KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Demi meningkatkan kualitas dan nilai jual suatu produk pertanian, diperlukan adanya penerapan inovasi baik dalam proses produksinya maupun dalam proses pengolahan produk pasca panen sebelum di pasarkan.
Hal ini bertujuan agar suatu produk pertanian benar – benar dimanfaatkan secara maksimal sehingga seluruh bagian dari produk tersebut dapat diolah menjadi produk jadi bernilai ekonomi tinggi serta menambah keuntungan bagi masyarakat khususnya petani dan peternak.
Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo secara reguler selalu mendorong setiap insan pertanian untuk menciptakan dan menerapkan inovasi dalam proses pengelolaan lahan pertanian demi terwujudnya peningkatan produktivitas pangan nasional yang berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.
“Untuk bisa mengembangkan usaha pertanian, gagasan yang kreatif serta serta inovasi dan pemanfaatan teknologi secara tepat guna menjadi salah satu kunci utama yang harus dilaksanakan. Hal ini juga merupakan salah satu upaya untuk mendukung pembangunan pertanian Indonesia serta upaya menciptakan daya saing produk pertanian dalam mendorong ekspor ” ujarnya
Pesan serupa dilontarkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang menyampaikan bahwa melalui BPPSDMP Peningkatan produktivitas sektor pertanian dibangun melalui Peningkatan Kualitas SDM Pertanian baik bagi Petani maupun Penyuluh yang melakukan pendampingan secara langsung kepada masyarakat dalam melakukan pengelolaan lahan pertaniannya masing – masing.
Melalui BPPSDMP Kementerian Pertanian sejumlah program telah dilaksanakan untuk mewujudkan terciptanya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM Pertanian masyarakat baik dari hulu sampai hilir proses produksi suatu produk pertanian.
“Untuk mewujudkan peningkatan produktivitas pertanian, sejumlah inovasi harus diterapkan dalam proses pengelolaan baik dari hulu hingga hilir, dari proses pengolahan lahan sampai pengolahan hasil pertanian menjadi produk jadi yang bernilai gizi dan ekonomi tinggi serta mampu bertahan lebih lama” ujarnya
Lebih lanjut beliau mengharapkan melalui pelaksanaan berbagai program pelatihan yang dilaksanakan oleh BPPSDMP Kementerian Pertanian sebagai upaya meningkatkan kompetensi SDM Pertanian masyarakat dapat diimplementasikan secara tepat dan efektif di lahan pertanian masing – masing.
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Kupang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis bidang Pelatihan yang berada di bawah BPPSDMP Kementerian Pertanian terus melaksanakan tugas dan fungsinya dalam upaya meningkatkan SDM Pertanian masyarakat di wilayah kerjanya dengan melaksanakan berbagai jenis pelatihan teknis pertanian dan peternakan dengan tema yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat serta memperhatikan potensi pengembangan produk pertanian di suatu wilayah.
Salah satu pelatihan yang baru saja dilaksanakan oleh BBPP Kupang adalah Pelatihan Kewirausahaan Agribisnis Tanaman Tomat Sebagai Antisipasi El Nino yang dilaksanakan di Kabupaten Belu Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 9 – 11 Juni 2023.
Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat yang selama ini melakukan budidaya tanaman tomat pada lahan yang sangat berpotensi namun belum mampu dikembangkan secara maksimal.
Kepala BBPP Kupang Yulia Asni Kurniawati yang hadir dalam pembukaan pelatihan ini menyampaikan pentingnya pemahaman masyarakat berkaitan dengan inovasi pengolahan hasil pertanian sehingga pendapatan yang diperoleh dari hasil produksi suatu produk pertanian semakin maksimal dan berimbas pada peningkatan pendapatan serta kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat terlebih dalam menghadapi fenomena El Nino yang sangat mengancam kondisi lingkungan pengembangan produk pertanian ini.
“Pengolahan hasil pertanian bertujuan untuk memanfaatkan secara maksimal seluruh bagian dari suatu produk pertanian menjadi suatu produk olahan yang dapat bertahan lebih lama, memiliki kualitas dan harga jual yang lebih tinggi serta mengurangi adanya limbah hasil pertanian karena seluruh bagian dari produk tersebut dimanfaatkan dengan baik”
Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa khusus untuk tanaman tomat yang sudah berhasil dibudidayakan di Kabupaten Belu namun hanya dipasarkan produk mentah nya, dapat diolah lebih lanjut menjadi produk lain seperti saus, jus dan lain sebagainya dengan harga jual yang lebih tinggi dan daya simpan yang lebih lama.
Menghadirkan Fasilitator Widyaiswara BBPP Kupang yang profesional dan berkompeten serta sangat berpengalaman di bidangnya, beliau berharap kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Kabupaten Belu ini dapat memberikan manfaat yang sebesar – besarnya bagi masyarakat dalam mengimplementasikan materi yang diperoleh selama pelatihan untuk di terapkan dalam melakukan pengelolaan lahan pertaniannya masing – masing.(*/Rilis Berita BBPP Kupang/ER)