KUPANG. NUSA FLOBAMORA – Menumbuhkan jiwa entrepreneurship terutama di kalangan generasi muda pertanian merupakan target utama Kementerian Pertanian (Kementan) sekaligus regenerasi petani.
Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang terus berupaya dalam mendukung pengembangan program Badan Penyuluhan dan Pengmbangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui program Pembinaan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).
Selama dua hari (26-27 Juni) tim SMK-PP Kupang melakukan Monitoring dan Evaluasi kepada beberapa alumni yang tergabung dalam program PWMP.
Kegiatan monitoring dan evaluasi (Monev) bertujuan untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, adakah kendala yang dialami serta melakukan penilaian apakah manajemen yang digunakan oleh kelompok PWMP dalam menjalankan usaha sudah tepat atau belum.
Seperti apa yang disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo rencana tanpa aksi akan menjadi sesuatu yang sia-sia.
“Dalam pertanian aksi nyata adalah kunci utama. Aksi yang dilakukan oleh petani untuk terus mendukung majunya sektor pertanian tidak bisa diwujudkan tanpa adanya keberanian karena untuk mejalankan bisnis haruslah berani mengambil risiko,” ujar Syahrul.
Dikesempatan lain Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi tak bosan-bosannya mengingatkan kita bahwa calon agripreneur muda haruslah pandai memperhitungkan laba dan risiko, mengolah serta memasarkan hasil pertanian.
“Pertanian itu menguntungkan, jadi bagaimana cara untuk menyulap pertanian menjadi cuan, cuan itu yang harus dipikirkan,” ujar Dedi.
Kegiatan monitoring dan evaluasi ini dilaksanakan di 12 kelompok yang memasuki tahap pengembangan dan tersebar dibeberapa wilayah yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara dan Kabupaten Belu.
Bertempat di salah satu daerah di Insana Barat, TTU, Kelompok PWMP bernama House Farm yang diketuai oleh Dedi Tahoni memulai usaha sejak 2021 dengan memiliki 2 anggota. Komoditas pertanian yang ada pada usaha ini diantaranya tomat, melon, bawang merah, dan jagung.
Saat ini usaha yang mereka jalankan telah merambah ke sektor peternakan dan perikanan. Dengan omzet 3 juta rupiah perbulan yang sudah didapat, mereka terus berupaya untuk selalu melakukan inovasi untuk memdongkrak produktivitas pertanian.
“Harapan kami kedepan adalah kita tetap menjalin kerja sama, terus membantu baik dalam memfasilitasi pelatihan maupun pendampingan bagi adik-adik siswa SMK PP Kupang. Kami juga ingin merambah sektor peternakan yaitu komoditi ternak babi dan ayam kampung guna memenuhi pangsa pasar di TTU”, tandas Dedi Tahoni. (*/Rilis Berita SMK PP N Kupang- Luluk Juan/ER)