KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Menjelang usia ke-50 tahun atau usia emas, Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) Provinsi NTT menggelar bhakti Sosial pemeriksaan mata gratis untuk anak usia Dini.
Kegiatan ini serempak di lakukan di seluruh Indonesia sementara khusus di wilayah NTT di mulai dari bulan Juli 2023.
Ketua IROPIN NTT, Feri Firmansyah saat di temui di sela -sela kegiatan pemeriksaan mata gratis Selasa 18 Juli 2023 di SDIT AL’ Mutaqin Kota Kupang mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini adalah dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun IROPIN yang ke -50 yang jatuh pada tanggal 22 September 2023 yang akan datang dan puncak acaranya di pusatkan di Jogjakarta.
Pemeriksaan mata gratis saat ini dilakukan untuk anak-anak SDIT Al’Mutaqim dikategorikan usia dini dimulai dari kelas I hingga kelas VI.
“Sasaran kami dalam pemeriksaan mata pada anak – anak usia dini dikarenakan, seringnya anak mempergunakan getget , tanpa sadar matanya bermasalah, bisa rabun jauh,” jelas Feri.
Untuk mengatasi hal ini ORAPIN terus melakukan pemeriksaan mata gratis, sasarannya adalah sekolah-sekolah SD di Kota Kupang hingga akhir Juli 2023.
Dirinya berharap, dengan kegiatan yang dilaksanakan ORAPIN orang tua bisa mengetahui kondisi mata anak sedini mungkin dan bisa langsung mengambil tindakan dan anak -anak juga bisa menjaga matanya karena mata adalah jendela dunia.
Sementara itu Rike Kusuma Ningrum, salah satu tim dari ORAPIN yang juga bekerja di RSU Kabupaten TTS di bagian poli mata menyampaikan kendala saat pemeriksaan mata.
Menurut Rike, harus disiapkan alat khusus yang memeriksa anak-anak yang kurang kooperatif.
Rike menjelaskan, anak-anak ini untuk masa-masa sekarang era getget dengan getget ini terbiasa melihat secara dekat. Jadi otot mata untuk melihat dekatnya itu lebih tetapi otot untuk melihat jauh itu melemah.
Jadi ada rumus, yaitu 20 menit melihat arah dekat, 20 menit istirahat dan 20 menit melihat kearah jauh.
Menurutnya, untuk mengatasi kesehatan mata ini sebaiknya di periksa secara berkala, misalkan anak -anak itu dilatih untuk tutup maka kirinya dan melihat dengan mata kanan atau sebaliknya menutup mata kanan dan melihat dengan mata kiri, supaya ketahuan mata yang mana kelihatan kabur.
Biasanya anak yang matanya minus hanya mata sebelahnya saja dan sebelahnya normal.
Ditanya soal apakah dalam pemeriksaan itu ada anak-anak yang matanya bermasalah, Rike menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan ada anak yang matanya sudah minus hampir 3 dan ada juga anak yang mata sebelah kananya normal dan mata sebelah kirinya minus 4.
Dalam pemakaian kaca mata untuk anak-anak yang mata kanan atau kirinya sudah mencapai minus tinggi kata Rike, harus ada perhitungan khusus, tidak bisa semena-mena langsung pasang kacamata karena pasti ada keluhan karena perbedaan refreksi mata kanan dan mata kiri berbeda jauh.
“Ada perhitungan khusus supaya anak itu tetap nyaman walaupun penglihatannya tidak maksimal” tutupnya
Pantauan media ini, anak-anak SDIT Al’ Mutaqim begitu antusias untuk mengantri di periksa matanya di mulai dari kelas 1 SD hingga kelas VI SD. Tim ORAPIN pemeriksa mata terdiri dari 5 personil yang di koordinir Ketuanya Feri Firmansyah. Ada Rieke Kusumaningrum, Hamim Rifai, Luluk Zubaidah, Dorhana Irwanti dan Nanda Soares.(ER)