempertahankan ketahanan pangan diwilayah NTT saja, Pengelolaan setiap komoditas bahan pangan lokal yang dikelola secara baik diharapkan mampu diekspor keluar wilayah NTT.
Lebih lanjut Beliau mengharapkan Kolaborasi yang baik dari berbagai lapisan masyarakat dalam mendukung ketahanan pangan di Nusa Tengara Timur ini dapat terus meningkatkan potensi wilayah Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu wilayah dengan keberagaman bahan pangan lokal bergizi tinggi dan menjadi salah satu daya tarik tersendiri sebagai ciri khas Nusa Tenggara Timur yang membangun ketahanan pangan melalui pemanfaatan bahan pangan lokal secara maksimal.(*/Rilis Berita BBPP Kupang- FS/ER)