KUPANG. NUSA FLOBAMORA -Kementerian Pertanian (Kementan) RI melalui BPPSDMP terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Bermitra dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani dan penyuluh di Kabupaten Nagekeo (25/5/2023).
Mengusung tema besar pentingnya pertanian organik untuk antisipasi iklim, bimtek ini melibatkan 30 peserta yang berprofesi sebagai petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Nagekeo.
Pelaksanaan bimtek ini selaras dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong untuk melakukan gerakan masif dalan antisipasi perubahan iklim.Sektor pertanian memperoleh dampak yang paling serius dari perubahan iklim.
Adanya perubahan pola curah hujan, peningkatan frekuensi kejadian iklim ekstrem, serta kenaikan suhu udara dan permukaan air laut diyakini mempengaruhi produktivitas pertanian.
Oleh karena itu, Kementerian Pertanian mengajak seluruh pihak untuk melakukan antisipasi, adaptasi, dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Tak terkecuali kepada petani dan penyuluh yang akan menghadapi tantangan ini di masa mendatang.
“Semua pihak harus bergerak melakukan kolaborasi, adaptasi, dan antisipasi terhadap tantangan yang ada. Termasuk dalam menghadapi cuaca ekstrim El Nino yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun 2024.” ungkap Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan bahwa perubahan iklim berdampak pada maraknya serangan hama.
Menurutnya, dampak yang muncul dari perubahan iklim ini tidak akan pernah berhenti, bahkan akan semakin gencar. Untuk itu, Ia mengajak pelaku pertanian mengantisipasinya sejak dini.
“Kita semua antisipasi, adaptasi, mitigasi, sehingga produktivitas pertanian makin tetap aman. Fenomena el nino tidak mungkin kita hindari. Harus dihadapi dengan tenang. keluarkan seluruh energi dan waktu kita!” ujar Dedi.
Sebagai salah satu wakil rakyat perwakilan NTT, Julie Sutrisno Laiskodat mengatakan bahwa Bimtek terhadap petani dan penyuluh serta mengembangkan pendidikan vokasi pertanian harus terus dilakukan karena anak-anak muda atau milenial serta penyuluh lah yang bisa mengentaskan NTT dari kemiskinan.
Selain itu penggunaan pupuk organik harus terus digencarkan karena selain membantu kesuburan tanah, penggunaan pupuk organik juga bisa menyelamatkan generasi anak cucu kita terutama dalam menghadapi cuaca ekstrem ini.
“Penggunaan pupuk organik harus digalakkan supaya bisa menjadi pertanian untuk sekarang, kini, dan nanti karena bisa menyelamatkan unsur hara tanah dari bahan kikia”, ujar Julie.
Tak hanya materi, itu dilakukan pula praktik pembuatan biosaka yang diharapkan para peserta bisa menerapkan mandiri ke depannya.
Kepala SMK PP Negeri Kupang, Stepanus Bulu, berharap dengan adanya bimbingan teknis dapat meningkatkanya pengetahuan petani.(*/Rilis Berita SMK PP N Kupang/ER)