KUPANG. NUSA FLOBAMORA- Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat terus mencurahkan perhatiannya terhadap dunia pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sebelumnya pasca diberlakukan kegiatan belajar mengajar Pukul 05.30 Wita untuk SMAN I Kupang dan SMAN 6 Kupang, sosok yang akrab disapa Bunda Julie itu menggandeng UMKM Kelor memberikan makanan tambahan berbahan dasar Kelor dan pangan lokal NTT bagi para siswa di sekolah itu.
Selain itu, Bunda Julie juga menggandeng Dinas Kesehatan NTT untuk pembagian Vitamin dan pengecekan kesehatan gratis.
Terkini Bunda Julie kembali membuat terobosan spektakuler untuk Siswa kelas XII SMAN 6 Kupang dengan menggandeng Edukita untuk program English Bootcamp, NTT Future Enterpreneurs yang akan berlangsung dari tanggal 11 April hingga 23 Mei 2023.
Edukita sendiri merupakan platform belajar Bahasa Inggris online terkemuka di Indonesia, dengan kurikulum berbasis standar internasional.
Para pengajar dalam program ini pun tidak hanya berasal dari Indonesia, melainkan juga dari luar negeri seperti Amerika dan Australia.
Bunda Julie saat melaunching program English Bootcamp, NTT Future Enterpreneurs secara virtual di SMA Negeri 6, Selasa 11 April 2023 menegaskan, beberapa pekan yang lalu Bunda pernah minta 10 siswa SMAN 6 Kupang untuk menyampaikan apa cita-citanya.
Di situ ada yang menjawab ingin jadi guru, tentara, dokter, dan lain-lain. Bunda sangat sedih karena ketika ditanya cita-citanya, tidak ada siswa yang mengatakan mau sekolah untuk angkat potensi yang ada.
Anggota DPR RI Fraksi Nasdem Ini mengatakan NTT adalah provinsi yang sangat kaya.
Namun kekayaan sumber daya alam itu belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena anak-anak NTT sendiri belum tahu bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada.
“Ibarat kita sudah diberi kendaraan oleh orang tua kita, namun kita tidak bisa gunakan katena kita tidak tahu cara mengendarainya,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI itu.
Ia menyebut, NTT amat kaya dalam banyak hal, terutama di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Tiga bidang itu saja potensinya sangat besar. Tuhan sudah kasih kita semuanya, tapi belum ada yang mengeksplorasinya dengan baik dan maksimal,” imbuhnya.
Oleh karena itu, sambung Bunda Julie, dibutuhkan aneka terobosan untuk meningkatkan sumber daya manusia.
Sekolah Pukul 05.30 Wita adalah salah satu terobosan untuk meningkatkan kedisiplinan, ketangguhan, kesehatan, dan hal-hal positif lainnya.
Program English Bootcamp, NTT Future Enterpreneurs ini, terang Bunda Julie, berbeda dengan program Bahasa Inggris yang diajarkan di sekolah karena, selain tenaga pengajarnya banyak yang berasal dari luar negeri, juga ada pembelajaran di bidang enterpreneurship.
“Dengan demikian, program ini kita harapkan bisa mengubah mindset anak-anak. Bunda tak masalah buang uang ratusan juta, yang penting anak-anak NTT bisa disiplin dan bertanggungjawab dan punya SDM yang bagus,” ucapnya.
Bunda Julie juga menjelaskan bahwa program ini hanya berlangsung selama 5 minggu. Dan di akhir program, kata dia, akan dipilih 5 peserta terbaik yang mendapat beasiswa penuh darinya.
“Nanti di bulan Mei penutupan. Pada bulan Mei, 5 siswa akan diumumkan sebagai pemenang, dapat beasiswa full dari Bunda untuk kuliah di IPMI International Business School Jakarta. Peserta beasiswa ini wajib menggunakan bahasa Inggris. Cukup disetujui orang tua, dan bawa diri saja. Bunda pengen dukung sekolah jam 5 pagi melalui beasiswa ini,” akunya.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Kabid Dikmen) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ayub Sanam, yang hadir secara langsung di SMAN 6 mengatakan bahwa program English Bootcamp, NTT Future Enterpreneurs ini penting sekali untuk meningkatkan kompetensi siswa.
“Selama ini anak-anak yang lolos perguruan tinggi negeri sangat sedikit, sehingga dibutuhkan terobosan-terobosan untuk meningkatkan prosentase kelulusan para siswa di perguruan tinggi negeri,” ujarnya.
Sanam mengucapkan terima kasih kepada Bunda Julie dan Tim Edukita yang telah membantu pendidikan di Nusa Tenggara Timur.
“Dengan pola pembimbingan ini, diharapkan bisa membantu anak-anak kita, dan kita harapkan pendidikan di NTT bisa lebih baik,” harapnya.
Ketika ditanya apakah program ini akan diterapkan di semua SMA di NTT, Ayub Sanam menjawab bahwa nanti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT akan mengevaluasinya terlebih dahulu.
“Jika ada sekolah yang mampu membiayainya secara mandiri, nanti kita dari dinas akan fasilitasi,” tandasnya.
Dalam nada yang sama, Runny Rudiyanti selaku tim NTT Future Entrepreneurs, menyampaikan bahwa hidup kita harus memberi manfaat bagi oang lain.
“Melalui program ini, kita bisa membantu siswa untuk menjadi lebih baik.Programnya selama 5 minggu. Ada pengajar dari luar negeri, yang akan mengajar, bukan hanya bah inggris, tapi juga tentang enterprenerurship,” bebernya.
Ia mengungkapkan bahwa Bahasa Inggris akan membuka pintu lebih luas lagi untuk siswa merambah berbagai hal, untuk bisa masuk perguruan tinggi negeri, maupun untuk mendapatkan pekerjaan kelak.
“Keaktifan selama mengikuti program akan menjadi faktor yang turut menentukan keberhasilan bagi para siswa,” tandas Runny Rudiyanti.(ER)